URGENT! KELOMPOK KREATIF DIFABEL TERANCAM BUBAR
terkumpul dari target Rp 60.000.000
SahabatKu tahu tidak… kalau disudut kota Bandung, tepatnya disebuah kontrakan yang sempit terdapat Yayasan pembuatan alat-alat bantu disabilitas dengan harga yang sangat murah sekali, bahkan tak jarang Yayasan ini memberikan secara Gratis bagi para disabilitas yang kurang mampu.
Yayasan yang bernama Kreatifitas Difable Mandiri, merupakan tempat pembuatan Kaki palsu, tangan palsu, revarasi kusri roda, tongkat dan alat-alat bantu jalan lainnya dan yang semakin membuat takjub ternyata Yayasan ini berisi beberapa atlit olah raga disabilitas yang berprestasi loh seperti di kejurda khusus disabilitas, porda khusus disabilitas dan kejuaraan- kejuaraan lainya, namun saat ini kondisi Yayasan ini hampir fakum dalam pembuatan alat-alat bantu bagi para disabilitas karena ketiadaan biaya pembuatan dan biaya operasional.
Yayasan Kreatifitas Difable Mandiri (YKDM) sudah berdiri selama 8 tahun, bermula hanya sebuah komunitas difabel yang memiliki keluhan yang sama mengenai mahalnya harga alat bantu kesehatan bagi para penyandang disabilitas, kemudian dari keresahan tersebut tercetuslah ide untuk membuat alat bantu kesehatan buat difable dari bahan bekas (daur ulang) seperti dari jerigen, tong tempat penampungan air dll, maka dibentuklah komunitas atau kelompok pengrajin pembuatan alat bantu kesehatan tersebut, meski latar belakang anggota komunitas ini bukanlah pembuat atau pengrajin alat bantu kesehatan bagi disabilitas, sehingga mereka belajar otodidak cara pembuatan alat bantu ini dari internet seperti dari Youtube, Google atau Website lainya,
“Kita mah modal nekat kang waktu itu,, kita gak tau cara bikin kaki palsu, tangan palsu sama kursi roda karena kami kan dulu bukan dari pengrajin tapi kebanyakn pekerja biasa dan cacatnya pun bukan dari lahir tapi rata-rata karena kecelakaan, kita belajar bareng gitu, nyari nyari caranya di youtube ma Google..selama 1 tahun terus belajar dan akhirnya bisa, meski mungkin belum maksimal tapi setidaknya kami memiliki alat bantu yang murah untuk kegiatan sehari-hari, sekaligus kami juga bisa membantu para disabilitas lainya untuk mendapatkan kaki dan tangan palsu yang murah,,,” cerita Kang Anwar (47 tahun) atau sering disebut kang Ujju.
Kang Ujju merupakan ketua dari Yayasan Kreatifitas Difable Mandiri dari awal pendirian sampai saat ini, saat masih Komunitas sampai menjadi Yayasan seperti sekarang ini, Kang Ujju lah yang mengkoordinir teman teman difable untuk lebih Produktif di yayasan tersebut,
“ Saya merasa memiliki beban moril aja kepada pihak yang sudah membuatkan akta Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri ini secara Gratis kang, sehingga Saya merasa perlu mengingatkan teman-teman Difabel lain agar tidak menyia-nyiakan keberadaan Yayasan ini, karena kan dulunya kami haya kelompok kerja difabel aja…” ujar Kang Ujju.
Kondisi Kang ujju sendiri seorang Difabel, Ia memiliki kecacatan di jari tangan sebelah kirinya yang tidak sempuran, ketidak sempurnaan itu Ia dapatkan sejak lahir sampai Ia berpikir kalau kondisi itu normal karena menganggap kalau semua orang juga sama tangannya seperti itu, namun setelah masuk usia SMP kelas 1 Ia baru menyadari kalau dia memiliki kondisi yang berbeda denga semua orang tetapi hal itu tidak membuatnya minder.
Saat ini kang Ujju sudah menikah dan di karuniai 2 orang anak, untuk membiayai kehidupan keluarganya kang ujju dan teman-teman Disabilitas mengandalkan dari pembuatan alat bantu kesehatan di Yayasan ini, meski tidak seberapa namun sangat membantu bagi kehidupan mereka dan keluarga. Sehingga jika pembuatan alat bantu kesehatan tidak berproduksi karena ketiadaan biaya produksi seperti saat ini, mereka kebingungan untuk menafkahi keluarga masing-masing dari mulai untuk makan, biaya sekolah sampai dengan bayar kontrakan dan listrik, sampai-sampai mereka harus meminjam uang ke saudara mereka.
