
Perjuangan Pak Wawan Rawat Kakak Lumpuh di Kandang Ayam
terkumpul dari target Rp 100.000.000
“Kakak saya tinggal di bekas kandang ayam... tapi cuma itu yang saya punya untuknya.” — Pak Wawan
Kalimat lirih itu keluar dari bibir Pak Wawan (63), seorang lelaki renta yang kini harus merawat kakaknya seorang diri. Kakaknya, lumpuh total akibat stroke, hanya bisa terbaring tak berdaya. Tak ada siapa pun lagi yang bisa diandalkan selain dirinya.
Namun, tragisnya, sang kakak tidak tinggal bersamanya di kontrakan kecil yang ia sewa. Bukan karena ia tak mau, tetapi karena kontrakan itu sangat sempit, hanya cukup untuk dirinya sendiri. Lebih dari itu, ia merasa tak enak hati kepada pemilik kontrakan bila membawa kakaknya tinggal di sana. Kondisi kakaknya yang lumpuh membuat semuanya butuh perawatan penuh, dan Pak Wawan takut justru mengotori tempat milik orang lain.
Dengan segala keterbatasan, Pak Wawan akhirnya memohon izin untuk menempati sebuah bekas kandang ayam di sebidang tanah kosong. Ia sendiri yang memindahkan ayam-ayam, membersihkan sisa kotorannya, dan menata seadanya. Di situlah kakaknya tinggal sekarang, di ruang pengap, lembap, berbau, dengan dinding reyot dan atap bocor yang sewaktu-waktu bisa runtuh.
“Saya tahu ini nggak pantas... tapi saya nggak punya pilihan lain. Daripada kakak saya tidak ada tempat, lebih baik di sini,” ucapnya lirih, menundukkan wajah.
Setiap hari, setelah lelah berjualan pakaian muslim dan kopiah titipan orang lain, Pak Wawan pulang untuk merawat kakaknya di kandang ayam itu. Ia memandikan, menyuapi, membersihkan, hingga menemaninya sepanjang malam. Semua ia lakukan seorang diri, tanpa keluhan, dengan kasih sayang yang begitu besar.
Bayangkan… seorang kakak yang sakit parah harus melewati hari-harinya di bekas kandang ayam. Bayangkan pula seorang adik berusia lanjut, yang seharusnya menikmati masa tuanya, justru harus memikul tanggung jawab besar ini sendirian.
Insan Baik, Pak Wawan tidak meminta banyak. Bukan kekayaan, bukan kenyamanan untuk dirinya. Ia hanya memohon agar kakaknya bisa tinggal di tempat yang layak, aman dari dingin dan bocor. Ia juga bermimpi memiliki modal kecil untuk berdagang sendiri, agar bisa lebih pasti memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan obat kakaknya.
Namun tanpa bantuan kita, kakak Pak Wawan akan terus terbaring di kandang ayam, dan Pak Wawan akan terus berjuang dalam ketidakpastian seorang diri.
Mari kita hadir dalam hidup mereka. Mari kita ringankan langkah Pak Wawan, wujudkan tempat tinggal yang layak untuk kakaknya, dan bantu usaha kecil agar ia tetap bisa merawat orang yang paling ia cintai.
Karena tidak ada seorang pun yang pantas menghabiskan sisa hidupnya di kandang ayam.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha dan tempat tinggal untuk Pak Wawan. Juga akan digunakan untuk penerima manfaat dan program sosial kemanusiaan lainnya dibawah naungan Amal Baik Insani.

Perjuangan Pak Wawan Rawat Kakak Lumpuh di Kandang Ayam
terkumpul dari target Rp 100.000.000