Bantu Anak Yatim Penjual Ketupat bisa Sekolah
terkumpul dari target Rp 200.000.000
"Harapan saya semoga mereka bisa menyelesaikan sekolah mereka. Semoga saya tetap sehat agar bisa cari biaya untuk sekolah mereka. Entah itu bagaimanapun caranya, yang penting mereka harus sekolah." ungkap ibu Sapiah (50), ibunda Rizky dan Nurhasanah.
Ibu Sapiah tinggal bersama 2 orang anaknya yang yatim, Muhammad Rizky (12) dan Nurhasanah (13). Suaminya meninggal 8 bulan yang lalu. Sekarang ini Ia menghidupi keluarganya seorang diri dengan berjualan ketupat di pasar.
"Saya untung 20ribu karena terbatas modal, modal saya cuma 50ribu." papar bu Sapiah.
Di tengah keterbatasannya yang Ia alami, di usia senjanya bu Sapiah masih harus membiayai pendidikan kedua anak tercintanya, Rizky dan Nurhasanah.
Rizky saat ini akan masuk kelas 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs) di salah satu Pondok Pesantren di Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Lombok timur.
Sementara kakak perempuannya, Nurhasanah juga akan masuk kelas 1 Madrasah Aliyah (MA) di Pondok Pesantren yang sama.
Teman-teman,
Sampai dengan saat ini, Rizky dan Nurhasanah bahkan belum memiliki perlengkapan sekolah seperti Sepatu, Tas, Buku Tulis, dll. Ibu dari Rizky hanya bekerja sebagai pembuat ketupat dengan modal 50 ribu yang ia jajakan di pasar, dengan pendapatan hanya 20 ribu sampai 25 ribu perhari.
Dengan kondisi ekonomi tersebut membuat Ibu Sapiah kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka bertiga, terlebih untuk memenuhi kebutuhan biaya sekolah Rizky dan Kakaknya.
Ibu Sapiah juga sering sakit-sakitan akibat kelelahan karena usianya, dan juga karena faktor operasi sesar yang pernah Ia jalani ketika melahirkan Rizky. Bahkan Ibunya sempat tidak bekerja membuat ketupat sama sekali selama satu bulan, yakni pada bulan Ramadhan tahun lalu karena sakit dan hanya bisa terbaring di tempat tidur. Bahkan untuk buang air pun ia lakukan di tempat tidur pada saat itu.
Semasa Ayah dari Rizky hidup dulu, Ibu dan Ayahnya Rizky memiliki pekerjaan lainnya yakni menggembalakan sapi milik orang lain di rumah mereka, dengan upah jika sapi tersebut melahirkan, maka akan menjadi milik keluarga Rizky.
Suatu ketika, keluarga Rizky pernah ditawari untuk mendapatkan bantuan bedah rumah dengan syarat harus menyerahkan uang sekitar 1,5jt untuk penambahan modal bahan bangunan sehingga terpaksa membuat Ayah dari Rizky menjual anak sapi yang sudah susah payah mereka rawat dari hasil upah mereka menggembala. Namun sampai sekarang, bantuan 'Bedah Rumah' tersebut tidak pernah mereka dapatkan sama sekali.
Foto ibu Sapiah
Foto Nurhasanah
Foto Muhammad Rizky
Harapan dari Ibu Rizky saat ini hanya agar bisa menyekolahkan Rizky dan Nurhasanah hingga lulus Madrasah Aliyah (MA), dan akan berusaha membiayainya sebisa mungkin selama Ia hidup dengan pekerjaan yang ada.
Teman-teman, Ayo bantu Rizky dan Nurhasanah cukupi biaya pendidikan dan kebutuhan sehari-harinya dengan cara DONASI SEKARANG.