Bantu Pendidikan Penyandang Disabilitas
terkumpul dari target Rp 60.000.000
Pengidap disabilitas ini alami depresi. Namanya Hamzah (23), ia pernah menghilang selama 3 tahun setelah ibunya meninggal dunia. Pihak keluarga mencari ke mana-mana namun tak ada hasil. Sampai salah satu saudaranya mendapatkan informasi dari media sosial yang pernah memposting Hamzah.
Hamzah pun dimasukan ke pesantren yang menerima penyandang disabilitas, namun setelah 2 tahun lebih Hamzah terpaksa keluar karena tidak sanggup membayar.
Hamzah terlahir dalam kondisi kedua tangan pendek dan kecil serta tidak memiliki jari. Saat ini Hamzah tinggal bersama kakak tirinya, Bu Kasminah (32) seorang ibu rumah tangga beserta suaminya seorang buruh tani dan pencari rumput ternak dengan penghasilan 80 ribu sehari.
“Pernah waktu saya pulang dari nganter anak sekolah, nyampe rumah kotorannya Hamzah itu ke mana-mana, bau sekali. Tapi saya ga bisa marah, justru saya nangis, kasian sama kondisi Hamzah,” cerita Bu Kasminah.
Waktu Hamzah masih di pesantren, anaknya periang dan sering mengobrol. Setiap liburan dan lebaran, Hamzah sering ikut takbiran di masjid dekat rumah, namun setelah sudah tidak di pesantren, perubahannya sangat drastis. Hamzah tidak banyak bicara dan sering merenung.
SahabatKU, Hamzah ingin kembali ke pesantren agar aktif di banyak kegiatan meskipun konfisi fisiknya terbatas. Yuk bantu wujudkan harapan mulia Hamzah!
Disclaimer: Dana yang terkumpul akan digunakan untuk biaya pendidikan dan kebutuhan pokok Hamzah lainnya. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk bantu kebutuhan para Dhuafa dan program lainnya yang berada di bawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Bantu Pendidikan Penyandang Disabilitas
terkumpul dari target Rp 60.000.000