BANTU! BAYI PENJUAL MARTABAK MASIH BUTUH BIAYA BEROBAT
terkumpul dari target Rp 45.000.000
“Mungkin inilah penyebab dari kondisi dek Shafa saat ini, yaitu kurangnya asupan makanan yang bernutrisi terutama pada awal awal kehamilan” ujar dokter kandungan yang memeriksa ibu Yani saat itu.
Awalnya Bu Yani (29 tahun) tidak menyadari kalau dirinya sedang hamil, namun baru ketahuan kalau dia sedang hamil setelah usia kandungan enam bulan.
Saat ini Dek Shafa sudah menginjak 1,6 tahun, namun mulutnya masih mengalami kelainan berupa Paleto scher Umlate / Cengulate dan tubuhnya terlihat sangat kurus dengan kulit yang terlihat keriput dan tulang tulang rusuk yang terlihat menonjol kemungkinan Ia mengalami kekurangan Gizi, Sehingga untuk menaikan berat badan nya diperlukan Susu Khusus pertumbuhan yang harganya lumayan mahal sekitar 400 ribu lebih/ kalengnya, susu ini habis hanya dalam 2 minggu ( memerlukan 800 ribu/ bulan untuk susu pertumbuhan).
Dan untuk mengontrol pertumbuhan serta berat badan dek Shafa saat ini, Ia diharuskan setiap seminggu satu kali ke Rumah Sakit dengan biaya kebutuhan sekali kontrol 300 ribu (dalam bulan menghabiskan biaya 1,2 juta) itupun berangkat hanya menggunakan sepeda motor padahal jarak yang ditempuh kurang lebih 11 Km yang menghabiskan biaya bensin 50 ribu Pulang pergi untuk sekali kontrol (biaya bensin 200 ribu/ bulan untuk kontrol).
“Untuk saat ini fokus ke penambahan berat badan mas, karena anak saya tergolong penderita gizi buruk. Tapi, kami ga mampu beli susu khusus pertumbuhan untuk Shafa, suami saya kerjanya Cuma bantu saudara jualan Martabak, Untuk kebutuhan sehari hari aja sangat pas pasan.” Lirih Bu Yani.
Ayah de’ Shafa yakni Pak Budi (35 tahun) hanyalah buruh penjual martabak, setiap hari beliau harus bekerja dari jam 4 sore hingga jam 12 malam dengan upah Cuma Rp. 40.000/hari, tentunya dengan penghasilan segitu tidaklah cukup untuk membiayai pengobatan Anaknya, makanya Ia sempat berkeinginan untuk mencari pekerjaan yang penghasilannya lebih besar, namun sudah mencari kemanapun Beliau tak kunjung diterima, hal ini dikarenakan Pak Budi sendiri memiliki kekurangan dalam hal berkomunikasi,
“ Ya Pak jadi suami saya tu memiliki kekurangan jika diajak ngobrol tu suka tidak nyambung, jadi kalau ada orang yang nyuruh tu suka salah terus, dan kadang di suruhnya apa yang dikerjakan nya apa…. Masih untung Ini juga bisa kerja, meski dengan penghasilan yang sgitu, kebetulan yang punya usaha martabaknya punya saudara Pak….“ ungkap Bu Yeni.
De’ Shafa merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara, kakanya bernama Siti saat ini sudah berusia 7 tahun, namun belum Sekolah dikarenakan kedua Orang tuanya tidak memiliki biaya untuk menyekolahkan anak pertamanya tersebut,
“Jangankan untuk biaya sekolah Pak, untuk biaya sehari hari saja seperti untuk makan dan biaya kebutuhan Sahafa aja Saya tidak bisa memenuhi, ditambah saat ini Saya butuh sekali biaya untuk mengoprasi Shafa, mana harus kontrol setiap minggunya, kalau dibilang stress, Saya tu bener-bener stress pak, harus kemana lagi nyari uang..” ungkap Pak Budi.
Sedangkan untuk proses pengobatan lubang di langit-langit mulutnya sendiri masih memerlukan proses yang panjang, meski sudah dilakukan Operasi untuk menutup langit-langit mulutnya belum lagi Ia juga mengalami kelainan pada syaraf motoriknya, hal ini bisa terlihat dari dari gerak motorik tubuhnya yang masih kaku dan belum bisa apa-apa termasuk belum bisa bicara sedikitpun meski cuma hanya bergumam makanya Shafa saat ini maslih melakukan therafi mulut dan terafi kejut setiap minggunya, agar tidak membuat tubuhnya semakin memprihatinkan.
“ Baru dibulan kemarin Shafa melakukan beberapa kali pemerikasaan dan 2x Oprasi di Rumah sakit rujukan di Bandung Pak, yang pertama Operasi pembuatan saluran pernapasan dan yang kedua operasi penambalan langit langit mulutnya, meski penutupan tersebut belum 100% dikarenakan harus melalui beberapa tahapan, tapi setidaknya lubang dimulut khayra lebih kecil dibandingkan yang sebelumnya” tutur Bu Yeni.
Saat ini Shafa juga diharuskan memasang pen besi di tulang rahangnya, ini bertujuan untuk menyangga tulang rahang nya agar tidak bergeser dan tetap diposisnya ketika dibuatkan lubang pernapasan yang mengarah ke hidungnya, namun hal itu belum dapat dilakukan karena pertimbangan ketiadaan biaya untuk akomodasi dan bekal selama tinggal di Bandung sealama proses pengobatan nya.
SahabatKu sungguh begitu mahal biaya untuk kesembuhan De’ Shafa meski sudah Kita bantu melalui penggalangan dana yang sebelumnya, namun ternyata belum bisa memenuhi sepenuhnya biaya untuk pengobatan De’ Shafa, dan begitu besar pula kesabaran yang harus dikeluarkan Orang tua De Shafa untuk menyembuhkan anaknya yang tercinta, tidakah kalian merasa iba melihat kondisi Bayi mungil De’ Shafa ditengah segala keterbatasan Orangtua nya, melalui peggalanagan dana ini Yuk kita patungan lagi untuk mebantu memenuhi biaya pengobatan De’ Shafa sampai benar-benar sembuh seperti anak-anak normal lain nya.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pengobatan Dek Shafa dan kebutuhan penunjang kesehtan serta bulanan lainnya. Donasi juga akan digunakan untuk mensupport perjuangan pasien-pasien lainnya,dan para menerima manfaat lainnya dibawah naungan Program Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
BANTU! BAYI PENJUAL MARTABAK MASIH BUTUH BIAYA BEROBAT
terkumpul dari target Rp 45.000.000