BANTU! LANSIA PENYAYANG KUCING YANG HIDUP SEBATANG KARA
terkumpul dari target Rp 40.000.000
“Ah Cep..di sisa usia emak, ga banyak yang bisa emak lakuin. Pengennya kumpul sama cucu, tapi mereka juga punya kehidupan sendiri. Alhamdulillah sekarang ada 4 kucing yang nemenin Emak”, ujar Mak Iha (87 tahun), lansia yang tinggal sebatang kara dengan 4 kucing kesayangannya.
Bagi keseluruhan orang, hidup dimasa tua dengan dikelilingi Anak dan Cucu tercinta merupakan sebuah harapan yang membahagiakan, karena dengan begitu akan membuat kehidupannya menjadi lebih hangat tanpa harus merasakan kesepian. Namun nyatanya, hal itu berbeda dengan seorang lansia yang harus hidup sebatang kara tanpa sanak saudara, Beliau hanya ditemani kucing-kucing peliharaan yang setia menemaninya disebuah petak rumah panggung.
Mak Suliha atau warga sekitar mengenalnya dengan panggilan Mak Iha, adalah sosok perempuan lansia kuat yang tidak pantang menyerah. Suaminya, 2 tahun yang lalu meninggal dunia karena sakit. Mak Iha saat ini hidup sebatang kara di perkampungan pelosok Sukabumi, dengan kondisi rumah panggung yang memprihatinkan. Rumah yang Mak Iha tinggali tidak memiliki toilet, sehingga jika beliau membutuhkan air untuk cuci piring atau untuk minum dan bahkan untuk buang air besar atau mandi, Mak Iha harus berjalan beberapa ratus meter ke toilet Musholla dekat rumahnya.
Kondisi tempat tinggal Mak Iha sangat memprihatinkan, sebab rumahnya cuma berukuran tidak lebih dari 6 meter persegi, itupun hanya terbuat dari anyaman bambu yang sudah berlubang di beberapa bagianya. Tiang kayu serta bambu penyangga terlihat sudah rapuh dan yang sering bocor setiap kali jika terjadi hujan. Warga khawatir, jika terjadi hujan disertai angin lebat sangat membahayakan nyawa Emak, sebab bisa saja sewaktu-waktu rumah panggungnya rubuh menimpanya.
Mak Iha dikenal warga sebagai penyayang kucing. Kucing-kucing yang dirawat Mak Iha merupakan kucing liar yang Ia temukan saat sedang bekerja mencari daun tanaman kumis kucing di kebun dan hutan-hutan sekitar tempat tinggalnya., Hingga saat ini, Mak Iha merawat 4 ekor kucing dirumahnya.
“Kasian atuh Cep kalau Emak ga bawa pulang. Kucing juga ciptaan Allah yang butuh kasih sayang. Juga biar dirumah ga terlalu sepi buat nemenin Emak.”, ujar Mak Iha.
Mak Iha mengungkapkan bahwa dirinya mengaku kesepian ditinggal anaknya merantau. Bahkan salah satu diantara kedua anaknya sama sekali tidak pernah memberi kabar. Namun, Mak Iha berusaha memahami kondisi anak-anaknya yang memiliki kehidupan sendiri bersama keluarganya dan juga mungkin memiliki keterbatasan ekonomi.
Sedangkan untuk Suami Mak Iha sendiri sudah 2 tahun meninggal karena sakit dan selama 2 tahun itu pula Beliau tidak pernah absen setiap seminggu 1 kali untuk berziarah ke makam suaminya tercinta, meski hanya sekedar untuk mendo’akan mendiang suaminya tersebut atau membersihkan makamnya, sehingga dengan cara itu pula rasa rindu Mak Iha terhadap mendiang suaminya bisa terobati.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Mak dan kucing-kucingnya, setiap per 3 hari beliau masuk ke hutan-hutan untuk mencari daun tanaman kumis kucing. Tanaman ini memang banyak dicari sebagai salah satu bahan baku obat herbal untuk beberapa macam penyakit seperti penyakit darah tinggi, luka diabetes, Infeksi jamur, batu ginjal, tukak lambung, dan banyak lagi.
Dari pekerjaannya tesebut, Mak Iha mendapatkan penghasilan 1.000 rupiah untuk per kilonya. Namun, karena usianya yang sudah tua renta, Mak Iha hanya mampu mengumpulkan rata-rata 20 kilogram/minggunya. Jadi, dalam seminggu penghasilan Mak Iha Cuma 20 ribu saja.
Penghasilan tersebut tentunya tidak sebanding dengan usahanya medapatkan daun tanaman kucing tersebut. Mak Iha harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 8 km masuk ke hutan-hutan dengan menyusuri jalan setapak yang terjal bahkan berupa tebing rumput.
Di usia Mak Iha yang sudah lanjut usia, bisa saja Mak jatuh tergelincir karena pijakan kakinya yang sudah tak sekuat ketika masih muda, atau bisa saja Ia terkena gigitan Ular atau binatang berbisa ketika Mak berjalan disemak belukar.
SahabatKU, melalui laman galang dana ini, Yuk bersama-sama Kita patungan bantu Mak Iha memenuhi kebutuhan hidupnya beserta 4 kucingnya. Kita bantu pula buatkan warung agar Mak Iha tidak perlu lagi berjalan jauh
Disclaimer: Dana yang terkumpul jika terpenuhi akan digunakan untuk merenovasi rumahnya Mak Iha, memenuhi penunjang kebutuhan sehari-hari Mak Iha beserta kucingnya dan memenuhi tunjangan kesehatannya jika nanti diperlukan. Apabila ada kelebihan Dana akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan para Dhuafa serta Program-program lainnya yang berada dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
BANTU! LANSIA PENYAYANG KUCING YANG HIDUP SEBATANG KARA
terkumpul dari target Rp 40.000.000