Cerita Da'i yang Berhasil Melewati Masa Kritis
Ustadz Agus adalah pengajar Qur'an di sebuah yayasan sekolah. Setelah mengalami ujian sakit, ia terpaksa berhenti sementara untuk mengajar. Namun semangatnya tak pernah padam, hingga ia bisa melewati masa kritis.
#SahabatBerbagi sudah tahu kabar bahagia dari Ustadz Agus?
Siapa Ustadz Agus?
Beliau seorang pengajar Qur’an dengan Metode Tilawati (Tahsin Qur’an) di sebuah yayasan sekolah di daerah Tambun, Bekasi. Tak hanya mengajar, Ustadz Agus juga sering mengisi ceramah dari masjid ke masjid. Sudah sejak lulus SMA beliau menggeluti dunia dakwah hingga usianya saat ini 37 tahun.
Tak mudah untuk Ustadz Agus berdakwah. Untuk bisa sekolah dan mendalami ilmu agama, beliau harus berjualan kelapa agar bisa mendapatkan penghasilan.
Berhenti Sementara Mengajar
Bulan September 2018, kondisi Ustadz Agus kritis, tubuhnya kejang-kejang. Beliau pun dibawa ke rumah sakit dan dokter menemukan telah terjadi pembuluh darah di bagian otak dan harus segera ditindak operasi bedah otak.
Pasca operasi, Ustadz Agus berada di ruang NICU selama 2 minggu dan tak sadarkan diri. Awalnya terlihat tak ada harapan Ustadz Agus untuk sembuh. Takdir berkata lain. Akhirnya Ustadz Agus bisa melewati masa kritisnya dan sadar kembali.
Sementara itu, yayasan sekolah tempat Ustadz Agus mengajar memberikan waktu cuti 3 bulan pertama dengan bayaran sekitar Rp 1 juta. Jika masih belum memungkinkan untuk mengajar kembali maka cuti di perpanjang hingga 3 bulan.
Tapi ternyata setelah 3 bulan Ustadz Agus belum dapat kembali mengajar karena kondisinya masih lemah. Pihak yayasan akan memberikan dispensasi selama 3 bulan kedepan dengan memberi separuh gajinya sebesar Rp 500 ribu. Untuk mendapatkan penghasilan tambahan, Ustadz Agus membantu istrinya menitipkan dagangan di warung.
Perjuangan untuk Berdakwah Kembali
Sekitar bulan Oktober 2018 lalu saat melakukan penyaluran bantuan tahap 1, Ustadz Agus terlihat semakin membaik. Bahkan selang NGT yang terpasang kurang lebih 2 bulan sudah dilepas. Ustadz Agus sudah bisa makan bubur dan pelan-pelan mulai bisa berbicara meski terbata-bata.
Selama 3 bulan Ustadz Agus menjalani hari-harinya dengan ujian sakit. Segala ikhtiar sudah dilakukan, seperti kontrol rutin ke dokter dan terapi. Semua dilewatinya hanya karena Ustadz Agus ingin kembali mengajar dan bertemu dengan murid-muridnya.
Kini, meski masih dalam keadaan belum sembuh total, Ustadz Agus masih semangat untuk menebar ilmu agama kepada anak-anak di sekitar rumahnya.
Dari #SahabatBerbagi untuk Ustadz Agus
Pada bulan Januari, Tim Sharing Happiness kembali melakukan penyaluran bantuan tahap ke-3 untuk Ustadz Agus, setelah sebelumnya penyaluran tahap ke-2 dilakukan pada bulan Desember 2018. Berkat doa dan bantuan donasi dari #SahabatBerbagi melalui web Sharing Happiness, Ustadz Agus bisa melakukan terapi dan memenuhi kebutuhan sehari-hari selama menjalani pengobatan.
“Semoga dengan bantuan ini menjadi jalan kemudahan untuk kesembuhan saya sehingga bisa melanjutkan kembali aktifitas seperti biasanya. Terima kasih kepada donatur yang sudah berdonasi di Sharing Happiness. Semoga Allah senantiasa membalas dengan sebaik-baiknya pahala", ungkap Ustadz Agus.