GAWAT! TUBUH MENGHITAM LEBAM, ANAK BURUH BANGUNAN MENGALAMI BOCOR JANTUNG
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“ Rasa khawatir terhadap kondisi kirana ada sih Pak, tapi mau gimana lagi, saya terpaksa sebab kalau enggak bekerja seperti ini nanti biaya kebutuhan dan makan kirana dan keluarga gimana… belum lagi Saya harus menabung untuk biaya pengobatan Kirana..” ungkap Pak Heri.
Pak Heri Kurnia Sandi (26) merupakan sosok Ayah yang tangguh bagi Kirana dan keluarganya, karena Ia mau bekerja apapun selama itu halal, dari mulai sebagai buruh bangunan di sebuah proyekan hingga menjadi penggali pipa. Pak Heri tak jarang harus bekerja di luarkota, sehingga harus berjauhan meninggalkan keluarganya terutama anak tercintanya yang sedang sakit saat ini, makanya Ia terus berikhtiar mencari rupiah demi rupiah untuk kesembuhan Kirana dan memebiayai hidup keluarganya.
Sedangkan Istrinya Ibu Novita Rostianti (33) kesibukan setiap hari ialah menjadi seorang Ibu Rumah Tangga, namun meski tidak membantu perekonomian keluarga ia adalah menjadi sesosok ibu yang luar biasa bagi Kirana, sebab Ialah yang merawat Kirana selama ini dari mulai menyuapi, memandikan sampai dengan memberi pertolongan pertama jika penyakit anaknya tersebut kambuh.
Mereka memiliki anak semata wayang yang bernama Kirana Attarazka Sandi atau biasa dipanggil Kirana. Usianya kini baru menginjak 1 tahun, lebih tapatnya 19 bulan. Anaknya begitu periang saat kami berkunjung kerumahnya, sekilas De’ Kirana terlihat seperti balita normal pada umumnya. Hanya gelak tawa dan sambutan hangat yang diberikan Kirana pada kami.
Namun saat kami memperhatikan lebih dalam, kami merasa ada suatu kejanggalan yang menimpa Kirana, seperti dadanya yang membusung kedepan, kemudian telapak kaki hingga ujung-ujung jarinya tampak membiru hampir kehitaman, dari mulai kedua telapak tangan hingga ujung-ujung jarinya pun tampak sama seperti kondisi kakinya, bahkan hingga bibir dan lidahnya pun tak luput mengalami hal yang sama.
Pertanyaan yang ingin kami tanyakan akhirnya terjawab melalui perbincangan kami dengan orang tuanya.
“Iya Pak, Anak kami ini memang mengidap penyakit sedari lahir, Kebocoran Jantung dan kelainan jantung juga.” Ungkap ibunya.
Hal yang kami terus perhatikan dan takjub tentang Kirana adalah ia yang begitu aktif dan oeriang meski tak jarang Ia menangis jika penyakitnya kambuh,padahal diusianya yang segitu wajar bila ia merasa tersiksa karena keterbatasannya, yang membuatnya sulit melakukan aktivitas,
“Mungkin Kirana merasa gak mau ngeliatin kalau dia sakit Pak… sama mugkin dia juga gak mau bikin orang tuanya terlalu khawatir… gitu Pak.” Ucap pikir Ibunya kembali.
Padahal dengan penyakit yang diidap oleh De’ Kirana, sang ibu memberitahu kami, bahwa Kirana itu nafasnya pendek, mudah lelah, akan semakin membuat tubuhnya membiru hingga hitam lebam jika saturasinya menurun. Dalam seharipun De’ Kirana dapat menghabiskan hingga 4 Tabung sedang Oksigen untuk membantunya bernafas dan bertahan hidup sedangkan untuk harga 1 tabungnya 65 ribu (65 ribu x 4 tabung= 260 ribu/hari). Namun alangkah luar biasanya balita satu ini, masih tetap dapat memberikan kegembiraan bagi orang-orang di sekitarnya terutama Ayah dan Ibunya.
SahabatKu… saat ini Kirana dan keluarganya sedang membutuhkan biaya pengobatan yang tidak sedikit, sedangkan dari penghasilan Pak Heri sebagai buruh serabutan yang hanya mendapatkan penghasilan sekitar 50 ribu sampai dengan 150 ribu persekali suruh dan itupun tergantung apa yang disuruh, dengan penghasilan segitu, jangankan untuk membawa Kirana berobat hingga pulih, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari merekapun seperti untuk makan, popok, bayar listrik, susu, vitamin dan lainnya masih bingung bahkan sampai harus berhutang kewarung saudaranya.
Meski biaya pengobatanya sebagian besar tercover BPJS, Namun itu tidak semua dan masih memerlukan biaya Akomodasi untuk melakukan pengobatan ke RSCM Jakarta sebagai rumah sakit rujukan dan begitupun biaya obat yang cukup mahal sekitar 400 ribu tapi tidak ditanggung BPJS.
Saat ini De’ Kirana sedang menunggu untuk melakukan tindakan operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta, setelah sebelumnya mendapat rujukan dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Dan untuk sekali berangkatpun keluarga kirana membutuhkan biaya 1,7 Juta/ sekali kunjungan ke Jakarta hanya untuk sebatas kontrol, sedangkan untuk persiapan Operasinya De’ kirana diharuskan beberapa kali kontrol sehingga ini sangat penting bagi De’ Kirana, namun jika Operasi ini teretunda karena sekali saja Ia tidak kontrol karena katiadaan biaya akomodasi dari Bandung ke RSCM Jakarta dikhawatirkan Operasinya akan tertunda dan penyakit Kebocoran Jantung serta kelainan jantung yang Ia derita akan semakin parah sehingga itu akan mengakibatkan kematian.
Besar sekali Pak Heri dan Bu Novi ingin melihat buah hatinya kembali pulih, sehat seperti Balita-balita lainya yang setiap hari tanpa harus merasakan sesak nafas seakan Kirana tidak berhak untuk menghirup oksigen yang Allah Swt berikan secara Cuma-cuma, begitupun Pak heri ingin sekali memiliki modal usaha agar Ia tidak perlu lagi harus bekerja dengan meninggalkan De’ kirana yang saat ini amat sangat memerlukan sosok seorang Ayah yang setiap saat ada disampingya jika kondisnya memburuk.
SahabatKu… Yuk!! Kita patungan Rp. 20.000 untuk membantu Kirana & keluarganya agar dapat meringankan beban mereka dan menuhi harapan Bu Novita & Pak Heri untuk kesembuhan Anaknya Kirana.
Disclaimer : Dana yang terkumpul akan digunakan untuk biaya Operasional Pengobatan Kirana, biaya Kontrol berkala Kirana, memenuhi kebutuhan Gizi dan vitaminya, memenuhi penunjang kesehatan Kirana, modal usaha untuk orang tua Kirana dan jika terdapat kelebihan dana, akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan para Dhuaf dan Program-program lainya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
GAWAT! TUBUH MENGHITAM LEBAM, ANAK BURUH BANGUNAN MENGALAMI BOCOR JANTUNG
terkumpul dari target Rp 50.000.000