Anak Driver Ojol Sakit Tumor Sering DiBully Teman
terkumpul dari target Rp 70.000.000
“Hasna sering sekali pulang-pulang menangis sesenggukan sampai dadanya sesak karena diejek temannya wajahnya seperti binatang. Tidak ada teman yang mau main sama Hasna karena semua pada takut.
Hasna sering tanya apakah wajahnya bisa normal seperti teman-temannya biar dia bisa main tanpa diejek. Perih hati saya tidak bisa rutin bawa Hasna berobat karena penghasilan sebagai ojol nggak cukup…” - Bapak Mukromin, ayah Hasna
Sejak lahir, di wajah Hasna terdapat tanda kebiruan. Setelah dicek oleh dokter ternyata bukan tanda lahir dan belum diketahui apa penyakitnya. Satu bulan kemudian, pipi dan bibir Hasna mulai membengkak dan segera dibawa ke Puskesmas namun belum juga diketahui penyakitnya.
Setelah itu, sempat dibawa ke RS Koja namun karena kurang alat medis disana, Hasna langsung dirujuk ke RSCM Jakarta dan diberi obat, namun setelah beberapa minggu tidak ada perubahan. Lalu Hasna control ke bedah saraf dan melakukan tindakan DSA untuk melihat kondisi arteri Hasna, ternyata banyak pembuluh darah Hasna yang kusut dan didiagnosa Venolymphatic Malformation (tumor pembuluh darah).
Di usia 3 tahun, Hasna sempat mengalami kejang dan dirawat di ruang ICU RS Koja. Setelah 2 hari kritis di ruang ICU, Hasna dirujuk ke RSCM untuk menjalani embolisasi. Selain embolisasi, Hasna juga harus menjalani injeksi sclerotherapy, cek darah dan rontgen. Hingga saat ini, Hasna sudah menjalani 10 kali injeksi sclerotherapy.
“Saat Hasna berada di ICU, saya benar-benar takut kehilangan dia sampai saya bermimpi Hasna meninggal. Apalagi Hasna anak pertama saya. Saya tidak tahu bagaimana kondisi saya jika Hasna meninggalkan saya saat itu”-ibu Eti.
Ibu Eti dan pak Mukromin (49) hanya bisa berdoa meminta umur panjang untuk Hasna walau entah sampai kapan dan bagaimana kondisi perekonomian mereka harus terus berjuang untuk kesembuhan Hasna.
Pak Mukromin sendiri sehari-harinya mencari nafkah sebagai ojek online. Berangkat dari jam tujuh pagi sampai jam 9 malam seringkali penghasilannya hanya 50 ribu. Sementara banyak sekali kebutuhan yang harus ia penuhi. Memenuhi kebutuhan rumah tangga, menghidupi 2 anaknya, membayar kontrakan, dan memenuhi semua kebutuhan Hasna selama masa pengobatan.
Bahkan jika pak Mukromin pulang tidak membawa uang, terpaksa mereka pergi ke rumah orang tua untuk sekedar menumpang makan. Kebutuhan Hasna sendiri sangat banyak yang tidak ditanggung BPJS seperti susu khusus, pampers, alat-alat kesehatan, obat-obatan tidak di cover BPJS dan biaya transport ke Rumah Sakit.
Dalam satu minggu, Hasna bisa menjalani control ke Rumah Sakit sampai 4 kali yang tentunya membutuhkan biaya transport yang tidak sedikit. Selain itu, karena Hasna pernah mengalami sulit nafas, Hasna harus dipasang kanul tracheostomy di leher untuk membantu pernafasannya. Dan alat tersebut harganya mahal dan tidak ditanggung BPJS.
Seringkali Hasna tidak minum susu karena uang didapat ayahnya hanya cukup untuk makan. Dan kebutuhan Hasna lainnya juga jarang terpenuhi.
Sahabat, dalam kontrakan sepetak ini ada keluarga yang benar-benar membutuhkan bantuan kita. Yuk, kita wujudkan keinginan Hasna agar sembur dan punya teman bermain.
-
Pejuang Kebaikan Bntu Anak Driver Ojol Berjuang Sembuh Sakit Tumor Telah mengajak 48 orang berdonasiRp 1.054.474
Anak Driver Ojol Sakit Tumor Sering DiBully Teman
terkumpul dari target Rp 70.000.000