YUK! TEMANI PERJUANGAN HIDUP LANSIA BURUH BATU BATA MENGOBATI ANAKNYA
terkumpul dari target Rp 45.000.000
Diusianya yang sudah lanjut, Mak Itris berusia 68 tahun masih harus terus berjuang banting tulang setiap hari untuk bertahan hidup dengan bekerja di pembuatan batu bata dari tanah liat, dengan penghasilan hanya 50 rupiah perbatanya, sedangkan setiap harinya Ia bisa membuat batu sekitar 500 batu bata (50 x 500 = 25.000) atau sampai dengan 1000 buah batu bata, tergantung sedang rame atau tidaknya pesanan. Padahal Mak Itris bekerja tidak melihat waktu dan tidak merasakan teriknya panas Matahari ataupun derasnya hujan.
Penghasilan segitu jelas tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Emak sehari-hari, apalagi Mak Itris hanya tinggal berdua bersama Anak nya Pak Casnawi yang mengidap tumor tidak ganas, saat ini Anaknya tersebut sudah berusia 47 tahun, meski Ia berusia sudah cukup matang namun Pak Casnawi belum pernah menikah sekalipun, dan saat Kami bertanya “Maaf kenapa belum menikah hingga usia segitu Pak?”, Ia menjawab “mana ada yang mau sama Saya Pak, kondisi badan Saya seperti ini, bisa-bisa mereka pada jijik melihatnya” ungkap Pak Casnawai, lanjut Kami bertanya, “emang tubuh Bapak kenapa?...” sambil menyingkapkan bajunya beliau berkata “tubuh Saya benjol-benjol gini Pak..., jangankan buat wanita mau ma Saya, Saya aja gak percaya diri kalau ketemu wanita..” ungkap Pak Casnawi.
Pak Casnawi sendiri bekerja sebagai pencari rumput ternak dengan penghasilan tak lebih dari 15 ribu untuk 1 karung rumput yang ia cari,, dari mulai jam 6 pagi sampai jam 10 siang kemudian dilanjut dari jam 2 siang sampai dengan jam 5 sore Ia mencari rumput, hampir setiap hari Beliau mencari rumput tergantung ada atau tidak orang yang menyuruhnya, kalaupun sedang tidak ada yang menyuruhnya biasanya merawat sepasang Domba peliharaannya yang Ia miliki hasil menabung dari sisihan penghasilanya sebagai pencari rumput dan sempat juga menjadi buruh bangunan.
Meski Mak Itris dan Anaknya PaK Casnawi saling bahu membahu bekerja, namun penghasilan keduanya belum bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari Mereka, Apalagi Mak Itris memerlukan biaya untuk pengobatan Tumor yang menggrogoti tubuh Anaknya saat ini sehingga Ia pun merasa kebingungan harus mendapatkan biaya Operasi Anaknya tersebut.
URGENITAS: Besar sekali harapan Mak Itris untuk bisa melanjutkan pengobatan Anaknya tersebut, sebab jika tidak segera dilakukan pengobatan dikhawatirkan benjolan disekujur tubuhnya akan semakin banyak dan semakin besar tentunya jika hal ini terjadi akan membahayakan organ vital di tubuhnya, sehingga akan mengakibatkan kematian hal inilah yang ditakutkan Mak Itris. Akan tetapi bagaimana lagi? Beliau tak miliki biaya sepeser pun.. Baginya, untuk makan sekali sehari saja sudah bersyukur banget.
“ Saya pengennya sich sembuh Pak! sehat kaya orang-orang, tapi kalau disuruh milih,,, Saya lebih memilih terasa gatal aja benjolan nya Pak, dibandingkan terasa sakit,,, sebab kalau gatal terkena keringat bisa cepat hilang jika langsung dimandiin, tapi kalau sakit karena kepanasan susah ilangnya pak meski sudah dimandiin juga, bahkan kalau terasa sakit itu bisa sampai badan jadi panas dingin…” ujar Pak Casnawi.
URGENITAS: Saat ini Mereka berdua menempati Rumah yang merupakan warisan dari Almarhum Suaminya yang sudah lama meninggal sekitar 4 tahun yang lalu karena tertabrak motor saat akan bekerja sebagai buruh tani. Meski kondisi rumahnya bisa dibilang kurang layak terutama jika saat hujan angin besar, dipastikan bocor disana sini bahkan dikhawatirkan Ambruk, namun Mak Itris masih tetap bersyukur sekali karena masih memiliki rumah sendiri tanpa harus ngontrak, meski Mak Itris juga berharap agar bisa merenovasi rumah peninggilan Suaminya tersebut selain bisa mengobati Anaknya.
“Alhamdulillah segini juga Pak, meski rumah jelek tapi masih bisa digunakan buat istirahat, tidur dan tempat tinggal, gak kebayang kalau harus ngontrak, uang dari mana Mak bayar nya, ada untuk makan aja udah syukur Alhamdulillah..” ungkap Mak Itris penuh dengan rasa Syukur.
Beratnya hidup yang dijalanai Mak Itris, ditambah kondisi tubuh anaknya yang dipenuhi benjolan karena mengidap Tumor tentu sangat berat baginya, ditambah lagi Beliau suka merasa sedih sekali jika melihat atau mendengar Anaknya tersebut mendapatkan cibiran dari orang lain, entah itu dipanggil juragan bisul, si benjolan dan banyak lagi. Meski cibiran tersebut tidak membuat berkecil hati anaknya Pak Casnawi namun sebagai Ibu yang melahirkan dan merawatnya Mak Itris begitu sangat merasa Sakit hati.
SahabatKu melalui penggalangan dana ini Semoga akan memberikan secercah harapan untuk kesembuhan Pak Casnawi dan untuk modal usaha Mak Itris sehingga akan memberikan penghidupan yang lebih baik lagi untuk Mereka berdua!.
Dan jika SahabatKu memiliki informasi tentang orang yang perlu kami bantu dalam pembuatan galang dana seperti Mak Itris bisa menghubungi Kami Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat melalui Nomor Whatsapps berikut ini :
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia”_ (HR. Ahmad).
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi biaya pengobatan, pemenuhan penunjang kesehatan, modal usaha, renovasi rumah serta pemenuhan kebutuhan bulanan Pak Casnawi beserta Keluarga dan Jika terdapat kelebihan dana, akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan para Dhuafa serta Program-program lainnya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
YUK! TEMANI PERJUANGAN HIDUP LANSIA BURUH BATU BATA MENGOBATI ANAKNYA
terkumpul dari target Rp 45.000.000