BERJUALAN 1 MINGGU SEKALI, 20 TAHUN BU SANTINI BERJUANG OBATI ANAKNYA IDAP LUMPUH OTAK
terkumpul dari target Rp 85.000.000
Ayahnya sudah berpisah sejak 8 tahu yang lalu. Dan kini hanya Bu Santini lah satu-satunya harapan untuk kedua anaknya yakni Rizki yang sudah menginjak usia 20 tahun namun kondisi amat sangat memprihatinkan, dengan kondisi mengalami kelumpuhan disekujur tubuhnya dan belum bisa berbicara akibat dari penyakit Cerebralpalsy yang dideritanya sejak lahir dan anak kedua Fakhri yag baru berusia 9 tahun, saat ini duduk dibangku kelas 4 SD.
Setiap hari sangat berat beban hidup yang harus dipikul oleh Bu Santini seorang single parent. Terlebih lagi Rizki, anak pertamanya yang harus mendapatkan penanganan medis dan tradisional setiap 3x dalam seminggu, terhadap Cerebralpalsy yang sudah dideritanya selama 20 tahun. Bahkan untuk penanganan medisnya sudah terhenti sejak 11 tahun yang lalu karena ketiadaan biaya, sedangkan untuk pengobatan tradisionalnya sudah 2 bulan berhenti, padahal dulu waktu Pengobatan medis Rizky setiap 1 minggu sekali dibawa ke Rumah sakit untuk menjalani pengobatan Therapy kejut atau listrik dan Fisiotheraphy meski gratis karena BPJS, namun biaya Opersaional yang mahal yakni sekitar 500.000 persekali berobat membuat Bu Santini mau tidak mau menghentikan pengobatanya, sedangkan untuk pengoobatan Tradisional biasanya Ia memanggil tukang urut ke rumahnya 3x dalam seminggu dengan biaya sekali diurut sebesar 100.000 dan itupun Bu Santini mau tidak mau harus menghentikanya karena ketiadaan biaya.
Bu Santini sebenarnya tidak menginginkan kalau anak sulungnya tersebut harus berhenti menjalani pengobatan, sebab menurut Dokter kemungkinan untuk Rizki sembuh itu masih ada meski mungkin tidak akan seperti orang lain yang sempurna tapi setidaknya kondisi Rizki bisa lebih baik dibandingkan kondisinya yang saat ini, bahkan masih menurut Dokter kalau tidak melakukan pengobatan atau therapy secara medis dikhawatirkan otot-otot syarafnya akan membeku, begitupun dengan peredaran darahnya akan terhambat atau terhenti sehingga bisa mengakibatkan kelumpuhan permanen atau meninggal.
Saat ini kondisi Rizky semakin sangat mengkhawatirkan, setiap harinya Ia hanya bisa terbaring ditengah rumah tanpa bisa melakukan apapun karena kelumpuhan yang Ia derita akibat dari Cerbralpasy, dari mulai kedua kaki, tangan dan lehernya menjadi kaku, belum lagi kaki dan tangan sebelah kanannya mengalami gangguan disyaraf motoricnya sehingga tidak bisa digerakan secara otomatis, selain itu dibeberapa bagian tubuhnya setiap waktu bergetar kencang dengan sendirinya (tremor), serta sampai detik ini diusianya yang sudah menginjak 20 tahun Ia belum bisa berbicara sama sekali.
Semua berawal saat Bu Santini salah mengkonsumsi Obat ketika Ia sedang mengandung Rizki, karena ketidak tauan nya obat yang Ia sangka penguat janin itu, justru malah membuat Bu santini melahirkan sacara premature dengan usia kandungan baru menginjak 7 bulan, dampak lain terhadap bayinya bisa terlihat saat Rizky menginjak 6 bulan dengan perkembangan yang sangat berbeda dengan bayi seusianya, hingga diperiksakan Rizky ternyata mengalami Cerebralpalsy hingga saat ini.
Makanya Bu Santini ingin sekali melanjutkan pengobatan Putra sulungnya tersebut, namun yang saat ini menjadi kendala ialah biaya yang dibutuhkan cukup besar, sedangkan Bu Santini sendiri hanya berprofesi sebagai penjual masakan di pasar kaget didaerah rumahnya, itupun hanya bisa berdagang satu minggu sekali dengan penghasilan hanya 500 ribu saja. Dari penghasilannya tersebut cukup tidak cukup Ia gunakan untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya seperti, biaya kebutuhan anak keduanya sekolah termasuk jajan (50 ribu perhari), kebutuhan Popok Rizky yang bisa menghabiskan 5 popok/hari (1 popok seharga 4.000 x 5 = 20 ribu/hari), Susu untuk kedua Anaknya 300ribu perminggu, biaya makan sehari-hari dan belum lagi biaya bulanannya seperti bayar listrik 200 ribu/ bulan, biaya Gas 150 ribu/bulan dan bayar PDAM 150 ribu/ perbulan, sudah dipastikan penghasilan Bu santini tidak mencukupi kebutuhan keluarganya yang begitu banyak.
SahabatKu, melalui penggalangan dana ini yuk bantu Bu Santini untuk mengobati putra sulungnya Rizki sehingga bisa menjalani kehidupan normal seperti anak-anak pada umumnya dan bantu juga Bu Santin untuk memiliki usaha agar Ia bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha, pemenuhan kebutuhan bulanan, pemenuhan penunjang kesehatan dan jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan para Dhuafa serta program-program lainya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
BERJUALAN 1 MINGGU SEKALI, 20 TAHUN BU SANTINI BERJUANG OBATI ANAKNYA IDAP LUMPUH OTAK
terkumpul dari target Rp 85.000.000