“Ingin ada kobong, soalnya kalau tidur di lantai masjid ga ada alasnya, bantal juga bawa dari rumah, suka kedinginan.” - Azril (13 tahun), santri.
Bangunan pondok pesantren Hidayatul Aula yang terletak di Kampung Cipadang, Desa Wargaluyu, Kabpuaten Cianjur, bergabung dengan rumah pengurusnya, yakni rumah Bapak Haji Sobur. Karena kondisi rumahnya yang tidak terlalu besar, terpaksa santriwan harus tidur di madrasah, sedangkan santriwati tetap tidur di ruangan kecil khusus yang disediakan di rumah. Tidurnya pun hanya beralaskan lantai, tidak ada kasur atau karpet. Bantal untuk mereka tidur pun bawa dari rumah masing-masing.
Para santri tidak dipungut biaya sepeser pun. Mereka yang tinggal di dekat pondok bisa pulang ke rumah untuk makan, sementara yang tinggal jauh memasak di dapur pesantren.
Selain tidak ada tempat tidur yang layak untuk para santri, kondisi MCKnya pun jauh dari kata layak. Hanya ada 1 MCK yang berfungsi, sedangkan jumlah santri lebih dari 30. Bahkan terkadang, airnya tidak menyala atau hanya keluar sedikit. Bila kesulitan air, mereka harus menempuh jarak kurang lebih 1 km untuk mengambil air menggunakan jerigen di sungai.
Kondisi Al-Qur’an dan kitab disini pun sudah rusak, terkadang santri kebingungan membacanya karena ada halamannya yang sudah robek, lepas, dan hilang. Bahkan, rak untuk Al-Qur’an dan kitab lainnya pun hanya sebatas menggunakan kardus yang dipotong.
Sajadah di masjid juga hanya sedikit, dan itu pun sudah terlihat rusak karena semakin tipis. Terkadang, shaf belakang ketika sholat tidak menggunakan sajadah karena tidak ada lagi.
Teman berbagi, ayo bantu santri pondok pesantren Hidayatul Aula bisa belajar dan beribadah dengan nyaman supaya dapat menjadi generasi bangsa yang berkualitas baik secara moral maupun agama!