DARURAT!! KANKER DAN TUMOR MENYERANG LENGAN PAK MULYANA
terkumpul dari target Rp 100.000.000
“Kasian Bapak, ngga bisa anter aku ke sekolah” Ujar Luvi (7) sambil duduk di sebelah Ayahnya yang terbaring lemah.
Sahabat Dermawan, perkenalkan. Beliau adalah Pak Mulyana. Seorang pejuang nafkah keluarga yang rela bekerja siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan anak dan istrinya. Namun, semua berubah saat peristiwa mengerikan menimpanya. Kecelakaan kerja yang dialaminya enam bulan yang lalu membuatnya terbaring tak berdaya.
Sesaat setelah kejadian naas tersebut, Pak Mulyana tidak langsung dibawa ke rumah sakit melainkan dibawa ke bengkel tulang. Awalnya, Pak Mulyana mengira ini hanya cedera ringan biasa. Selama kurang lebih 40 hari pulang-pergi ke bengkel tulang dan dipijat, lengan Pak Mulyana semakin membesar.
Saat diperiksakan ke rumah sakit, ternyata kondisinya terlampau parah. Dokter memvonis Pak Mulyana dengan kanker tulang. Hancur hatinya saat mendengar itu.
“Saya udah ngga bisa kerja lagi” Ucapnya pilu.
Rasa nyeri selalu menyerang bapak. Dari luka di lengannya yang terbuka juga sering kali mengeluarkan banyak nanah. Suhu tubuhnya sering kali naik-turun. Makanpun sulit karena lidahnya perih efek dari kemoterapi yang sedang dijalani.
Kondisinya sering kali menurun dan harus dibawa ke rumah sakit. Biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tidak hanya kanker, kini dokter memvonisnya juga dengan kanker tulang. Tindakan kemoterapi dilakukan terlebih dahulu untuk mengobati kankernya.
Pak Mulyana berjuang Bersama keluarga untuk kesembuhannya. Dari tempat tinggalnya di kabupaten bandung barat, Bapak berangkat ke rumah sakit di kota Bandung untuk menjalani perawatan medis. Tentu bukan hal yang mudah. Ongkos pulang-pergi ke rumah sakit dan berbagai obat-obatan yang harus dibeli sering kali menjadi kendala. Belum lagi anak-anak bapak masih sekolah.
“Saya bingung ngga punya uang, banyak obat yang harus dibeli. Belum anak-anak juga harus berangkat sekolah” Ucap Istri bapak sambil menyeka air matanya.
Sejak Bapak sakit, Ibu lah yang menggantikan peran untuk mencari nafkah. Bekerja sebagai asisten rumah tangga dilakoni Ibu demi memenuhi kebutuhan sehari-hari juga kebutuhan berobat bapak. Sebelum pergi bekerja, Ibu menyiapkan semua kebutuhan bapak dan anak-anak terlebih dahulu.
Kini kondisi bapak Sudah sangat memprihatinkan. Semua aktivitasnya dilakukan di atas tempat tidurnya. Sering kali Pak Mulyana menangis mengingat keluarganya.
Sahabat Dermawan, proses penyembuhan Pak Mulyana masih sangat Panjang. Mari bantu perjuangan bapak untuk bisa Kembali pulih.
DARURAT!! KANKER DAN TUMOR MENYERANG LENGAN PAK MULYANA
terkumpul dari target Rp 100.000.000