Perjuangan Tukang Urut Bayi Merawat Uwak Yang Stroke
terkumpul dari target Rp 57.800.000
“Kalo ada panggilan lahiran atau ngurut bayi saya sering ga tenang, khawatir Uwak kenapa-kenapa di rumah. Tapi kalo ditolak saya ga ada penghasilan, soalnya jual kayu bakar udah jarang yang beli sekarang,” ungkap Bu Mae (62).
Bu Mae tinggal bersama Nenek Iim yang sudah 4 tahun menderita stroke. Sebelumnya Bu Mae tinggal sendiri karena Uwak Iim pun tidak punya siapa-siapa.
Meski dalam konsisi serba kekurangan, Bu mae bertekad menjaga dan merawat Nenek Iim (78) yang sebatang kara. Penghasilannya kisaran Rp50.000 – 200.000 per minggu, itupun tak tentu tergantung ada panggilan kerja atau tidak.
Nenek Iim belum pernah dibawa ke rumah sakit, jadi hanya diberi obat seadanya dari warung. Setiap hari biasanya Bu Mae mengurut dan merefleksi kaki dan tangan Nenek Iim.
Jika ditanya apa harapan Nenek Iim, beliau hanya menjawab seraya menangis, "Nenek ga mau ngerepotin Mae terus, kasian hidupnya udah susah, ditambah harus ngurus Nenek."
Insan baik, yuk temani perjuangan Bu Mae bisa bawa Nenek Iim berobat!
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan Bu Mae dan biaya pengobatan Nenek Iim. Jika terdapat kelebihan dana akan digunakan oleh penerima manfaat dan program sosial kemanusiaan lainnya di bawah naungan dan pendampingan Yayasan Amal Baik Insani.
Perjuangan Tukang Urut Bayi Merawat Uwak Yang Stroke
terkumpul dari target Rp 57.800.000