Renovasi Gubuk Lansia Sebatang Kara
terkumpul dari target Rp 67.500.000
Belasan tahun lalu suaminya meninggal dunia, dan Mak Mimin pun tak dikaruniai anak. Usianya sudah 51 tahun dan kini harus tinggal sebatang kara di gubuk yang hampir roboh.
Dulu Mak Mimin jualan sayur keliling, namun sejak Covid-19 melanda ditambah sakit asma dan reumatik yang semakin buruk, Mak mimin hanya diam di rumah, bahkan untuk jalan pun sulit. Untuk bertahan hidup, Mak Mimin dapat bantuan dari pemerintah Rp300.000 per bulan dan tetangga. Tak jarang Mak Mimin hanya makan dengan sambal dan timun.
Gubuk yang ditinggali Mak Mimin pun sangat mengkhawatirkan. Bukan hanya lapuk dan keropos, lantai bambunya dan tiang-tiang penyangganya rapuh, lantai dapur dan kamar mandi masih tanah, dan sumber air harus minta ke tetangga menggunakan jerigen.
"Kalo hujan dan angin besar bocor dan bolong di mana-mana, makanya sekarang Mak tidur deket pintu soalnya cuma ini yang ga bocor dan masih agak kuat lantainya," cerita Mak Mimin.
Insan Baik, yuk bantu renovasi gubuk Mak Mimin agar lebih layak huni dengan donasi terbaik!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantu kebutuhan Mak Mimin, renovasi gubuk dan bangun sumber air. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan untuk penerima manfaat dan kegiatan sosial kemanusiaan lain di bawah naungan Yayasan Amal Baik Insani.
Renovasi Gubuk Lansia Sebatang Kara
terkumpul dari target Rp 67.500.000