
Jembatan Harapan Ciamis
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Di kota besar, jalan tol jadi urat nadi ekonomi. Tapi di pelosok desa, jembatan ibarat "jalan tol" yang menentukan hidup-mati akses warga. Tanpa jembatan, anak-anak sulit sekolah, hasil panen jatuh harganya, hingga warga sakit tak bisa segera dibawa berobat.
Faktanya, BNPB mencatat setidaknya 505 jembatan rusak akibat bencana pada tahun 2021. Ribuan desa di Indonesia masih bergantung pada jembatan darurat seadanya—rapuh, rawan putus, dan setiap hari mempertaruhkan nyawa warganya.
Salahsatunya di Kampung Sukasari, Desa Margajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, berdiri sebuah jembatan tua yang telah menemani langkah warga sejak tahun 1985.
Kini, jembatannya sudah mulai rapuh dan tak lagi layak, namun tetap dilalui setiap hari oleh warga dengan penuh kehati-hatian.
Sebanyak 109 kepala keluarga bergantung pada jembatan ini—para petani yang membawa hasil panen, warga yang berjuang mengakses layanan kesehatan, hingga anak-anak yang meniti jalan menuju pesantren dan sekolah RA, SMP IT, dan SMA.
Setiap langkah di atas jembatan ini adalah perjuangan: demi ilmu, demi nafkah, dan demi kehidupan yang lebih baik.
✨ Melalui program Jembatan Harapan, kita ingin menghadirkan kembali rasa aman bagi mereka—membangun penghubung yang kokoh antara dua tepi sungai, sekaligus antara harapan dan kenyataan. Mari kita lanjutkan kebaikan ini!
- Dengan Bantuan sahabat, anak-anak bisa menyeberang sekolah tanpa takut jatuh.
- Petani bisa membawa hasil panen ke pasar dengan lebih mudah.
- Lansia dan ibu hamil bisa mengakses layanan kesehatan lebih cepat.
🌉 Bangun Jembatan Nusantara bukan hanya membangun jalan penghubung, tapi juga menghubungkan doa, rezeki, dan pahala jariyah yang kekal tanpa henti.
Klik Donasi Sekarang & jadilah bagian dari para pahlawan yang menyelamatkan ribuan jiwa di pelosok negeri.
Jembatan Harapan Ciamis
terkumpul dari target Rp 100.000.000
