Berjualan Hingga Dini Hari Untuk Kesembuhan Suami
terkumpul dari target Rp 150.000.000
Kisah romantis dan perjuangan Mbah Yuli di usianya yang sudah menginjak 65 tahun.
10 tahun mengayuh sepeda sejauh 20 km. Jual nasi seharga Rp3.000 sampai jam 2 dini hari demi kesembuhan sang suami yang sudah menemaninya selama 45 tahun.
Di balik gubuk reot terdengar batuk dan sesak napas sang suami. Di sampingnya dengan kelembutan sang istri, Mbah Yuli menyuapi dan mengusap dada sang suami yang tahun ini akan menginjak usia 64 tahun.
“Mas, aku jualan dulu ya. Doain daganganku habis biar bisa beli obat buat kamu,” ungkap lembut Mbah Yuli kepada suaminya.
Sang suami hanya berdoa Mbah Yuli pulang tetap dengan keadaan sehat. Apalagi malam ini udara sangat dingin dan hujan akan turun. Mbah Yuli bisa saja baru sampai rumah jam 2 atau jam 3 subuh kalau kehujanan.
Namun mau bagaimana lagi, semua yang Mbah Yuli lakukan adalah demi membeli obat sakit paru suami. Penjualan Rp3.000 per satu nasi bungkus, Mbah Yuli hanya bisa bawa keuntungan Rp20.000 dari 30 bungkus nasi yang tak terjual habis.
“Saya harus terus berjualan untuk hidupi suami saya yang sakit. Saya gantikan posisi dia yang sudah 45 tahun setia bersama saya,” ungkap Mbah Yuli yang tak pernah melepas senyum di wajahnya.
Sahabat, Mbah Yuli membutuhkan bantuan kita untuk dapat memberikan suaminya pengobatan yang layak dengan harapan dapat sembuh. Yuk kita bantu dengan klik DONASI SEKARANG dan jangan lupa sebarkan kisah ini agar lebih banyak yang membantu.
Berjualan Hingga Dini Hari Untuk Kesembuhan Suami
terkumpul dari target Rp 150.000.000