
Jual Air Merangkak Bantu Pak Ivan Bertahan
terkumpul dari target Rp 75.000.000
Kaki dan telapaknya penuh luka, tetapi ia masih kuat untuk tersenyum. “Air..air..ayuk Pak, Buk, dibeli airnya..”, ucap Pak Ivan menawarkan jualannya.
Di tengah panasnya kota, Pak Ivan (48 tahun) menyeret tubuhnya. Kedua tangannya gemetar, wajahnya pucat menahan sakit dan lapar sekaligus.
Dia masih berjualan keliling berkilo-kilometer tanpa keluhan keluar dari bibirnya satu kata pun. Pak Ivan menjajakan air mineral seharga Rp 3.000 sampai Rp 5.000 demi untuk 500 rupiah.
“Waktu kecil umur 2 tahun, saya lahir normal aja, mas. Setelah imunisasi, tiba-tiba badan saya panas, kejang-kejang. Entah kenapa badan ini makin melemah, terutama di bagian kaki yang mulai mengecil”, cerita Pak Ivan menjelaskan kondisinya sekarang.
“Ya ginilah kondisi saya sekarang. Kedua kaki gak bisa dilurusin lagi, tangan kiri gak bisa diangkat. Saya cuma bisa cari nafkah dari jualan air ini, mau kerja dimana? Gak ada yang mau nerima saya”, lanjutnya.
Pak Ivan hidup sebatang kara sejak kedua orang tuanya meninggal 20 tahun lalu. Sayangnya, dari perjuangan ini, jarang sekali laku..malah Pak Ivan sering diusir. Kakinya lecet dan berdarah terkenal kerikil dan aspal pun diabaikan.
Dalam sehari, penghasilan Pak Ivan paling banyak Rp 10.000. Namun sudah tiga hari belakangan ini, usahanya belum membuahkan hasil yang baik. Bahkan dia minum air mineral dagangannya untuk mengganjal lapar.
Saat ini Pak Ivan tinggal di sebuah kosan berukuran 3x3 meter. Sudah 3 bulan belum bisa bayar tunggakan, jika hal ini terus terjadi, Pak Ivan akan diusir pemilik kos!
#TemanBerbagi, puluhan tahun Pak Ivan hidup dalam kesulitan. Sudah saatnya mulai hari ini kita bisa membantunya hidup lebih baik. Kamu bisa bantu dengan cara Klik tombol “DONASI SEKARANG”;

Jual Air Merangkak Bantu Pak Ivan Bertahan
terkumpul dari target Rp 75.000.000