Perjuangan Emak Enis Bertahan Hidup di Usia Senja
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Perkenalkan, ini adalah Emak Enis. Di usia senjanya, beliau masih harus berkeliling kampung demi melariskan dagangannya. Setiap hari, dari pagi hingga petang, Emak Enis berdagang dengan tekad dan semangat yang tak pernah pudar, berjuang untuk mencari rezeki demi menyambung hidup.
Penghasilan Emak Enis setiap hari tidaklah besar, hanya sekitar 20 ribu rupiah, itupun jika dagangannya habis terjual. Sayangnya, sering kali masih banyak barang yang tersisa. Makanan yang dijual Emak Enis bukan buatan sendiri, melainkan titipan dari orang lain, dan ia hanya mendapat keuntungan 500 rupiah per item. Selain menghadapi sepinya pembeli, Emak Enis juga seringkali harus merelakan barang dagangannya diutang.
Jika dagangannya laris, Emak Enis bisa makan dengan nasi dan lauk seadanya. Namun, jika dagangan sepi, kadang beliau harus menahan lapar. Harapan Emak Enis adalah bisa membuka warung nasi kecil di depan rumahnya, sehingga meski dagangan sepi, beliau masih bisa makan dengan barang dagangannya sendiri.
Perjuangan Emak Enis Bertahan Hidup di Usia Senja
terkumpul dari target Rp 50.000.000