Berbagi Bersama Yatim
Rp 406.145.520
terkumpul dari target Rp 200.000.000
terkumpul dari target Rp 200.000.000
203% tercapai
Bantu sebarkan via :
Baca info terbaru dari campaign ini
Lihat Sekarang
LAILA SENANG BISA BERMAIN-MAIN
"Saya ga pernah makan kaya gini. Suka sekali," tutur Laila senang.
============
10 Anak Yatim binaan Rumah Zakat Medan diajak bermain di Binjai Super Mall. Mereka menikmati berbagai permainan di Time Zone.
"Seru sekali, kami main mobil balap, main basket, memukul kodok sama ambil boneka. Tapi saya ga dapet bonekanya," ujar Cut Laila Ramazani, salah satu anak asuh.
Setelah puas bermain, anak-anak diajak berbelanja perlengkapan sekolah. "Tadi saya juga beli coklat, snack sama minuman-minuman," ungkap Ayla Dwi Azzahra, anak asuh lainnya.
Selain bermain dan belanja, anak-anak asuh juga menikmati makan siang di Waroeng Makan IAM Rambung. Berbagai macam menu makanan dipesan, ada yang pesan nasi goreng, bakso dan ayam penyet.
"Saya ga pernah makan kaya gini. Suka sekali," tutur Laila senang.
Laila adalah salah satu anak asuh Rumah Zakat yang telah menjadi yatim sejak setahun lalu. Sehari-hari, Ibunda Laila berjualan makanan ringan di kantin sekolah. Di rumah, siswa kelas 4 SD ini sangat rajin, berbagai pekerjaan rumah dia kerjakan.
"Kasihan kali liat mamak, sudah banyak kerja di luar. Jadi, biar saya saja yang nyapu dan cuci piring," ungkapnya.
Bisa bermain bersama teman-teman menjadi hal yang sangat luar biasa bagi Laila. Karenanya, dia terlihat begitu antusias dan bahagia selama bermain di Binjai Super Mall.
Mari bahagiakan lebih banyak lagi anak-anak yatim dan dhuafa di seluruh Indonesia. Dengan berdonasi minimal Rp97.500;- Sahabat telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk bisa bermain, makan bersama, berbelanja hingga mendapatkan bingkisan.
#BerbagiBersamaYatim #Yatim #Orphan #SharingHappiness #like #love #share #sahring #happiness
"Seru sekali, kami main mobil balap, main basket, memukul kodok sama ambil boneka. Tapi saya ga dapet bonekanya," ujar Cut Laila Ramazani, salah satu anak asuh.
Setelah puas bermain, anak-anak diajak berbelanja perlengkapan sekolah. "Tadi saya juga beli coklat, snack sama minuman-minuman," ungkap Ayla Dwi Azzahra, anak asuh lainnya.
Selain bermain dan belanja, anak-anak asuh juga menikmati makan siang di Waroeng Makan IAM Rambung. Berbagai macam menu makanan dipesan, ada yang pesan nasi goreng, bakso dan ayam penyet.
"Saya ga pernah makan kaya gini. Suka sekali," tutur Laila senang.
Laila adalah salah satu anak asuh Rumah Zakat yang telah menjadi yatim sejak setahun lalu. Sehari-hari, Ibunda Laila berjualan makanan ringan di kantin sekolah. Di rumah, siswa kelas 4 SD ini sangat rajin, berbagai pekerjaan rumah dia kerjakan.
"Kasihan kali liat mamak, sudah banyak kerja di luar. Jadi, biar saya saja yang nyapu dan cuci piring," ungkapnya.
Bisa bermain bersama teman-teman menjadi hal yang sangat luar biasa bagi Laila. Karenanya, dia terlihat begitu antusias dan bahagia selama bermain di Binjai Super Mall.
Mari bahagiakan lebih banyak lagi anak-anak yatim dan dhuafa di seluruh Indonesia. Dengan berdonasi minimal Rp97.500;- Sahabat telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk bisa bermain, makan bersama, berbelanja hingga mendapatkan bingkisan.
#BerbagiBersamaYatim #Yatim #Orphan #SharingHappiness #like #love #share #sahring #happiness
ITA: DIVONIS AKAN MENJADI TUNANETRA
Miftahul Husna mencoba membaca buku sains yang ada di atas mejanya. Tidak seperti anak lain di kelasnya, gadis cilik yang biasa disapa Ita itu terbata-bata saat membaca. Siswa yang kini duduk di kelas V SD Juara Pekanbaru ini memang memiliki keterbatasan penglihatan. Sehingga untuk dapat membaca dan menulis, jarak antara mata dan buku hanya sekitar delapan centimeter.
"Ita adalah seorang siswa yang berkebutuhan khusus. Namun semangatnya dalam menuntut ilmu dan berprestasi sangatlah menginspirasi para murid dan juga guru," ujar Kepala SD Juara Pekanbaru, Suriksodi Saputro.
Menurut Surik, keterbatasan penglihatan Ita tersebut menurun dari orangtuanya yang tunanetra. Dokter ahli memberikan vonis bahwa suatu hari nanti, Ita tidak akan bisa melihat lagi. "Yang dapat guru-guru lakukan saat ini adalah membesarkan hatinya. Agar suatu hari nanti Ita siap menerima keadaan dirinya yang tak lagi bisa melihat," ungkapnya.