Begitupun Kang Indra (50 tahun) yang berasal dari Garut, Ia merupakan kepala produksi alat bantu kesehatan di Yayasan Kreatifitas Difable Mandiri sejak awal beridirinya Yayasan tersebut sampai dengan saat ini, kondisi Kang Indra sendiri Ia tidak memiliki 2 kaki akibat sebuah kecelakaan yang dialaminya saat Ia sedang bekerja sebagai tukang ojek digarut, ketika saat melintas rel kereta api, tanpa Ia sadari karena waktu itu malam hari, Ia tersambar Kereta Api yang melintas hingga membuat kedua Kakinya remuk tak berbentuk, akhirnya kedua kakinya diamputasi sehingga mengakibatkan kang Indra mengalami kecacatan seumurhidup, setelah kejadian tersebut Kang Indra mengalami Depresi selama hampir 2 tahun hingga Ia berusaha sebanyak 3 kali bunuh diri dengan cara pertama lompat dari bangunan lantai 3 kemudian selamat, yang ke dua dan ke tiga Ia minum obat nyamuk namun keburu ketahuan sama saudaranya.
Saat ditanya Alasan kenapa bunuh diri, karena Ia merasa dengan kondisi tubuhnya yang sudah cacat seperti saat itu Ia tidak akan dapat bekerja atau mencari uang, sampai ia merasa tidaka akan ada yang mau Wanita mau kepada Dia, namun Qadarullah saat ini Kang indra sudah menikah dan dikaruniai 2 orang anak yang masih sekolah SD. Singkat cerita Kang Indra pun mulai bergabung di YKDM sebagai kepala Produksi dan menggantungkan hidup keluarganya dari pembuatan Alat bantu kesehatan khsusus Difable ini, namun karena kondisi YKDM sendiri saat ini sedang tidak baik-baik saja secara financial hal ini berdampak pula pada biaya kehidupan keluarganya, padahal biaya keluarganya begitu banyak, dari biaya makan, biaya sekolah, biaya kontrakan, biaya listrik dan sampai biaya kebutuhan hidup kang indra sendiri. Saat Kami mencoba bertanya kenapa tidak mecari pekerjaan lain kang Indra menjawab dengan penuh keyakinan,
“ Saya akan masih tetap di Yayasan ini kenapa mau bagaimanapun kondisinya, sebab disinilah keluarga kedua Saya yang membuat Saya merasa nyaman dengan kondisi kecacatan Saya, apalagi di Yayasan ini meski saya cacat tapi Saya merasa berguna buat orang lain terutama teman teman difabel yang kurang mampu dalam pengadaan alat bantu untuk mereka berjalan, di Yayasan ini bukan semata mencari keuntungan melainkan gimana caranya kita juga bisa membantu para Difabel yang tidak mampu dengan membuatkan kaki palsu, tangan palsu atau kursi roda secara murah bahkan Gratis…” ujar Kang Indra.
Beda halnya dengan Kang Iwan (40 tahun) yang bersal dari Garut dan Kang Dede (35 tahun) yang berasal dari Garut juga namun dari wilayah yang berbeda, saat ini keduanya aktif di YKPD sudah 3 tahun lamanya. Kang Iwan sendiri sebagai pengukur, Quality control dan melatih para difabel yang baru menggunakan kaki palsu atau tangan palsu dari setiap produk yang sesudah dibuat, hal ini cocok dengan profesi kang Iwan yang merupakan seorang Atlit marathon disabilitas, sedangkan Kang Dede di YKPD merupakan team produksi alat-alat bantu kesehatan namun Ia juga merupakan seorang Atlit dari angkat berat disabilitas, keduanya pernah mengikuti lomba di PORDA khusus penyandang Disabilitas yang mewakili kota Bandung dan keduanya pernah menyabet juara.
