Bocah Satu Tangan Berjuang Untuk Berobat Bapak
terkumpul dari target Rp 50.000.000
"Tangan kamu buntung, gak bisa maen raket gak bakal bisa jadi polisi"
Ketika bocah-bocah seusianya sedang asik bermain dan menikmati masa kanak-kanak yang penuh keceriaan, Hardinan Ginanjar (13) atau Gingin harus banting tulang sepulang sekolah jualan Cireng, Cilok serta makanan ringan.
Meski terlahir dengan fisik yang istimewa, Gingin tidak pernah mengeluh. Meski kondisi tangan kiri yang tidak sempurna seringkali membuatnya menjadi bahan ejekan teman-temannya.
“Tangan kamu buntung gak bisa maen raket dan gak bakal bisa jadi polisi”, Gingin menirukan ucapan teman-temannya.
"Apa benar Om karena saya buntung ga bakal bisa jadi polisi?" Tanya Gingin kepadaku, sebuah pertanyaan yang sempat membuatku tertegun.
Sepulang sekolah Gingin berangkat jualan untuk menggantikan sang Ayah yang sakit.
"Entah sakit apa, sudah hampir satu tahun ini tubuh saya sakit, berat badan saya terus menurun, lemas, pusing dan sakit persendian. Sebenarnya saya udah larang Gingin, biar nanti jualannya tunggu bapak sehat. Tapi Dia gak bisa di larang, katanya biar bisa ngumpulin uang buat Bapak ke Dokter dan nabung buat sekolah polisi" - Ungkap Pak Diding terbata menahan tangis.
Bukannya tak mau berobat dengan layak, namun kondisi Ekonomi menjadikan pengobatan bukanlah prioritas utama. Penghasilan Gingin dari jualan cireng hanya cukup untuk makan dan bekal sekolah saja, itupun jika cuaca sedang cerah, jika musim penghujan tiba seringkali jualan Gingin gak laku dan pulang dengan tangan hampa.
Kehidupan yang tak mudah memaksa Gingin kecil terus berjalan menapaki hidupnya yang seringkali tak ramah. Fisiknya yang istimewa anugrah dari sang Pencipta seringkali menjadikannya dibully yang membuat Gingin terus bersedih.
Di saat Ia berusaha menata impian untuk membawa sang bapak berobat dan membangun cita-citanya untuk menjadi seorang polisi.
Entah sampai kapan bocah kecil ini harus terseok menapaki jalan terjal seorang diri, tanpa uluran tangan kita, mungkin Esok atau lusa semua mimpi dan cita-citanya akan terkubur bersama hati yang terluka dan kepercayaan diri yang terpuruk serta pendidikan yang terhenti.
Insan baik, jangan biarkan Gingin berjuang seorang diri, mari kita wujudkan mimpi-mimpinya dengan menghadirankan kesempatan terbaik bagi masa depan Gingin dengan mempersiapkan beasiswa untuk pendidikannya, serta pengobatan untuk sang bapak. Uluran tangan kita akan membuka banyak kesempatan bagi masa depan Gingin.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk beasiswa Gingin, serta pengobatan dan modal usaha bagi pak Diding, Sebagian donasi juga akan digunakan untuk keberlangsungan program sosial kemanusiaan serta para penerima manfaat lain di bawah naungan dan pendampingan Amal Baik Insani.
Bocah Satu Tangan Berjuang Untuk Berobat Bapak
terkumpul dari target Rp 50.000.000