Bantu Kakek Penjual Tembakau Keliling Obati Istrinya
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Siang itu tampak seorang pria tua duduk di samping jalan tengah menjajakan dagangannya yang berupa tembakau.
Namanya adalah abah Idi, ia saat ini telah berusia 80 tahun. Abah Idi biasanya berjualan pada siang menjelang sore. Bukan tanpa alasan, hal itu karena abah Idi harus mengurus isterinya Imas (74) terlebih dahulu.
Isteri bah Idi yang terkena Asam Urat kondisinya cukup parah, kondisinya menyebabkan isterinya kesulitan untuk berjalan normal. Itulah mengapa abah Idi harus merawatnya terlebih dahulu saat pagi hari sebelum ia berangkat berjualan. Hal ini karena abah Idi dan isterinya tidak dikaruniai keturunan, sehingga isterinya sangat bergantung pada Abah Idi.
Selain dari berjualan tembakau, abah Idi juga bekerja sebagai buruh serabutan. Ia terkadang mengerjakan permintaan tetangganya untuk membersihkan kebun milik mereka demi memenuhi kebutuhan hidupnya Bersama dengan sang isteri. Tak besar upah yang ia dapatkan, karena ia tak pernah mematok harga untuk membersihkan kebun.
Ia hanya menerima uang seikhlasnya dari para pemilik kebun. Sedangkan dari hasil berjualan tembakau, ia hanya mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 1.500,- untuk penjualan per satu bungkus tembakau. Itulah mengapa kondisi perekonomian abah Idi saat ini cukup menyulitkan bagi abah Idi.
Banyak beban pikiran yang harus abah Idi tanggung, ia sangat ingin mengobati isterinya agar bisa sembuh seperti semula. Namun ia tak memiliki biaya untuk membawa isteriya berobat ke dokter.
Belum lagi posisi rumahnya yang terletak di daerah yang cukup terpencil menambah sulitnya abah Idi untuk membawa isterinya. Akses menuju ke rumahnya hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih 15 menit dari jalur yang bisa dipakai oleh kendaraan roda dua. Keadaan rumah abah Idi juga sangat memprihatinkan.
Rumah yang mereka tinggali saat ini hanya berukuran 3x4 meter persegi. Itupun dengan kondisi bagian dapur yang sudah ambruk. Entah kapan bagian utama rumah juga kemungkinan akan menyusul dengan terlihatnya beberapa retakan dan kondisi tembok yang telah menua. Tak perlu ditanyakan lagi tentu kondisi saat hujan turun, beberapa kebocoran akan terlihat di rumah tua itu.
Abah Idi berharap ia dapat mengobati isterinya hingga sembuh. Ia juga berharap ia dapat memperbaiki rumahnya agar ia dan isterinya bisa tidur nyenyak saat malam hari. Abah Idi juga memiliki Impian untuk mempunyai modal usaha agar ia tak lagi harus berkeliling menjajakan tembakau dan meninggalkan isterinya sendiri di rumah.
Namun ia masih tidak tahu darimana ia bisa mendapatkan modal untuk membuka usaha kecil di rumahnya. Karena untuk berobat dan memperbaiki rumahnya saja ia belum mampu. Abah Idi hanya berdo’a dan berharap aka nada keajaiban yang terjadi dalam kehidupannya yang sedang ia jalani saat ini.
Insan Baik, mari kita bantu mewujudkan mimpi abah Idi untuk menyembuhkan isterinya dan memperbaiki rumah tempat ia dan isterinya tinggal sebelum roboh. Serta mari wujudkan mimpi abah Idi untuk mempunyai usaha kecil di rumahnya agar ia bisa merawat dan menemani isterinya tanpa harus pergi meninggalkannya sendiri di rumah.
Uluran tangan kita sangat dinanti oleh abah Idi dan isterinya. Berapapun yang kita berikan akan sangat berarti bagi kehidupan mereka berdua. Dan apa yang kita berikan tentu tidak akan menjadi hal yang sia-sia.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, pengobatan isteri bah Idi dan memperbaiki tempat tinggal mereka. Serta sebagian juga akan digunakan untuk modal usaha bagi abah Idi. Sebagian donasi juga akan digunakan untuk membantu binaan lain dibawah naungan Amal Baik Insani.
Bantu Kakek Penjual Tembakau Keliling Obati Istrinya
terkumpul dari target Rp 50.000.000