Ita menyadari bahwa suatu hari dirinya akan menjadi tunanetra. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangatnya dalam meraih cita-cita menjadi guru tahfidz. Secara aktif, Ita mengikuti beragam kompetisi Tahfidz. "Aku suka mempelajari Al Qur'an, dan ingin mengajarkannaya kepada orang lain juga," tuturnya.
Mari berikan kesempatan bagi anak-anak yatim atau kurang mampu untuk bermain, berwisata, sekaligus mendapat bingkisan. Wujudkan hal ini dengan berdonasi untuk program Berbagi Bersama Yatim (BBY), mulai dari Rp97.500,- dan kelipatannya.
Donasi Rp97.500,- menjadi donasi patungan, agar semakin banyak anak Indonesia yang bisa mendapatkan kesempatan berbahagia...
"Ita adalah seorang siswa yang berkebutuhan khusus. Namun semangatnya dalam menuntut ilmu dan berprestasi sangatlah menginspirasi para murid dan juga guru," ujar Kepala SD Juara Pekanbaru, Suriksodi Saputro.
Menurut Surik, keterbatasan penglihatan Ita tersebut menurun dari orangtuanya yang tunanetra. Dokter ahli memberikan vonis bahwa suatu hari nanti, Ita tidak akan bisa melihat lagi. "Yang dapat guru-guru lakukan saat ini adalah membesarkan hatinya. Agar suatu hari nanti Ita siap menerima keadaan dirinya yang tak lagi bisa melihat," ungkapnya.
Ita menyadari bahwa suatu hari dirinya akan menjadi tunanetra. Namun hal tersebut tak menyurutkan semangatnya dalam meraih cita-cita menjadi guru tahfidz. Secara aktif, Ita mengikuti beragam kompetisi Tahfidz. "Aku suka mempelajari Al Qur'an, dan ingin mengajarkannaya kepada orang lain juga," tuturnya.
Mari berikan kesempatan bagi anak-anak yatim atau kurang mampu untuk bermain, berwisata, sekaligus mendapat bingkisan. Wujudkan hal ini dengan berdonasi untuk program Berbagi Bersama Yatim (BBY), mulai dari Rp97.500,- dan kelipatannya.
Donasi Rp97.500,- menjadi donasi patungan, agar semakin banyak anak Indonesia yang bisa mendapatkan kesempatan berbahagia...
“Aku dan pemelihara anak yatim di surga seperti ini (dan beliau memberi isyarat dengan telunjuk dan jari tengahnya, lalu membukanya (HR. Bukhari, Turmudzi, Abu Daud)
Muhammad Zulfi Hamimi atau akrab disapa Zulfi adalah anak yang penuh semangat. Meski rumahnya terletak tidak begitu jauh dari SD Juara, tapi Zulfi selalu pergi lebih pagi.“Biar saya bisa siap-siap dulu sebelum belajar. Kalau datang jelang masuk, suka buru-buru jadinya,” ungkap Zulfi.
Meskipun Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga, sementara ayahnya sudah meninggal sejak tahun 2013 lalu, Zulfi tetap semangat pergi sekolah dan belajar dengan bersungguh-sungguh. Zulfi menyenangi pelajaran Bahasa Indonesia, tak jarang ia mendapatkan nilai 9,5 dalam setiap ujian.
Ia bercita-cita ingin menjadi pemain bola. Katanya, melalui hobinya tersebut, Zulfi ingin menang dalam kompetisi internasional, agar bisa membanggakan Indonesia. “Saya akan belajar dengan rajin agar bisa mewujudkan cita-cita saya menjadi pemain sepak bola tingkat dunia,” ujarnya dengan mantap.
Selain Zulfi, ada anak Indonesia yang memiliki prestasi yang sama seperti Sella Majid. Cita-citanya sungguh mulia. “Saya ingin jadi dokter karena pengen menolong orang yang kesulitan. Apalagi bagi mereka yang tidak mampu dan tidak bisa membayar biaya pengobatan,” ungkap Sella sambil tersenyum.
Ibunda Sella bekerja sebagai pembantu rumah tangga, sementara ayahnya sudah meninggal sejak Sella masih kecil. Tanpa kasih sayang ayah sejak kecil tidak membuat Sella menjadi anak yang lemah, Sella justru tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan serba bisa.
Hobinya adalah menyanyi dan menggambar, namun Sella juga sering diikutsertakan dalam beberapa lomba seperti pidato dan phantomim. Dalam lomba pidato Sella berhasil meraih Juara I tingkat gugus. Begitu pula dengan lomba Phantomim, ia dan beberapa temannya yang tergabung dalam grup Phantomim sekolah mendapatkan Juara Harapan 1.
Sahabat, mari bahagiakan anak-anak yatim seperti Zulfi dan Sella yang menjalani hari-harinya dengan sederhana dan penuh kerja keras.
Melalui program bersama yatim, kita memberikan kesempatan kepada anak-anak yatim/kurang mampu untuk bermain, berwisata, dan mendapatkan bingkisan.
Disclaimer : SharingHappiness.org tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Disclaimer : SharingHappiness.org tidak mewakili dan tidak bertanggung jawab atas segala bentuk informasi pada halaman campaign ini, karena informasi di atas sepenuhnya milik campaigner (penggalang dana).
Berbagi Bersama Yatim
Nasional, Nasional
Rp 406.145.520
terkumpul dari target Rp 200.000.000
terkumpul dari target Rp 200.000.000
203% tercapai