Bersama Bu Lusi Menuju Kesembuhan Anak yang Berjuang
terkumpul dari target Rp 100.000.000
"Bawa pulang saja anak ibu percuma anak ibu ini sudah tidak ada otaknya,” kata dokter saat itu. Hati seorang ibu pasti akan sakit apabila mendengar kata-kata tersebut. Saat orang tua Ciko mulai berjuang untuk kesembuhan Ciko, tapi ucapan yang menyakitkan malah yang diperoleh.
Namun, orang tua Ciko tidak menyerah. Mereka berpindah pengobatan untuk proses kesembuhan Ciko. Akhirnya, Ciko melakukan operasi VPSUNT, walaupun keadaan Ciko masih hanya bisa berbaring. "Tapi tetap saya bersyukur, sampai usia Ciko 11 tahun saya masih bisa mengasuhnya. Saya tetap bahagia bisa bersama Ciko dengan segala kondisinya," ucap sang ibu.
Ciko lahir dengan berat badan normal, 3,5 kg, dan sehat. Namun, tiba-tiba kepalanya terus membesar. Saat itu, penghasilan ayahnya sebagai supir tak cukup untuk biaya operasi Ciko dan harus menunggu pembuatan BPJS. Dan akhirnya, Ciko melakukan operasi pemasangan selang VPSUNT di kepala setelah usia 2 tahun, dan saat itu lingkar kepalanya sudah sangat besar, yaitu 69 cm. Dan sekarang, di usia Ciko yang ke-11, lingkar kepalanya 67 cm dengan berat badan 22 kg. Badan Ciko yang kurus sangat kontras dengan lingkar kepalanya yang besar. Seharusnya Ciko mengkonsumsi susu medis untuk menunjang berat badannya karena sampai saat ini Ciko masih mengkonsumsi bubur bayi, namun harga susu yang mencapai 350.000 per kaleng tidak terbeli oleh orang tua Ciko.
Ciko Candra Wiratama, anak ke-2 dari Bu Lusi (32 tahun) dan Pak Toma (33 tahun) yang berasal dari Salatiga, sekarang masih sering kejang dan sering menjerit kesakitan, dan sang ibu hanya bisa memeluk dan menenangkan Ciko. Saat ini, Ciko menjalankan terapi di rumah karena jika dibawa terapi ke rumah sakit harus menyewa mobil dan malah akan mengeluarkan biaya lebih banyak.
Ayah Ciko yang seorang supir kurir jasa pengiriman barang sering meninggalkan Ciko untuk mencari nafkah, dan ibu Lusi membantu sang suami dengan berjualan minuman keliling dengan gaji yang tidak pasti, tergantung penjualannya setiap hari.
Bu Lusi bekerja sejak jam 06.30 sampai jam 12.00 kemudian pulang menyuapi Ciko dan memandikan. Selanjutnya, Bu Lusi bekerja kembali jam 15.00 hingga jam 17.00, semua dilakukan untuk memenuhi kebutuhan Ciko dari susu, pampers, biaya terapi, dan juga kebutuhan kakak Ciko yang masih bersekolah.
"Saya masih berharap dan terus berdoa agar Ciko bisa seperti anak pada umumnya, bisa berjalan dan memanggil saya 'Ibu'," ujar Bu Lusi.
Mari bantu Bu Lusi terus menemani Ciko mengejar kesembuhannya.
Bersama Bu Lusi Menuju Kesembuhan Anak yang Berjuang
terkumpul dari target Rp 100.000.000