JALAN HANYA MENGGUNAKAN TANGAN, LANSIA DIFABEL BERJUANG BERTAHAN HIDUP
terkumpul dari target Rp 50.000.000
"Tidak setiap hari ada yang nyuruh Abah…katanya karena orang yang mau nyuruh ngored (membersihkan kebun) juga gak tega liat kondisi Abah yang seperti ini. Padahal Abah berharap banget ada yang nyuruh (kerja) karena butuh uang buat makan. Kalaupun ada yang nyuruh paling dapat upah 30ribu saja… ", ujar Abah Ana (67 tahun) lansia penyandang disabilitas.
Dengan segala keterbatasan tubuhnya dan Usianya yang sudah semakin tua, Abah tetap semangat dan tidak pernah menyerah dalam berjuang untuk bertahan hidup. Sudah 5 tahun istri Abah meninggal karena sakit Jantung. Sehingga, saat ini Abah tinggal sendiri, meski rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal Anak-anaknya.
“Abah harus mandiri. Makanya tinggal sendiri,,gak mau ngerepotin anak-anak, karena mereka juga kan sama susah juga. ya lumayan, meski ga tiap hari, dari bersih-bersih kebun Abah kadang dapet 30 ribu. Dari jual kayu bakar juga paling dapet 15 ribu”, ujar Abah.
Setiap hari, sejauh belasan kilometer, dengan susah payah Abah Ana masuk ke kebun-kebun dan hutan dengan berjalan menggunakan kedua tangannya. Sedangkan kedua kakinya, Abah seret sambil membawa parang ataupun serulit.
Dari rumahnya di daerah Cikalong wetan menuju kebun yang terletak di tengah hutan, dengan tubuh kurus yang hanya tulang terbungkus kulit, Abah setiap hari harus bergesekan dengan tanah, lumpur serta bebatuan yang tajam, sehingga tidak jarang tangan atau tubuh Abah suka terluka karena goresan batu, ranting atau benda tajam lainnya.
“Kalau orang lain mah pakai sandal itu kan di kaki, nah kalau Abah mah pakai sendalnya di tangan… ya gimana mau pakai sandal di Kaki kondisi Kaki Abah aja gak normal gini sep..”, ungkap Abah ana.
Hal inilah yang membuat Abah terkadang jadi bahan olok-olok oleh orang lain yang melihatnya ketika sedang berjalan. “Ada saja yang ngejek atau ngetawain ngeliat kondisi Abah gini..sedih tapi ya mau gimana lagi..jadi harus sabar aja..”, ujar Abah.
Abah sempat bercerita, pada saat kecil cacatnya tubuhnya terjadi karena Abah mengalami demam panas di usia 1 tahun. Namun, Abah malah diberi suntikan vaksin sehingga mengakibatkan sebagian tubuhnya dari pinggang sampai dengan kaki tidak berkembang dan tulang kaki serta tulang pinggulnya bengkok.
Meski memiliki keterbatasan fisik, menurut tetangganya, Abah Ana begitu rajin melakukan Shalat berjamaah di Musholla dekat rumahnya. Abah mengaku, kondisi fisik bukan jadi alasan untuk terus beribadah kepada Allah. “Iya Abah coba untuk ga melewatkan shalat berjamaah di masjid. Sakit juga kadang Abah paksain. ya harus terus berdoa dan bersyukur apapun kondisi yang Abah alami sekarang”, ujar Abah.
Kondisi Abah, kian diperparah dengan penyakit asam lambung akut dan penyakit darah tinggi yang diderita Abah beberapa tahun kebelakang. Penyakit Darah tinggi Abah sudah hampir 1 tahunan ini sering kambuh. Tensi darahnya bisa mencapai 180/120 mmHg sehingga kalau kambuh mengakibatkan dada abah terasa nyeri dan nafas pun terasa sesak.
“Kalau asam lambung lagi sakit atau darah tingginya kambuh, Abah ga bisa paksain kerja. Soalnya sering muntah-muntah, mual sama susah makan. Takut pingsan dijalan, malah ngerepotin orang lain nantinya”, ucap Abah.
Kedua penyakit ini tidak pernah Abah periksakan ke dokter atau rumah sakit karena ketiadaan biaya. Seringnya, Abah hanya mengkonsumsi Obat warung saja.
“Daripada uangnya dipake buat ke rumah sakit, lebih baik uangnya Abah pakai buat Makan saja”, jawab Abah ketika ditanya kenapa tidak berobat ke Rumah sakit.
Kedua penyakit Abah Ana ini harus segera ditangani lebih lanjut sebab jika dibiarkan, seperti penyakit darah tingginya dapat menimbulkan penyakit lain seperti penyakti Stroke, pecah pembuluh darah atau bahkan dapat mengakibatkan kematian. Penyakit Asam lambungnya pun jika tidak segera ditangani dapat mengakibatkan gangguan pada pencernaan, menimbulkan benjolan diperut, Anemia dan bahkan juga dapat mengakibatkan kematian.
SahabatKU, tidakkah kalian merasa tersentuh hatinya setelah mendengar kisah hidup Abah Ana, lansia yang memiliki kecacatan pada tubuhnya dengan memiliki 2 penyakit sekaligus. Dengan berdonasi melalui penggalangan Dana ini, mari Kita bantu Abah Ana untuk mewujudkan Impian-impian di usianya yang sudah semakin lanjut.
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha Abah Ana, pemenuhan kebutuhan hidupnya, biaya pengobatannya serta pemenuhan penunjang kesehatan dan jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan para Dhuafa dan Program-program lainnya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
JALAN HANYA MENGGUNAKAN TANGAN, LANSIA DIFABEL BERJUANG BERTAHAN HIDUP
terkumpul dari target Rp 50.000.000