Bantu Anak Tunawicara dan Tunarungu Hidupi Nenek Sakit
terkumpul dari target Rp 45.000.000
"Engkos mah sudah dari kecil kaya gini, ibunya udah meninggal waktu Engkos masih kecil, bapaknya gatau kemana, sejak itu Engkos dan adiknya gak ada yang ngurusin,” - Ungkap Mak Umi.
Kosasih (23) yang biasa disebut Engkos oleh orang-orang yang ia kenal, sebelum seperti sekarang ia mengalami banyak kesulitan. Mulai dari putus sekolah karena kekurangan fisik (tunarungu dan tunawicara). Kemudian saat Engkos dan adiknya masih kecil mereka sudah ditinggal meninggal ibunya dan ayahnya pergi begitu saja.
Saat ini Engkos juga harus rela melihat kondisi neneknya, Mak Umi yang mengalami kebutaan dan katarak karena penyakit yang ia derita. Tapi dimana ada kekurangan pasti ada kelebihan dan kalimat ini sangat menggambarkan sosok Engkos.
Ya... Karena disaat keterbatasan pada bagian pendengaran serta tidak dapat berbicara, namun tidak pada bagian tangannya. Engkos diberi anugrah lihai dalam mencukur, sebelumnya ia pernah mengikuti kursus. Hasil cukurannya juga bagus dan banyak dicari warga kampung Pamulihan.
Kemampuannya dalam dunia Pangkas Rambut membuat Engkos tidak patah semangat dalam menjalani hidup. Meski pendapatan dari memangkas rambut tidak banyak, ongkos pangkas rambutnya saja ia tarif seikhlasnya. Ditambah lagi ia hanya bisa memangkan disekitar desanya saja.
Meski demikian, Engkos juga enggan menerima pemberian Cuma-Cuma dari orang seperti untuk jajannya saja, ia rela melakukan pekerjaan apapun asalkan bisa untuk menghidupi neneknya.
"Buat makan sehari-hari, sama biaya adiknya sekolah (SMA), dari hasil Engkos usaha pangkas keliling."- timpal Mak Umi (80).
Sedihnya, Mak Umi (neneknya) sudah 2 tahun ini mengalami kebutaan, karena penyakitnya. Membuat hal yang biasa ia lakukan seperti memasak, beres-beres rumah dan ke sawah sudah tidak bisa dilakukan. Mak hanya bisa diam dirumah dan hampir semua kebutuhan dibantu Engkos.
"Buat Emak mah… pengennya Engkos punya lapak sendiri buat usaha cukurnya, biar gak usah keliling kampung lagi… biar gak jauh dari Emak." Ujar emak.
SahabatKU... seperti memang ditakdirkan saling melengkapi dengan segala keterbatasan Emak Umi dan Engkos, mereka tetap saling mengasihi satu sama lain. Apakah SahabatKU mau ikut membantu Emak Umi dan cucunya Engkos? Emak memiliki harapan agar Engkos, cucunya dapat hidup layak dan tidak perlu repot berkeliling untuk menjajakan jasanya sebagai Tukang Cukur Keliling.
Emak berharap agar Engkos memiliki peralatan dan juga lapak di dekat rumahnya agar Emak selalu bisa dekat Engkos. Yuk! SahabatKU... Kita patungan untuk mewujudkan mimpi Engkos dan Emak Umi.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk modal Usaha Engkos, Biaya Pendidikan Adik Engkos, pemenuhan kebutuhan bulanan dan jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan para Dhuafa serta Program-program lainnya yang berada dalam naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Bantu Anak Tunawicara dan Tunarungu Hidupi Nenek Sakit
terkumpul dari target Rp 45.000.000