Renovasi Gubuk Janda Penjual Gorengan keliling
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Kondisi rumah itu jelas tak mampu lagi bertahan lama, sedikit goncangan saja rumah itu bisa ambruk. Rumah panggung itu tiang-tiang penopangnya sudah sangat lapuk. Bahkan sebagian tiang sudah menggantung di atas tanah karena dasarnya dimakan rayap. Di situlah Ibu Lina dan kedua putra kecilnya tinggal
Pagi itu Ibu Lina (43). tampak menggendong anaknya yang masih kecil Resta (2) seraya menyuapinya. Ia juga sesekali menyuapi anak pertamanya Ridwan (8) yang sudah bersiap untuk berangkat sekolah. Nasi putih tanpa lauk tetap mereka santap dengan lahap.
"Meski mereka tidak pernah mengeluh, tapi hati ini kadang menjerit Ya Tuhan saya ingin memberi lauk yang pantas buat anak-anak, tapi uang hasil menjual gorengan seringnya hanya cukup untuk membeli beras saja"*Ungkap bu lina seraya tertunduk menahan tangisnya.
Ibu Lina adalah seorang penjual gorengan keliling, Ia terpaksa harus membawa serta Anaknya setiap kali Ia berangkat berjualan, bukanya Ia tidak khawatir dengan kesehatan putranya, namun apa daya, semenjak sang suami memilih pergi meninggalkanya, Ia yang menjadi tulang punggung keluarga harus berjuang mencari nafkah sekaligus membesarkan anak-anaknya seorang diri.
"Sebetulnya saya kasihan dengan anak saya yang harus kepanasan kadang ke hujanan saya bawa jualan gorengan, tapi saya tidak mungkin meninggalkanya di rumah sendiri. Di titip tetangga sekali dua kali mungkin ga apa-apa, tapi kalau setiap hari, mereka juga punya kesibukan" Terang Bu Lina
Berkilo meter Bu Lina setiap hari berjalan sembari menggendong Resta yang kadang rewel dan semakin berat. Dagangannya ia letakan di atas kepala seraya berteriak-teriak menawarkan barang jualan yang Ia bawa berharap ada pelanggan dan calon pembeli yang memanggilnya kemudian memborong seluruh gorengan yang Ia bawa.
Nahas Gorengan yang ia jajakan tak selalu laku. Apalagi jika menjelang sore, tentu sudah terasa dingin dan agak keras. Saat itulah terkadang ada pembeli yang mengeluhkan dagangan yang ia bawa.
Meskipun begitu bu Lina tak mempunyai banyak pilihan kecuali tetap menjajakan dagangannya.
Saat ia lelah, ia akan mencari tempat untuk sekedar melepas penat dan mengistirahatkan putranya yang kehausan. Susu adalah barang mewah untuknya, seringnya Resta hanya diberi air putih saja.
Sepulangnya berjualan bukan berarti bu Lina dapat beristirahat, setumpuk pekerjaan rumah tangga telah menantinya. Pun ketika malam tiba seringnya bu Lina terjaga karena khawatir rumah yang Ia tinggali itu tiba-tiba rubuh.
Terutama jika musih penghujan, Ia bisa terjaga sepanjang malam karena takut rumahnya itu tak lagi mampu menopang beban. Dinding bambu didalam rumahnya pun sudah tampak miring dan hancur di beberapa bagian. Plastik-plastik bekas tampak mengganjal beberapa bagian atap rumah yang tak seluruhnya tertutup. Hal ini Ia lakukan untuk mencegah tetesan air mengenai anak-anaknya di saat hujan turun. Hanya isak tangis serta lantunan do'a yang mampu Ia panjatkan jika hujan semakin deras sementara kedua buah hatinya tengah tertidur pulas.
Bukanya tidak berikhtiar, namun meski sudah hampir 2 tahun Ia berupaya mengumpulkan kayu-kayu dan genteng bekas, namun entah kapan impianya untuk memperbaiki tempat tinggalnya itu dapat terwujud.
"Kalau ada orang bongkar rumah, atau ada kayu yang masih bagus yang tidak di pakai saya suka minta dan saya kumpulkan, kadang ada tetangga yang kasih juga. Saya kumpul-kumpul aja, kadang saya pake sebagian buat jadi penyangga. Kalau gak di ganjal pake penyangga mungkin sudah dari dulu genteng bagian depan itu ambruk"*Terang bu Lina sambil mengusap air mata yang berlinang
Insan baik, Bu Lina bukan ingin rumah mewah dan bagus, Ia hanya ingin rumah yang Aman untuk Ia dan kedua buah hatinya berteduh dan bercengkrama. Sebuah rumah yang bisa membuatnya tenang ketika terlelap bersama kedua belahan jiwanya. Yuk kita bantu bu Lina mewujudkan mimpinya dengan donasi terbaik kita.
Disclaimer : Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk memenuhi semua kebutuhan keluarga kecil bu Lina terutama untuk mewujudkan tempat tinggal yang layak untuk mereka. Selain itu akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan amal baik insani.
Renovasi Gubuk Janda Penjual Gorengan keliling
terkumpul dari target Rp 100.000.000