MIRIS! PERJUANGAN BURUH CUCI UNTUK MENGOBATI ANAKNYA YANG LUMPUH
terkumpul dari target Rp 40.000.000
Rizky maulana (6 tahun) atau biasa dipanggil De’ Rizky. Saat ini sedang berjuang untuk sembuh dari penyakit selaput radang otak, penyakit ini berawal saat usianya menginjak 5 bulan, Ia mengalami demam tinggi dibarengi dengan muntah-muntah, hingga harus dirawat di rumah sakit selama 1 bulan dengan kondisi koma selama 18 hari dan akibat dari penyakit yang dideritanya sampai saat ini Ia mengalami kelumpuhan dengan kaki dan tangan bengkok mengeras (kaku), pertumbuhan yang lambat hingga diusianya 6 tahun De’ Rizky masih belum bisa bicara, mata kurang melihat, serta bagian tangannya sering bergetar (tremor) bahkan awal awal sempat beberapa kali mengalami kejang-kejang.
Sedihnya lagi De’ Rizky terakhir berobat saat usia 2 tahun dan sampai saat ini belum pernah dibawa untuk berobat lagi karena ketiadaan biaya. Bu Mely (33 tahun) Ibu De’ Rizky bekerja hanya sebagai buruh nyuci atau buru nilap baju dengan penghasilan 30 ribu untuk sekali nyuci atau nilap, itupun tidak setiap hari Bu Mely ada yang menyuruhnya. Ditambah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang lain pun masih tidak cukup seperti untuk Popok untuk De’ Rizky beserta adiknya yang masih bayi bisa menghabiskan 8 popok/harinya atau 24 ribu/harinya, untuk Susu rezki dan adiknya bisa menghabiskan 240 ribu/bulannya, belum biaya sekola serta uang jajan kakanya, bayar listrik yang bisa men capai 80 ribu/ bulanya dan tentunya biaya makan sehari-seharinya.
Ia dulu tidak memiliki BPJS, sehingga biaya berobat ditanggung sendiri dengan sekali berobat jalan bisa menghabiskan biaya 700.000, uang tersebut Bu Mely gunakan untuk biaya medis, akomodasi dari Rumahnya ke Rumah Sakit dan untuk membeli obat-obatanya terutama Obat Syaraf seharga 350.000, Obat Syaraf ini wajib dikomsusi De’ Rizky, jika tidak motoric Syarafnya akan tidak terkendali dan rusak sehingga tubuhnya akan mengalami getaran yang tidak dapat terkontrol seperti tremor. Selain itu dulu juga De’ Rizky rutin melakukan Therapi 2 minggu sekali dengan sekali biaya Therapi sebesar 100.000 dan sekarang pun therapinya dihentikan karena ketiadaan biaya.
“ Dengan penghasilan segitu Pak, jangankan untuk bawa berobat Rizky, untuk makan aja sulit belum lagi untuk biaya sekolah kakanya dan untuk kebutuhan bayi adiknya…” ujar Bu Mely.
De’ Rizky memiliki 1 orang Kaka yang bernama Angga (12 tahun) saat ini masih sekolah kelas 6 SD, dan seorang Adik yang bernama De’ Ilham yang baru berusia 1,8 bulan sedangkan Ayah kandungnya De’ Rizky sudah bercerai dengan ibunya sejak 1 tahun yang lalu dan saat ini sudah tidak memenuhi kebutuhannya, namun Ia memiliki Ayah sambung yang bernama Pak Deta (37 tahun) saat ini bekerja serabutan kadang jadi tukang las atau terkadang jadi tukang bangunan dengan penghasilan 150 ribu untuk sekali disuruh, penghasilanya tersebut Ia gunakan untuk membantu Bu Mely dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Saat ini De’ Rizky tinggal di rumah yag cukup sempit dengan kondisi yang mengkhawatirkan yakni tidak memiliki Plafon, Dinding yang terkelupas, sebagia dinding atas bagian dapurnya pun tidak ada sehingga jika hujan dipastikan masuk kedalam rumah, begitupun atapnya juga diberbagai sisi mengalami kebocoran, sedangkan di rumah tersebut De’ Rizky tinggal besama Ibunya, kedua saudaranya dan uyutnya yang bernama Mak Ustinah yang berusia 81 tahun.
Keseharian Mak Ustinah membantu Bu Mely menjaga serta merawat De’ Rizky jika Bu Mely sedang ada yang menyuruh bekerja mencuci atau melipat baju, dari mulai menyuapi hingga menjaga cicitnya tersebut, sebab jika membantu bekerja Emak sudah tidak sanggup lagi dengan kondisinya yang sudah tua renta seperti saat ini.
Mak Ustinah sering menangis jika melihat kondisi De’ Rizky yang berbeda dengan anak-anak lain yang seusianya,
“harusnya mah Rizky teh udah masuk SD sekrang tu, tapi kondisinya gak bisa ngapa-ngapain,,, buat duduk aja gak bisa bahkan bicara ma melihat pun belum bisa,, kasian Pak anak-anak lain mah pada main lari lari, ketawa ketawa tapi risky mah cuma bisa tiduran aja, gak tega liatnya juga…” lirih Mak Ustinah dengan nada sedihnya.
Mak Ustinah dan Bu Mely berharap sekali bisa membawa De’ Rizky berobat, mereka ingin sekali melihat De’ Rizky bisa menjalani kehidupan yang normal sama seperti anak-anak lain yang seusianya seperti bersekolah, mengaji, bermain dan hidup tidak tergnatung kepada orang lain. Selain itu Bu Mely juga berharap memiliki modal usaha agar bisa memiliki penghasilan yang tetap sedangkan Mak Ustunah ingin sekali merenovasi rumah peninggalan suaminya agar bisa ditempati dengan nyaman dan layak.
SahabatKU, maukah kalian membantu pengobatan De’ Rizky dan memberikan modal usaha untuk ibunya serta membantu dalam merenovasi rumah Mak Ustinah sehingga mereka bisa hidup lebih layak lagi. Yuk bantu De’ Rizky untuk sembuh hingga memiliki kehidupan yang normal seperti anak lainnya.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha, renovasi rumah, pemenuhan kebutuhan bulanan dan pemenuhan penunjang kesehatan De’ Rizky beserta keluarga namun jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk memenuhi kebutuha para Dhuafa serta Program-program lainya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
MIRIS! PERJUANGAN BURUH CUCI UNTUK MENGOBATI ANAKNYA YANG LUMPUH
terkumpul dari target Rp 40.000.000