
Dibully Karena Wajahnya! Hasna Butuh Operasi Segera
terkumpul dari target Rp 70.000.000
“Setiap pulang sekolah, Hasna sering menangis sesenggukan sampai dadanya sesak… katanya teman-temannya tidak mau main karena wajahnya seperti ‘binatang’.”– Pak Mukromin, ayah Hasna
Sejak lahir, wajah kecil Hasna tampak kebiruan. Awalnya orangtuanya mengira itu hanya tanda lahir. Tapi perlahan, pipi dan bibir Hasna mulai membengkak, disertai keluhan sesak nafas dan kejang. Setelah berbulan-bulan berpindah-pindah rumah sakit dan pemeriksaan menyakitkan, Hasna akhirnya divonis mengidap Malformasi Vena Limfatik Regio Hemafacial Dextra yaitu kelainan pembuluh darah di wajah yang langka dan berisiko tinggi.
Di usia 3 tahun, Hasna sempat mengalami kejang dan dirawat di ruang ICU RS Koja. Setelah 2 hari kritis di ruang ICU, Hasna dirujuk ke RSCM untuk menjalani embolisasi. Selain embolisasi, Hasna juga harus menjalani injeksi sclerotherapy, cek darah dan rontgen. Hingga saat ini, Hasna sudah menjalani 10 kali injeksi sclerotherapy.
Kini, di usia yang seharusnya dipenuhi tawa dan keceriaan, Hasna harus menjalani hidup yang tak mudah. Ia harus memakai kanul tracheostomy di leher agar bisa bernafas dan harus bolak balik kontrol ke rumah sakit hingga 4 kali seminggu.
"Apakah wajahku bisa normal, maa? Biar aku bisa main sama teman-teman…"
Pertanyaan itu keluar dari mulut kecil Hasna yang tak pernah lelah berharap, meski tubuhnya lelah menahan sakit.
Tapi setiap kali kontrol ke rumah sakit, hati Pak Mukromin dan Bu Eti selalu diliputi rasa khawatir, bukan hanya karena kondisi Hasna, tapi karena mereka tak tahu apakah hari itu cukup uang untuk ongkos ke rumah sakit, beli susu, atau membeli alat kesehatan Hasna yang tidak ditanggung BPJS.
“Pernah saya pulang narik ojek seharian cuma bawa Rp50.000. Itu pun belum tentu cukup buat beli susu Hasna. Kadang kalau nggak ada uang sama sekali, kami terpaksa numpang makan di rumah orang tua…”-Pak Mukromin
Ayah Hasna bekerja sebagai ojek online. Setiap hari berangkat jam 7 pagi, pulang jam 9 malam. Tapi penghasilan tidak sebanding dengan kebutuhan rumah tangga, biaya kontrakan, dua anak yang harus diberi makan, dan pengobatan Hasna yang mahal dan terus menerus.
“Saat Hasna masuk ICU karena kejang dan kritis, saya mimpi dia meninggal. Rasanya dunia saya runtuh. Saya hanya bisa berdoa supaya Allah beri Hasna umur panjang dan kesembuhan…”– Ibu Eti, menahan tangis
Hasna hanya ingin bisa bermain tanpa diejek. Ia hanya ingin sembuh. Tapi jalan menuju kesembuhan itu penuh duri dan biaya yang tak mampu ditanggung keluarga kecil ini seorang diri.
Mari Temani Hasna Melawan Rasa Sakit Ini. Sekecil apa pun bantuanmu, bisa menjadi harapan besar untuk Hasna, untuk membeli alat bantu nafasnya, biaya transport ke rumah sakit, dan kebutuhan yang tak ditanggung BPJS. Ulurkan tanganmu. Bantu Hasna bisa tersenyum tanpa rasa sakit.

Dibully Karena Wajahnya! Hasna Butuh Operasi Segera
terkumpul dari target Rp 70.000.000