MIRIS! PERJUANGAN YATIM PIATU, RAWAT ADIKNYA YANG LUMPUH OTAK
terkumpul dari target Rp 35.000.000
Aldi (12 tahun), adalah seorang anak berkebutuhan khusus yang mengalami kelumpuhan otak (Cerebral Palsy). Kedua orangtua Aldi telah meninggal dunia karena sakit. Saat ini, Aldi diasuh dan diurus oleh kedua kakaknya, Ayu (23 tahun) dan Agung (18 tahun).
Pada usia 12 tahun, umumnya seorang anak dalam masa tumbuh kembang tubuhnya yang pesat. Selain harus mendapatkan pendidikan di bangku sekolah, sang anak harus mendapatkan perhatian lebih dari kedua orang tuanya. Namun, berbeda dengan Aldi. Ia tidak pernah merasakan semua fase tersebut setelah kedua orang tuanya meninggal karena penyakit yang mereka idap.
Sejak usia 2 tahun, Aldi sudah mengalami kelumpuhan otak, terutama pada otak bagian sebelah kanan. Hingga kini, kondisi Aldi tidak dapat berbicara dan tubuhnya pun kaku. Kaki dan tangannya tidak bisa dikendalikan, kadang cepat ataupun kadang lamban. Ketika berdiri, Aldi tidak bisa menyeimbangkan badannya, sehingga harus dibopong oleh kakaknuya. Sedangkan, bagian matanya tidak bisa melihat secara normal dan mungkin hanya pendengarannya saja yang berfungsi normal.
Karena alasan itulah kedua kakaknya, baik Ayu dan Agung tidak mengijinkan Aldi keluar rumah. Sesekali, setiap Jumat, Aldi diajak salahs atu kakaknya, Agung untuk berkunjung ke makam Ayah dan Ibunya dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 3km. Selain untuk mendo’akan kedua Orang tuanya, juga untuk membersihkan kedua makamnya tersebut.
“Iya pak hawatir aja kalau dibiarin keluar, dulu juga sempat hilang sampai dicari dibantu sama warga, ketemu-ketemu didesa sebelah…, makanya kalau keluar meski didepan pintu untuk berjemur harus diawasi sambil pagarnya dikunci.” ungkap Agung.
Aldi, kini tinggal bersama 2 kakak kandungnya tersebut di Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. Untuk mengganti peran kedua orangtuanya, kakak Aldi, Ayu berkerja sebagai buruh pabrik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dan membiayai sekolah Agung hingga lulus.
Sampai saat ini, Ayu bekerja hampir selama 13 jam sehari (termasuk lembur), dari jam 6 pagi sampai jam 7 malam, dengan penghasilan 63 ribu perhari atau 1,9 juta perbulan. Penghasilan tersebut digunakan untuk ongkos ojek sekitar 840 ribu perbulannya. Kemudian, kebutuhan bulanan Aldi seperti Popok yang bisa menghabiskan sebesar 672 ribu perbulan.
Sisa penghasilan Ayu, setelah dipotong untuk Ongkos kerja dan Popok Aldi yakni tersisa sebesar 388 ribu. Jumlah tersebut Ia gunakan untuk makan sehari-hari serta membayar listrik dan kebutuhan lainnya setiap bulan.
Karena penghasilan yang terbatas tersebut, Agung ingin sekali bekerja agar bisa membantu kakaknya dalam memenuhi kebutuhan hidup serta untuk mengobati Adiknya tersebut. Selepas lulus SMA, Agung tidak dapat langsung mewujudkan keinginannya, karena Agung harus merawat serta menjaga Aldi.
Setiap hari, Agung harus membantu Aldi dalam beraktivitas dari mulai makan, menyiapkan makanan, mandi, mengganti pakaian sampai dengan membersihkan kotoran adiknya tersebut.
"Saya juga kepengen mah punya usaha atau kerja buat Teteh,, kasian! Tapi kalau saya kerja nanti, gimana Aldi?, kasian juga gak ada yang ngurusin di rumah. Saya bingung Pak, saya juga pengen punya masa depan, apa lagi saya laki-laki sebagai penanggung jawab Teteh Ayu dan Aldi", ujar Agung.
Layaknya remaja lain yang akan lulus SMA, Agung juga memiliki banyak Impian. Salah satunya, Agung ingin sekali meiliki usaha yang bisa Ia gunakan untuk meningkatkan kondisi perekonomian keluarganya.
“Saya pengen punya usaha. Saya kepikiran Mamah sama Bapak. masuk Surganya terhambat karena masih punya hutang waktu bekas berobat. Saya ingin sekali cepat-cepat bisa melunasi hutangnya, tapi dapat uang 17 juta dari mana… sedangkan penghasilan dari kerja Teh Ayu aja ga cukup untuk kebutuhan sehari-hari.”, Ujar Agung.
"Jiwa seorang mukmin tertahan oleh utangnya, maka lunasilah utang yang ia miliki." (HR. Muslim).
Bahkan, sempat ada saudaranya yang menyarankan, agar Ayu dan Agung menjual rumah peninggalan kedua Orangtuanya tersebut untuk melunasi hutang Orangtunya. Namun jika dijual, mau tinggal dimana mereka?.... terutama Aldi yang memiliki kelumpuhan.
Ayu dan Agung berharap sekali ada usaha yang dapat mereka jalankan di rumahnya. Harapannya, agar Aldi bisa tetap mendapat perhatian lebih dari mereka berdua namun mereka juga masih bisa mendapatkan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Syukur-syukur dari penghasilan usahanya nanti ada lebih untuk membayar hutang kedua Orangtuanya.
SahabatKU, maukah kalian membantu Agung dalam meraih Impiannya untuk memiliki usaha agar bisa membantu Kakaknya, Ayu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dan bisa memenuhi kebutuhan Adiknya yang mengalami kelumpuhan Otak, serta bisa melunasi hutang Almarhum kedua Orangtuanya bekas biaya berobat dulu.
Melalui laman penggalangan dana ini, Ayo! Bantu Ayu, Agung dan Aldi yang mengalami lumpuh otak agar dapat tetap semangat menjalani hari-harinya meski sudah menjadi Yatim piatu. Bantu penuhi kebutuhan harian dan berikan modal usaha agar ketiga bersaudara ini dapat hidup mandiri.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk Modal Usaha, memenuhi kebutuhan bulanannya, memenuhi penunjang kesehatan bulananya, melunasi hutang bekas biaya pengobatan kedua Orangtuanya dan jika terdapat kelebihan dana, akan digunakan dalam memenuhi kebutuhan para Dhuafa serta Program-program lainnya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
MIRIS! PERJUANGAN YATIM PIATU, RAWAT ADIKNYA YANG LUMPUH OTAK
terkumpul dari target Rp 35.000.000