MIRIS! ABAH UTAY, LANSIA MINUM AIR SELOKAN DAN RAWAT ANAK ODGJ
terkumpul dari target Rp 45.000.000
“Abah kenapa makanannya gak dihabisin?, buat besok aja, takutnya besok gak ada yang ngasih makan lagi kaya sekarang” jawab Abah Utay dengan lirih saat kami bertanya kenapa makanannya tidak dihabiskan padahal beliau baru makan sedikit.
Abah Utay saat ini hanya bergantung pada rasa iba orang-orang di sekitarnya yang terkadang memberi makanan untuk Abah dan anaknya yang ODGJ. Jika tidak, Abah Utay biasanya makan nasi yang Ia sisakan di hari sebelumnya dengan lauk hanya dengan garam atau sambal saja.
Bahkan untuk minum, Abah Utay biasanya mengambil air dari selokan yang berada tepat di depan rumahnya untuk kemudian Ia rebus dan diminum. Hal ini tentunya sangat mengejutkan, namun itu lah yang biasa ia lakukan. Padahal air selokan tersebut terbilang kotor karena biasa menjadi saluran pembuangan limbah rumah tangga.
Abah Utay tak ingat betul berapa usianya kini. Jika dilihat dari KTP yang ia miliki, Abah Utay kini menginjak usia 66 tahun di 2023 ini. Dalam hidupnya, Ia tak pernah membayangkan harus ditakdirkan menjalani hidup dengan penuh kesedihan semenjak ditinggal mati oleh Istrinya setelah melahirkan anak ketiganya, dan harus merawat serta hidup bersama anaknya yang mengalami gangguan jiwa.
Saat ini Abah Utay tak memiliki pekerjaan karena tubuhnya yang sering sakit-sakitan seperti asam urat yang sering kambuh sehingga untuk berjalan begitu kesulitan sampai harus dibantu menggunakan kayu yang dijadikannya sebagi tongkat. Meski tidak pernah memeriksakan sakitnya tersebut secara medis karena ketiadaan biaya, namun hal ini bisa dilihat dari gejala di kakinya yang begitu bengkak dan lebam, akibatnya untuk berjalan pun Ia begitu kesulitan.
Abah Utay sebelumnya sempat bekerja sebagai buruh lepas di kebun buah beri tak jauh dari tempat tinggalnya, Namun karena fisik yang kini tak lagi prima, Abah Utay kini tak sanggup untuk mengangkat beban berat.
"Abah mah sehari-hari ya gini aja duduk di depan rumah sambil kadang jagain sawah punya orang lain, kalau sawahnya tidak teraliri air, abah bantu alirkan dengan buat bendungan kecil di selokan dekat rumah. Lumayan kadang yang punya sawah suka ngasih 10 ribu, da mau kerja yang lain kaki terasa sakit banget bengkak gini, badan terasa lemas untuk dibawa kerja pun malah jadi makin parah sakitnya." Ungkap Abah Utay saat menceritakan kondisi fisiknya kini.
Sebenarnya Abah Utay memiliki 3 orang anak kandung, 2 diantaranya mengalami gangguan kejiwaan dan hanya 1 yang normal, yakni Yudi. Yudi saat ini sudah memiliki Istri dan 2 orang anak, dan tak tinggal serumah dengan Abah Utay. Yudi yang saat ini bekerja sebagai buruh bangunan, saat masih bayi tidak di rawat oleh Ibunya karena keburu meninggal yang disebabkan penyakit liver sehingga Yudi akhirnya harus dititipkan kepada orang lain agar ada yang merawatnya.
Dan 2 anak Abah Utay yang mengalami gangguan kejiwaan adalah Koko (38 tahun) yang kini tinggal bersama Abah Utay, keseharianya jika berada di rumah anaknya tersebut begitu rajin membantu Abah seperti memijit, ngambil air dan pekerjaan lainya, namun Koko lebih sering tidak ada di rumah karena setiap harinya Ia berkeliaran tidak jelas dari jam 7 pagi hingga menjelang waktu magrib. Sudah 12 tahun anaknya tersebut mengidap gangguan jiwa. Kondisi tersebut terjadi setelah Koko mengalami kecelakaan, ia terserempet kereta api tepat pada bagian kepalanya. Kecelakaan tersebut mengakibatkan saraf di otaknya terganggu hingga kondisinya menjadi seperti ini.
Mereka berdua saat ini tinggal di rumahnya yang tidak terawat dari mulai lantai yang tidak pernah disapu, perabotan kotor yang tidak pernah dicuci sampai tempat tidur Abah yang berdebu dan berantakan, hal ini membuat rumahnnya tampak kumuh.
Sedangkan anaknya yang kedua bernama Agus (32 tahun), menurut Abah Utay anaknya tersebut juga mengalami gangguan jiwa setelah mendalami ilmu hitam dan kini Abah pun tak tahu dimana keberadaannya. Bahkan setiap kali orang lain yang menanyakan keberadaan anaknya tersebut Abah utay selalu jawab sudah meninggal,
“Abah kalau agus kemana?, gak tau atuh, mati mungkin dia mah…” jawab Abah saat ditanya keberadaan anak keduanya.
Mungkin akan sulit dibayangkan bagaimana rasanya jika di masa tua, kita masih harus berjuang hidup seorang diri dengan segala keterbatasan dari mulai kesehatan sampai dengan ekonomi. Ditambah lagi harus merawat anak yang sudah dewasa namun mengidap gangguan jiwa, anak yang diharapkan bisa merawat kita di nasa tua.
Semoga kisah Abah Utay ini dapat menjadi pengingat bagi kita, bahwa masih banyak hal yang dapat kita syukuri dari kehidupan yang selama ini kita jalani.
SahabatKU, bantu Abah Utay punya usaha warung yuk
Disclaimer:
Dana yang terkumpul akan diigunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidup Abah Utay dan penunjang kesehatan Abah Utay beserta Anaknya yang mengidap Gangguan kejiawaan. Dan apabila terdapat kelebihan dana, nantinya dana tersebut akan disalurkan ke penerima manfaat serta Program lainnya yang berada di bawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat
MIRIS! ABAH UTAY, LANSIA MINUM AIR SELOKAN DAN RAWAT ANAK ODGJ
terkumpul dari target Rp 45.000.000