Kisah Perjuangan Pemulung Dengan Satu Kaki
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Kaki dan tangannya melengkung seperti terpelintir kedalam, Pak Hasan pemulung yang selalu semangat.
Inilah kisah yang menyayat hati dari salah seorang difabel yang bernama Hasan Basri (34 tahun).
"Setelah shalat shubuh saya mulai jalan mencari kardus, botol-botol bekas, dan sampah-sampah lain yang kira-kira bisa dijual." ~Ubgkap Hasan Basri
Tak besar yang bisa Hasan Basri dapatkan dalam sehari. Jika barang bekas yang dikumpulkannya banyak, kadang Hasan bisa mendapatkan uang 20ribu. Namun jika sedikit kadang jarang bisa terjual. Hasan pun harus menunggu esok hari agar barangnya yang dikumpulkannya banyak.
Dalam keterbatasan ia tetap bekerja dengan penuh semangat. Sesekali tangannya dipakai untuk mengusap keringat yang telah bercucuran membasahi tubuhnya.
"Kadang kalau sudah jalan 2 kilometer, kaki dan tangan saya sakit nggak karuan. Tapi itu semua hilang ketika melihat senyum istri." ~Ungkap Hasan Basri sambil tersenyum
"Tidak peduli orang-orang mau anggap saya apa, yang penting saya bisa menafkahi istri dengan uang yang halal walaupun saya harus jadi pemulung" ~Lanjutnya lagi
Hasan Basri bersama istrinya tinggal disebuah rumah kontrakan. Dari pendapatan yang dimilikinya saat ini, beliau tabung sebagian untuk membayar rumah kontrakan sebesar 500 ribu perbulan.
"Sehari-hari yang penting ada nasi dan kerupuk juga sudah alhamdulillah. Kalau ada lebih saya tabung untuk membayar rumah kontrakan."* ~Ungkapnya
#TemanBaik, ditengah keterbatasan yang dimilikinya hari ini. Hasan Basri bercita-cita ingin memiliki warung kecil-kecilan dirumahnya. Namun dengan penghasilan yang saat ini dimiliki, sangat mustahil bagi Hasan Basri untuk mewujudkan cita-citanya. Kita bisa menemani Hasan Basri untuk mewujudkan cita-citanya agar beliau bisa tersenyum dengan menyisihkan sebagian rezeki yang kita miliki saat ini
Kisah Perjuangan Pemulung Dengan Satu Kaki
terkumpul dari target Rp 50.000.000