Jadi Tukang Sapu dan Pemulung Dihari Tua
terkumpul dari target Rp 79.465.000
"Emak mah sep, rek dihina kumaha oge, rek disebut nu gelo anyar ge, teu sawios da emak mah mung sakieu kaayaanna." – Mak Apong (75)
Mak Apong harus merasakan pahitnya kehidupan diusianya yang sudah tidak muda lagi. Dengan langkah tertatih, Mak menyusuri pasar dan jalan demi sesuap nasi untuk bertahan hidup. Sesekali ia terlihat menyeka air matanya,
Sesampainya di pasar, Mak mengambil sebuah sapu lidi. Setapak demi setapak menyapu jalanan pasar. Begitu banyaknya sampah yang berserakan dari mulai plastik, sayuran, dan buah buahan busuk yang menambah bau tidak sedap, tercium dari sampah yang berserakan. Belum lagi jalanan pasar yang kadang becek dikala musim hujan tiba.
Setelah beres di pasar, Mak Apong mencari barang rongsokan yang sekiranya masih bisa dijual. Dengan telatennya. Mak mencari rongsokan di tumpukan sampah maupun di sepanjang jalan yang dilaluinya. Tak banyak rongsokan yang bisa Mak kumpulkan setiap harinya.
Saat asam uratnya kambuh, Mak harus menunggu selama 3 jam sambil merasakan rasa sakit yang tiada tara di pinggir jalan agar badannya kembali normal.
Kondisi badannya tak sebugar dulu. Selain pernah tertabrak motor, Mak juga memiliki penyakit asam urat, namun ia tetap bekerja sebagai tukang sapu di pasar dan pemulung rongsokan. Meskipun penghasilannya hanya sekitar Rp20.000 per hari, Mak tetap semangat untuk mencari nafkah keluarga.
Mak Apong tinggal di gubuk reyot yang telah usang dan lapuk termakan usia, bersama keluarga kecilnya di tengah-tengah tumpukan barang bekas. Jika hujan turun, mereka harus ikut berteduh di rumah tetangga karena khawatir rumahnya rubuh oleh angin.
Mungkin kita tak kenal dan belum pernah berjumpa dengan Mak Apong, tapi kita bisa temani perjuangan Mak Apong untuk ringankan bebannya. Yuk bantu perbaiki rumah dan berikan modal usaha untuk Mak Apong, klik DONASI SEKARANG.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memperbaiki rumah dan modal usaha Mak Apong. Selain itu akan digunakan untuk para lansia dhuafa lainnya dibawah naungan Yayasan Sinergi Kebaikan Ummat.
Jadi Tukang Sapu dan Pemulung Dihari Tua
terkumpul dari target Rp 79.465.000