Temani Perjuangan Adik-Adik Ini Bangkit Dari Sakitnya
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Sahabat Dermawan, perkenalkan, mereka adalah anak-anak istimewa yang sangat hebat. Mereka berjuang melawan penyakit yang diderita ditengah keterbatasan yang dialami.
Seperti kisah Dek Trendi. Kepalanya yang terbentur lantai 23 tahun lalu membuatnya terbaring lemah di tempat tidur hingga hari ini. Kulitnya melepuh membuatnya sering menjerit kesakitan. Sang ibu yang bekerja sebagai tukang cuci hanya bisa merawat dek Trendi seadanya di rumah kontrakan mereka.
Ia mengalami gegar otak hebat dan kelainan tulang dan belum sembuh hingga saat ini. Setelah diperiksa, Trendi mengalami Skoliosis Thoracalis (kelainan pada tulang punggung bagian atas) yang cukup kronis.
Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Di kondisi Dek Trendi yang masih sakit, setelah habis semua aset, suaminya meninggal dunia karena sakit juga. Setelah itu juga ibu Siti dan anak-anaknya diusir dari rumah tempat tinggalnya yang notabennya adalah rumah keluarga suami.
Miris sekali kehidupan ibu Siti. Kini kehidupan Ibu Siti dan keluarga hanya berpindah-pindah dari satu kontrakan ke kontrakan yang lain, karena terus mencari kontrakan yang murah atau karena diusir dari kontrakan lamanya karena tidak bisa bayar.
Ada lagi Dek Bayu, usus nya terburai hingga terlihat keluar membuatnya tak bisa buang air dengan normal. Rasa perih dan nyeri karena infeksi dari luka yang terbuka di perutnya sering kali membuatnya tidak bisa istirahat. Penghasilan orang tua nya sebagai pekerja serabutan tidak bisa memenuhi kebutuhan obat-obatan yang setiap bulan harus dibeli.
Kisah serupa datang dari Dek Aslam, yang berjuang untuk hidup setelah nafasnya terhenti akibat tenggelam beberapa tahun silam. Berbagai jenis terapi dijalani Dek Aslam untuk mengembalikan fungsi organ nya yang sempat terhambat pasca masa kritis yang ia lalui di ruang ICU.
Dek Kiki pun merasakan hal yang sama, tulangnya yang rapuh karena genetik membuatnya tak bisa beraktifitas seperti anak-anak normal seusianya. Berbagai jenis Vitamin dan obat-obatan rutin dikonsumsi untuk menopang tubuhnya yang lemas.
Kondisi lain juga dialami, Dek Diandra yang terbaring di ranjang kecilnya. Ia sering kali menangis akibat Hidrosephalus yang di derita, mengharuskan Dek Diandra menjalani berbagai macam pengobatan. Tidak hanya itu, Dek Diandra juga mengidap pneumonia. Batuk parah hingga sesak nafas sangat menyiksa Dek Diandra. Tak sampai di situ, tubuh mungilnya sering kejang karena Dek Diandra juga divonis mengidap epilepsy.
Dek Azqiara juga masih berjuang melawan kelainan jantung dan atresia ani. Dari tempat tinggalnya di karawang, Dek Azqiara berangkat bersama orang tua ke Bandung untuk berobat. Tak jarang mereka harus berjalan kaki dari jalan raya karena sudah tidak punya uang untuk ongkos. Obat-obatan, salep dan alat-alat kesehatan yang cukup mahal menjadi kendala.
Dengan segenap harapan, Adik-adik hebat ini masih semangat untuk terus berjuang demi menjemput kesembuhan mereka masing-masing. Mereka yakin akan banyak #SahabatDermawan yang mau menemani perjuangan mereka melawan penyakit yang menggerogoti.
Temani Perjuangan Adik-Adik Ini Bangkit Dari Sakitnya
terkumpul dari target Rp 100.000.000