7 TAHUN JADI YATIM BARU 2 HARI JADI PIATU! BANTU KAKAK
terkumpul dari target Rp 50.000.000
“Tante titip Mamah ya, jagain Mamah ya… jangan lupa obatin Mamah….” Pesan Amelia dengan cemas kepada Bu Nurhasanah setiap kali mau balik ke Panti asuhan.
Amelia (13 tahun) saat ini tinggal disalah satu Panti asuhan, sudah 7 tahun Ia menjadi Yatim semenjak Ayahnya meninggal dikarenakan penyakit Jantung dan baru 2 hari Ia menjadi Piatu dikarenakan Ibunda tercintanya meninggal karena penyakit Kanker Payudara. Hanya 2x dalam setahun Ia baru bisa pulang untuk menemui Ibunya Bu Wasnisah (42 tahun) yang sedang sakit Kanker Payudara dikarenakan Amelia harus tinggal di panti asuhan, Padahal kondisi sakit Ibunya saat itu cukup parah.
“Pengenya ya Amelia tinggal disini Pak ma Saya jadi kalau saya kenapa-napa ketungguin ma Amelia, tapi mau bagaimana lagi… kalau disini dia tidak bisa sekolah karena gak ada biaya, ini aja untuk biaya sekolah adiknya ngandelin dari om nya yang cuma buruh tani” ungkap Bu Wasnisah.
Bu Wasnisah Sendiri sudah 4 tahun mengidap Kanker Payudara, dan selama itu pula keluarganya termasuk kedua Anaknya Amelia (13 tahun) dan Yunus (8 tahun) tidak ada yang mengetahuinya dan bahkan sejak awal penyakitnya terasa Ia tidak pernah mengobatinya, Bu Wasnisah beralasan tidak ingin membuat keluarganya khawatir terutama kedua anaknya yang masih kecil dan Ia pun tidak mau menjadi beban bagi keluarganya dalam menanggung biaya pengobatanya.
“Saya gak mau buat keluarga saya khawatir dengan mimikirkan biaya pengobatan untuk Saya,,, sebab Saya tau Boro-boro buat berobat Pak, buat makan sehari-hari aja susah….” Ungkap alasan Bu Wasnisah.
URGENITAS: Kalaupun Bu Wasnisah pernah berobat itupun hanya sekali (2 minggu yang lalu) dengan biaya hasil dari patungan para tetangganya yang merasa kasihan melihat kondisi Bu Wasnisah dan hanya menggunakan mobil sewaan berupa mobil kolbak terbuka tentunya dengan sakit separah itu amat sangat tak layak menggunakan alat tranportasi seperti itu apalagi jarak dari rumah ke Rumah Sakit Umum Daerah sekitar 30 km lebih. Sebenarnya Ia memiliki KIS (Kartu Indonesia Sehat) namun tidak aktif yang disebabkan kartu KISnya tidak pernah digunakan, dan Alhamdulillah saat ini kartu KIS nya Beliau sudah aktif kembali berkat dibantu oleh pemerintah setempat, namun takdir berkata lain selang 1 minggu setelah melakukan pemerikasaan terhadap Kankernya, Bu Wasnisah pun meninggal. Tentu hal ini membuat kedua Anaknya yang Yatim yakni Amelia dan Yunus harus menjadi Yatim Piatu karena sudah kehilang kedua Orang tuanya akibatnya Kakak beradik tersebut tidak ada yang menanggung kebutuhan hidup dan pendidikannya.
Amelia dan Yunus merasa begitu terpukul atas kehilang Orangtua satu-satunya, terutama Amelia yang tidak bisa menemani Bu Wasnisah disaat-saat terakhirnya karena harus berada di Panti untuk melanjutkan pendidikannya yang saat ini sudah Sekolah ditingkat pertama (SLTP) kelas 2, padahal sebelum Amelia akan berangkat lagi ke Panti setelah libur Lebaran kemarin, Ia mewanti-wanti ke Tantenya untuk menitip Ibunya tersebut sangking takut akan kehilanagn Ibundanya dan ternyata ketakutan Amelia tersebut menjadi Firasat tersendiri baginya. Lain halnya dengan Yunus, meski Ia belum terlalu faham mengenai kondisi Ibunda tercintanya namun Yunus begitu memperdulikan Ibundanya tersebut dengan selalu memijit baik Punggung ataupun bagian kaki Ibunya tersebut, bahkan saat Kami team Kebaikan Ummat bersilaturahmi ke kediamannya, Kami sempat menyaksikan Yunus sedang belajar ditemani Almarhumah Bu Wasnisah meski disaat kondisi Beliau sedang sakit parah. Ini membuktikan jika Beliau begitu memperdulikan Pendidikan kedua anaknya meski ditengan kondisi kesehatan dan perekonimanya yang mengkhawatirkan.
