Ibu Meninggal Ayah ODGJ - Adik Kakak Berjuang Hidup
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Kehilangan orang tua memang menjadi hal yang berat. Begitupun yang dialami oleh Wina dan Faris. Dua anak baik ini baru saja ditinggalkan oleh sang ibu. Infeksi paru-paru yang sudah menyerang tubuh sang ibu sejak beberapa tahun terakhir menjadi pukulan yang keras. Sayangnya, Wina dan Faris tidak berada di sisi sang ibu saat almarhumah menghembuskan nafas terakhirnya.
“waktu itu kondisi Ibu drop, nafasnya pendek. wina lagi beli oksigen buat ibu, tempatnya jauh dari rumah. Pas wina pulang ibu udah nggak ada” Kenangnya pilu.
“Kalo Faris lagi shalat tarawih, pas pulang ibu udah meninggal”
Kondisi ini diperparah dengan Kesehatan kejiwaan sang ayah yang terganggu. Sejak menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja saat pandemi, sang ayah sudah tidak lagi menafkahi Wina dan Faris. Kondisi kejiwaannya juga terganggu cukup parah. Tak jarang ayahnya membahayakan diri sendiri dan orang sekitar.
“Sedih kalo lihat kondisi bapak, bapak juga harus berobat rutin. Wina pengen ketemu bapak, tapi ngga bisa soalnya bahaya”
Wina dan Faris saling membantu untuk biaya hidup. Sambil bersekolah, dua anak baik itu membawa barang dagangan berupa makanan ringan untuk dijual.
“Ayah udah nggak bisa kerja, jadi wina cari uang sendiri untuk biaya sehari-hari dan biaya sekolah”
Walau untungnya tak seberapa, Wina dan Faris tetap tekun berjualan. Tidak ingin menjadi beban untuk keluarga yang sekarang merawat mereka.
Melanjutkan hidup sambil merajut mimpi. Meski berat ditinggalkan ibu tercinta dan harus bergelut dengan kerasnya kehidupan.
“Berat banget hidup tanpa orang tua, kak. Wina sama faris harus berjuang tanpa doa mereka”
Nasihat sang ibu yang meminta mereka agar terus semangat meraih mimpi menjadi pegangan untuk Wina dan Faris.
Teman-teman, perjalanan Wina dan Faris masih sangat Panjang. Mari temani perjuangan mereka meraih cita-cita.
Ibu Meninggal Ayah ODGJ - Adik Kakak Berjuang Hidup
terkumpul dari target Rp 100.000.000