HANYA PUNYA SATU TANGAN DAN SATU MATA, LANSIA DIFABEL KELILING JUALAN SAYUR
terkumpul dari target Rp 40.000.000
SahabatKU..Coba kalian bayangkan jika beliau adalah orangtua kita. Abah Aton (58 tahun), lansia difabel yang hanya 1 tangan yang tumbuh sempurna, serta hanya tersisa satu mata yang dapat melihat, setiap hari berjuang berjalan menjajakan dagangan sayurannya sejauh belasan kilometer di jalanan yang berbatu, tanah licin dengan jalan yang curam menanjak.
Semuanya Ia lakukan ikhlas untuk menghidupi keluarganya..!
Terkadang hujan dan panas terik tetap beliau jalani. Sudah tak terhitung Abah terjatuh terpeleset ditengah jalanan berbatu, tanah merah tanjakan dan turunan yang licin ketika musim hujan tiba.
Di masa tuanya, Abah Aton masih harus terus berjuang mencari nafkah untuk keluarganya di tengah keterbatasan fisik yang beliau miliki. Saat ini, Abah tinggal dengan istri tercintanya, Mak Cioh (63 tahun) yang sudah puluhan tahun setia tinggal hidup menemani, merawat dan sekaligus membantunya dari mulai memasak, mencuci pakaiannya, memijatnya dan bahkan membantu menyiapkan segala keperluannya untuk berdagang.
Sejak lahir, kondisi tangan Abah hanya 1 yang tumbuh sempurna (sebelah kiri) sedangkan tangan satunya lagi (sebelah kanan) hanya tumbuh sampai sikut yang mengerucut tanpa ada jari-jari yang tumbuh. Begitupun dengan matanya, Abah hanya satu (sebelah kanan) yang bisa melihat, sedangkan mata sebelah kirinya mengalami kebutaan, semua kecacatan Abah Aton beliau dapatkan dari lahir,
"Ini mah memang dari lahir, tangan Abah cuma tumbuh sebelah. Mata juga awalnya mah cuma rabun, tapi lama kelamaan udah ga bisa liat sama sekali sekarang, jadi cuma sebelah yang bisa liat..itu juga sekarang udah mulai burem", ungkap Abah Aton.
Sehari-hari, Abah berprofesi sebagai penjual sayur keliling di daerah tempat tinggalnya di pelosok Sukabumi. Dari mulai shubuh, Abah harus berjalan kaki sejauh belasan kilometer. Untuk pria seusianya dengan kondisi fisik yang terbatas tentu berjalan sejauh itu bukanlah suatu hal yang mudah. Ditambah harus melalui jalanan yang terjal dan licin jika musim hujan, sambil membawa beban yang begitu berat, sekitar 30an kg sayur dari mulai bayam, sosin, wortel, kol dan lainnya.
Dagangan sayur yang Abah jual bukan seluruhnya milik Abah, melainkan milik para petani dekat rumahnya, yang menitipkan kepada Abah untuk dijual.
Abah Aton tidak pernah menyerah. Jika sedang tidak ada yang menitipkan sayuran pada Abah, baik karena bukan musim panen atau karena gagal panen, Abah beralih profesi menjadi tukang pengambil rumput untuk pakan ternak orang lain.
Dalam sehari berjualan sayur, Abah hanya mengambil sedikit keuntungan. Dari setiap ikat sayuran, ada yang hanya dapat keuntungan 200 rupiah, hingga paling besar 1.000 rupiah perkilonya. Rata-rata, perhari Abah bisa mendapatkan uang tidak lebih dari 30 ribu. Sedangkan buruh Abah mengambil rumput hanya mendapatkan upah 15 ribu sehari.
“Kalau sedih pasti sedih. Tapi mau gak mau abah sebagai Suami masih punya tanggung jawab yaitu Emak. Dari dulu pengen nyenengin emak.... Tapi ya mau gimana lagi, abah ga bisa berbuat banyak, cuma terima nasib aja.", ucap Abah.
Saat ini Abah mengaku sangat khawatir. Jika kondisi matanya semakin parah Abah takut tidak bisa berjualan lagi dan menjadi beban bagi istri dan keluarganya. Makanya sebelum semua itu terjadi, Abah berharap sekali bisa memiliki modal usaha berupa warung kelontong di rumahnya.
Abah juga berharap bisa memperbaiki rumah panggungnya yang sudah sangat rapuh dengan dinding terbuat dari anyaman bambu yang sudah jebol, tiang penyanggah kayu yang sudah keropos, serta atap yang bocor jika hujan turun. Hal ini membuat Abah anton beserta Istrinya Mak Cioh tidak bisa menjalani hidup dengan tenang, sebab selalu merasa was-was jika sedang berada dalam rumah apalagi jika terjadi hujan lebat dengan disertai angin kencang, dikhawatirkan rumah yang di tempatinya itu Ambruk sehingga menimpa mereka berdua dan ini sangat membahayakan nyawa Abah Aton beserta Mak Cioh.
SahabatKU, melalui galang dana ini Kami ingin mengajak Kalian semua untuk membantu perjuangan lansia difabel seperti Abah Aton yang masih berjuang mencari nafkah di tengah segala keterbatasannya. Yuk Mari Kita wujudkan Impian Abah Aton untuk memiliki modal usaha berupa warung kelontong serta mewujudkan harapan Abah untuk memperbaiki rumah panggungnya yang sangat mengkhawatirkan.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha Abah aton, merenovasi rumahnya, memnuhi kebutuhan bulanan keluarganya dan pemenuhan penunjang kesehatan Abah Aton serta jika terdapat kelebihan dana, akan digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan para Dhuafa dan Program lainnya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
HANYA PUNYA SATU TANGAN DAN SATU MATA, LANSIA DIFABEL KELILING JUALAN SAYUR
terkumpul dari target Rp 40.000.000