Mendiang Bu Wasnisah dulu sebelum sakit, Ia berjualan surabi dan jajanan anak didepan tempat tinggalnya dengan penghasilan tidak lebih dari 50 ribu, meski dengan penghasilan sekecil itu namun beliau berusaha untuk tetap menyekolahkan kedua Anaknya tersebut dengan harapan agar Amelia serta Yunus bisa menjadi Anak yang Sukses sebab Bu Wasnisah percaya,
“Orang yang semakin Pintar, akan semakin Sukses“ ungkapnya.
Namun semenjak Kanker Payudaranya semakin parah Ia sudah sulit untuk melakukan apapun bahkan untuk beranafas dan berjalanpun Ia mengalami kesusahan apalagi untuk mencari rezeki, dampaknya Amelia Beliau titipkan ke Panti asuhan demi Anaknya tersebut tetap bisa mengenyam pendidikan secara Gratis, meski resikonya Amelia hanya bisa pulang untuk menemui Ibunya 2x dalam setahun yakni pada saat Lebaran dan pada saat libur kenaikan sekolah, ini bertujuan agar Amelia dapat fokus belajar. Sedangkan untuk Anak yang keduanya yakni Yunus masih tetap sekolah SD kelas 3 meski untuk biaya sekolahnya ditanggung oleh Pamannya (Adik dari Bu Wasnisah) Yakni Pak Tomik.
URGENITAS: Pak Tomik sendiri sudah memiliki Istri dan Anak yang menjadi tanggungan hidup Dirinya belum lagi ditambah dengan 2 orang keponakannya yang Yatim Piatu, meski sangat memberatkan Pak Tomik yang kesehariannya hanya bekerja sebagai Buruh tani dengan pengahsilan cuma 80 ribu/hari itupun jika ada yang nyuruh tapi kalau tidak ada otomatis Ia tidak memiliki penghasilan sama sekali,
namun jika sedang ada yang nyuruh biasanya Pak Tomik bekerja dari jam 7 pagi sampai dengan jam 5 sore sebagai Tukang cangkul dengan resiko tak jarang kakinya tertusuk tempurung bekicot sampai infeksi atau membengkak hingga akibatnya membuat Pak Tomik tidak bisa bekerja yang mengakibatkan Ia tidak bisa memiliki peghasilan untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup keluarga beserta kedua keponakanya yang Yatim Piatu terserbut makanya Besar harapan sekali Pak Tomik bisa memiliki modal usaha agar Ia dapat memiliki penghasilan yang tetap untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup kedua Anak Yatim piatu yang Ia rawat beserta kebutuhan hidup Istri dan juga Anaknya. Apalagi Pak Tomik merasa diamanahi oleh Almarhumah Kakaknya yakni Bu Wasnisah agar Amelia dan Yunus bisa tetap Sekolah yang tinggi agar memiliki masa depan yang lebih baik.
Saat ini Mereka tinggal di satu rumah yang sederhana meski bukan milik Mereka sendiri melainkan milik orang lain yang ditinggal kerja menjadi TKI, namun Mereka sangat bersyukur ada tempat untuk Mereka tinggali,
“Alhamdulillah Pak segini juga ada yang mengamanahkan rumahnya untuk Kita rawat, meski terkadang jika hujan bocor namun setidaknya ketika panas ada tempat untuk kita berteduh, gak kebayang Pak kalau gak ada yang nitipin ini rumah, Kami mau tinggal dimana,,, untuk ngontrak rumah Saya gak mampu!” ucap Pak Tomik.
SahabatKu Yuk Kita wujudkan impian Almarhumah Bu Wasnisah untuk memeberikan pendidikan yang terbaik bagi kedua Anaknya Amelia dan Yunus melalui penggalangan dana ini dengan menyisihkan sebagian Rezekinya.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi biaya pendidikan Amelia dan Yunus, memenuhi kebutuhan hidup Mereka serta untuk Modal usaha Pak Tomik dalam menghidupi keluarga beserta kedua keponakanya yang Yatim Piatu dan jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk membantu para Penerima manfaat lainnya.
7 TAHUN JADI YATIM BARU 2 HARI JADI PIATU! BANTU KAKAK
terkumpul dari target Rp 50.000.000