Bahagiakan Dua Bersaudara Lansia Dhuafa
terkumpul dari target Rp 87.512.000
Mak Isah (76) dan Abah Maman (65) adalah kakak beradik lansia yang tidak pernah berkeluarga. Kondisi mereka sangat memprihatinkan. Mereka tinggal berdua di rumah peninggalan orang tua yang sudah usang di Desa Cimaung, Kab. Bandung.
Rumahnya beralaskan semen, tidak terurus, berantakan, bau dan terasa kumuh. Pompa airnya pun sudah rusak karena korslet sejak 8 tahun lalu. "Nyuci, mandi dan kakus pun ga ada air, jadi tiap malam Abah harus ngambilnya dari masjid," ungkap Abah Maman. Tidak terbayang dengan kondisi tubuh yang sudah tua renta, Abah harus mengangkut air.
Mak Isah sudah 8 tahun sakit, bermula dari Mak Isah yang jatuh ketika buang sampah menyebabkan ada bagian tulang yang bergeser atau biasa disebut dislokasi tulang sehingga mengakibatkan kelumpuhan. Ketiadaan biaya menyebabkan proses pengobatan Mak Isah tidak berjalan.
Sudah 2 bulan ini Mak Isah tidak kuat mengenakan pakaian, sekujur tubuhnya nyeri tak tertahankan. "Badan emak semuanya sakit, suka gatel-gatel di punggungnya," tambah Abah Maman.
Selain itu, kondisi kesehatan Abah Maman pun sudah sangat memperihatinkan. Beliau sudah mulai sulit berjalan dan tubuhnya bergetar tidak karuan. Untuk makan mereka hanya mengandalkan pekerjaan Abah Maman sebagai buruh kuli pacul, itupun jika ada panggilan. Selebihnya mengandalkan pemberian tetangga.
Kedua lansia ini saling menjaga dan merawat, padahal kondisi keduanya sudah sangat memprihatinkan. Yuk bahagiakan Mak Isah dan Abah Maman di hari tuanya, klik DONASI SEKARANG.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya berobat Mak Isah, pengadaan mesin pompa air, kebutuhan sehari-hari, serta untuk membantu para dhuafa lainnya yang berada di bawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Bahagiakan Dua Bersaudara Lansia Dhuafa
terkumpul dari target Rp 87.512.000