Untuk kondisi Kang Iwan hanya memiliki satu kaki yang sebelah kanan, sedangkan kaki sebelah kiri sudah diamputasi akibat kecelakaan saat Ia bekerja di pabrik penggilingan tepung sagu sedangkan kondisi kang Dede sendiri Ia tidak memiliki kaki sebelah kanan akibat dari penyakit yang sudah 7 tahun Ia derita yakni Buerger Disease atau penyakit pembuluh darah akibatnya selain Kang Dede harus kehilangan salah satu kakinya, Ia juga harus memotong beberapa saraf simpatik dibagian tangan serta kaki disebelah kirinya hal ini bisa terlihat dari bekas operasi pemotongan yang sudah dilakukan, bahkan karena penyakit dan kondisinya yang saat ini Kang Dede juga harus rela ditinggalkan oleh Istrinya, sebab dianggap sudah tidak bisa bekerja untuk mencari nafkah.
SahabatKu,,, baik kang ujju, kang Iwan, kang Indra, ataupun kang Indra beserta keluarga-mereka masing-masing saat ini menggantungkan hidupanya kepada Yayasan Kreatif Difable Mandiri sebagai pembuat alat bantu kesehatan dengan pengahasilan setiap bulannya hanya 1,5 juta/orang, penghasilan ini terbilang kecil jika dibandingkan waktu sebelum Covid-19 melanda yang bisa mendapatkan penghasilan sampai 2,5 juta/bulan untuk setiap orangnya.
Begitupun dengan jumlah Produksi alat bantu kesehatan saat ini, paling banyak 4 kaki palsu dan tangan palsu/bulanya bahkan tidak jarang mereka menganggur karena tidak ada pembuatan sama sekali Kaki palsu serta tangan Palsu, padahal harga alat bantu kesehatan yang ditawarkan oleh Yayasan ini yakni 3 juta/ kaki atau tangan palsu dan itu sangatlah murah dibandingkan dengan harga alat bantu kesehatan di tempat lain yang harganya bisa mencapai 15 juta/ kaki atau tangan palsu, itupun belum biaya servicenya jika terdapat kerusakan. Bahkan tak jarang Yayasan ini memberikan kaki palsu atau tangan palsu secara Gratis kepada penyandang Disabilitas yang kurang mampu,
“ Ya kang, Kami juga kan disini beberapa Disabilitas juga dan Kami juga pernah ngalamin ketika awal cacat sangat membutuhkan kaki palsu sedangkan kami tidak punya uang untuk membeli kaki palsu yang begitu mahal, ditambah waktu awal pendirian Yayasan ini kan Kami niatkan murni ingin membantu dan memberikan kemudahan kepada para penyandang Disabilitas yang tidak mampu dalam mendapatkan alat bantu kesehatan baik itu kaki palsu, tangan palsu, kursi roda serta yang lainnya… dan dengan adanya Kami di Yayasan ini, dengan kondisi kecacatan kami ini, Kami merasa sangat berguna buat orang lain, dibandingkan waktu Kami masih sehat dulu…” ungkap Kang Indra.
SahabatKU sungguh kepedulian mereka sangat besar terhadap sesama para penyandang Disabilitas, hal ini bisa terlihat dengan Mereka mendirikan Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri ini, dengan harapan bisa memberi kemudahan kepada para Difabel yang tidak mampu dalam memiliki Alat bantu kesehatan seperti kaki palsu, tangan palsu, kursi roda dan lainya. Namun kondisi Yayasan ini terancam bubar akibat ketiadaan biaya produksi dan biaya operasional seperti pembayaran kontrakan sebagai tempat Produksi sebesar 700 ribu/bulan nya, belum lagi biaya listrik yang bisa mencapai 400 ribu/ bulannya, biaya Air 300 ribu/bulannya dan biaya kebutuhan Opersaional lainnya, sedangkan saat ini banyak sekali para Disabilitas yang tidak mampu meminta bantuan agar dapat memiliki alat bantu kesehatan secara Gratis, namun mereka sendiri tidak bisa berbuat apa-apa dengan kondisi yang seperti saat ini.
Maka melalui penggalangan dana ini, ijinkan Kami Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat berinisiatif untuk mengajak para SahabatKu semua untuk patungan sebesar Rp. 20.000 dalam pengadaan 1000 alat bantu kesehatan bagi para Difabel yang tidak mampu, yang akan diproduksi oleh Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk pengadaan 1000 alat bantu kesehatan bagi Difabel yang tidak mampu, biaya Operasional Yayasan Kreatifitas Difabel Mandiri dan jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk pemenuhan kebutuhan para Dhuafa dan Program-program lainnya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
URGENT! KELOMPOK KREATIF DIFABEL TERANCAM BUBAR
terkumpul dari target Rp 60.000.000