SEORANG LANSIA BERPENGHASILAN 30 RIBU PERBULAN, MAK DEDAH SERING MENAHANLAPAR
terkumpul dari target Rp 40.000.000
Beberapa waktu kebelakang, beras yang disimpan dirumahnya, dicuri orang yang tidak bertanggung jawab. “Tega ada yang curi beras Mak, padahal cuma itu makanan yang mak punya,,udah Mak simpen-simpen, ternyata ada yang curi”, keluh Mak.
Mak dedah (60 tahun), sudah 18 tahun hanya bisa menggantungkan hidupnya dari mencari rongsokan seperti botol plastic bekas, gelas plastic bekas, kaleng bekas, botol bekas dan barang bekas lainya yang ia pungut dijalanan. Setiap hari, Mak dedah berkeliling dari satu tempat ke tempat yang lain sejauh belasan kilometer hanya untuk mencari rongsokan sambil menenteng karung usangnya.
Mak mulai berkeliling dari jam 7 pagi sampai jam 3 sore. Setelah berjalan seharian, barulah Ia memilah barang rongsokan hasil kerjanya seharian. Namun, barang rongsok yang sudah Ia kumpulkan seharian ini tidaklah sampai 1 kilogram beratnya.
Harga perkilogramnya sendiri sangatlah murah, yakni untuk harga botol dan gelas plastik bekas cuma 1.200/ kg, kaleng bekas seharga 1300/kg, besi bekas 1600/kg dan sedangkan untuk botol bekas hanya 800/perbotol saja.
Untuk sekedar mendapatkan 1kg botol atau plastic bekas, Mak dedah harus mengumpulkan selama 4 hari. “Kalau ngumpulin plastik sekilo bisa 4 harian, besi bisa beberapa minggu. Sebulan paling Alhamdulillah dapet 30 ribu saja”, ujar Mak dedah.
Setiap harinya, Mak dedah sangat semangat menjalani pekerjaanya sebagai tukang rongsokan. Meski harus berjalan jauh di bawah panasnya terik matahari, terpaksa harus Mak jalani. Tubuhnya yang semakin renta dan ditambah penyakit Asam lambungnya sering kambuh, membuat Mak harus bersusah payah jalani sisa hidupnya. Belum lagi Mak sering mengeluhkan tangan dan kakinya sakit jika sudah berjalan terlalu lama.
“Nyarinya sebulan, tapi habisnya cuma itungan jam, gak nyampe sehari Pak… tapi Alhamdulillah ini sudah rezekinya Saya Pak, yang harus Saya syukuri”, ucap Mak dedah.
Jika uang hasil menjual rongsokanya sudah habis, Emak terpaksa menahan lapar sampai keesokan harinya.
“Uang emak cuma bisa dibeliin kerupuk ma beras aja, soalnya murah dan bisa buat disimpan untuk makan beberapa hari kedepan Pak”, ungkap Mak dedah.
Jika beruntung, ada tetangga jauhnya yang mengirimi Mak dedah makanan, baik lauk beserta nasinya atau meski hanya lauknya saja. Dulu, saat suaminya masih ada dengan kondisi sakit yang cukup parah, Mak terpaksa menjual tabung Gas seharga 100 ribu untuk untuk membeli obat suaminya dan untuk makan mereka berdua. Sehingga saat ini, jika hendak masak, Mak menggunakan hawu (tungku perapian) dengan bahan bakar ranting kayu yang setiap sore Ia cari dikebun orang lain.
Suami Mak dedah, meninggal dunia 7 tahun lalu dikarenakan penyakit stroke yang dideritanya. Sehingga kini mak dedah tinggal sendirian ditemani seekor kucing yang ia temukan di bak sampah saat Mak dedah Memulung.
“Rumah sebelumnya sudah roboh Pak. Pas Emak cari rongsok, almarhum Bapak dirumah sakit stroke. Tau-tau rumah roboh. Alhamdulillah Bapak masih dikasih selamat karena kehalang balok kayu. Cuma Bapak hanya mengalami luka ringan dan lecet-lecet, langsung dibantu tetangga.”, cerita Mak dedah.
Rumah yang saat ini Ia tempati hanya terbuat dari GRC yang ditopang oleh kayu kaso-kaso, sedangkan atapnya berupa Asbes langsung tanpa ada penutupnya, sehingga kalau tenga hari suhunya begitu terasa panas sekali, untuk bagian lantainya berupa keramik namun bagian dapurnya hanya berlantaikan tanah dengan dinding ynag terbuat dari anyaman bambu yang sudah jebol dibeberapa bagian. Di rumah tersebut Mak tidak memiliki toilet yang layak, bahkan tidak memilki sumber Air. Namun beruntung, ada salah satu tetangganya yang mau mengalirkan air kerumah Mak dedah meski Air tersebut hanya mengalir satu kali dalam sehari setiap jam 3 sore. Sungguh kondisi rumah yang memprihatinkan!.
Mak dedah berharap jika dapat rezeki, Mak ingin sekali memiliki modal usaha membuka warung jajanan, sebab di usianya yang sudah lanjut seperti saat ini ditambah kondisi tubuh yang sering sakit-sakitan, Ia merasa sudah tidak sanggup lagi jika harus menekuni sebagai tukang rongsokan.
SahabatKU, Yuk kita bantu Mak dedah untuk lebih berdaya dengan memberikan modal usaha, serta dengan berdonasi melalui penggalangan dana ini, Kita berikan kehidupan yang sejahtera di masa tuanya dengan membantu wujudkan mimpinya.
Disclaimer: Dana yang terkumpul, akan digunakan untuk modal usaha, pemenuhan kebutuhan bulanan, pemenuhan penunjang kesehatan, merenovasi rumah, toilet serta pengeboran Air di rumah Mak dedah dan jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan para Dhuafa serta program-program lainya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
SEORANG LANSIA BERPENGHASILAN 30 RIBU PERBULAN, MAK DEDAH SERING MENAHANLAPAR
terkumpul dari target Rp 40.000.000