Lansia Lumpuh, Hidup Dari Upah Rawat Burung Peliharaan Tetangga
terkumpul dari target Rp 45.000.000
Mbah Tum atau Pak Rastum (70 tahun) seorang Lansia lumpuh yang hidup sebatangkara di gubuk rapuh, tidak ada kamar mandi dan toilet.
Kondisi Mbah Tum juga menyedihkan, dahulu rumah peninggalan orangtua nya ia tempati bersama ketiga adiknya dan Mbah ada yang merawat. Namun setelah mereka berkeluarga, tak ada lagi yang mengurus mbah.
Kini Mbah tinggal sendiri di rumah yang sudah lapuk dengan dinding rumah terbuat dari bilik anyaman bambu, kondisi genteng yang sudah termakan usia dan membuat bocor jika hujan turun. Ditambah kayu tiang penyangga rumahnya lapuk dimakan rayap dan sewaktu-waktu bisa ambruk.
URGENITAS: Mbah jarang mandi dan jika BAB pun harus ngesot ke belakang rumah. Airnya pun hasil tampungan air hujan. Namun tidak terbayang jika kemarau mbah Tum dapat Air dari mana. Mbah ingin punya toilet dengan sumber air (sumur) sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Mbah Tum sudah ga bisa pergi pergi jauh-jauh jika sedang tidak ada pekerjaan ia hanya duduk di depan Pintu Rumah sambil menjaga burung-burung orang lain yang dititpkan kepadanya.
Karena dari dulu Mbah terkenal jujur, kini ia dikasih kepercayaan tetangga untuk merawat burung piaraan mereka. Total ada 7 burung yang dititipkan ke Mbah, dari 2 jenis burung yang Mbah rawat yaitu Burung Jalak dan Burung perkutut.
Setiap 3 hari sekali Mbah membersihkan kandang burung yang dititipkan dan setiap 3x sehari Ia harus memberi makan burung-burung itu. Jika burung tersebut laku terjual, Mbah kebagian 10-20 ribu/ekornya. Itupun tidak setiap hari ada yang laku, seminggu 1 burung yang kejual sudah Alhamdulillah.
Selama Burung yang Ia rawat belum ada yang terjual, Mbah suka disuruh tetangga untuk membersihkan rumput yang ada di halaman rumah dengan cara dicabutin. Walaupun harus berjalan sambil ngesot dibawah terik matahari, namun ia senang jika ada yang menyuruhnya bekerja.
Sebab dengan begitu Mbah akan dapat penghasilan, dari sekali Ia disuruh bisanya dibayar 20 ribu atau 30 ribu. Uangnya ia pakai untuk makan sehari-hari.
URGENITAS: Mbah Tum ingin punya modal usaha ternak Ayam petelur sebagai mata pencaharian. karena menurutnya hanya usaha ternak Ayam lah yang dengan kondisi saat ini mampu Ia lakukan. Ia tidak harus pergi jauh keluar rumah, cukup dibuatkan kandang di halaman samping rumahnya sebagai tempat Ayamnya diternakan.
SahabatKU mari kita bantu wujudkan harapan Mbah Tum untuk memiliki rumah layak dengan memiliki toilet dan sumber air. Memiliki usaha peternakan Ayam Kampung, jika harapannya terwujud bisa membuat kehidupan di hari tuanya lebih baik lagi.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan sehari hari, pemenuhan penunjang Kesehatan. Modal Usaha Ternak Ayam dan untuk merenovasi rumah Pak Rastum. Dan jika ada kelebihan dana juga akan digunakan untuk program program santunan dhuafa dan para menerima manfaat lainnya dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Lansia Lumpuh, Hidup Dari Upah Rawat Burung Peliharaan Tetangga
terkumpul dari target Rp 45.000.000