Rintik hujan samarkan gelapnya hari di sore itu. Udara dingin dan ranting basah menandai rinai yang masih turun. Tak sengaja terlihat dari kejauhan, berjalan mendekat wanita 40 tahunan yang membawa nampan sayur di kepala dengan jalan pincang.

Beliau adalah Bu Deudeu (48), seorang difabel pejuang yang sehari-hari menjajakan sayuran berkeliling. Salah satu kakinya tidak sama panjang dengan yang lain. Dengan pincang, Bu Deudeu menawarkan dagangannya kepada setiap orang yang ditemui.

Kerasnya upaya Bu Deudeu dalam mencari nafkah dikarenakan ada tekad untuk menyembuhkan Ibunya yang sakit di rumah. Tanpa menyerah, dengan kondisi yang tak mudah beliau tetap berusaha sekuat tenaga.

"Mau beli obat buat Emak di rumah. Udah lama sakit, cuma saya yang jadi harapan Emak", tutur Bu Deudeu dengan mata berkaca. Ibundanya, terbaring tak bisa berjalan selama beberapa tahun terakhir. Untuk makan dan kebutuhan sehari-hari ditumpukan pada hasil jualan Bu Deudeu yang tak seberapa.

Oleh karena itu, sepahit apapun kehidupan saat senantiasa beliau jalani dengan setulus hati.

Jauhnya jarak tempuh berkeliling, kondisi kaki yang rentan terluka serta rasa khawatir kepada sang Ibu menjadi hal yang harus Bu Deudeu kesampingkan. Meski begitu, beliau memiliki mimpi untuk berjualan sembako di rumah agar kekhawatiran terhadap Ibunya bisa dikurangi.

Bu Deudeu menutur bahwa perjuangannya saat ini adalah bakti kepada sang Ibunda. Meski terlahir tidak sempurna, rasa cinta dan kasih sayang yang diberikan beliau pada Ibunya merupakan kesempurnaan yang nyata.

Insan Baik, maukah kalian membantu Bu Deudeu dalam mengobati Ibunya? Bantuan kalian adalah harapan baru bagi Bu Deudeu dan Ibunya.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan disalurkan untuk bantuan sandang pangan, tempat tinggal dan modal usaha bagi Bu Deudeu. Donasi juga akan disalurkan untuk penerima manfaat lain di bawah naungan Amal Baik Insani.