Beasiswa Untuk Yatim dan Dhuafa
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Saat ini banyak sekali anak-anak yang putus sekolah, bahkan belum pernah sama sekali merasakan bangku sekolah. Faktor ekonomi menjadi salah satu pengaruh besar mereka tak mendapatkan pendidikan sebagaimana mestinya.
Salah satunya Yeni, adik kita yang saat ini duduk dibangku kelas 3 SMP. Ia memiliki cita-cita besar dan ingin melanjutkan sekolahnya hingga menjadi sarjana, mendapatkan pekerjaan agar bisa membantu ibunya.
Yeni dibesarkan seorang diri oleh ibunya yang usianya sudah 50 tahun. Ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga demi membiayai Yeni agar bisa sekolah. Namun saat ini ibunya sering sakit-sakitan sehingga tak sanggup lagi untuk bekerja.
Harapan Yeni pun terancam putus karena tak memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah.
Begitulah salah satu potret kehidupan anak-anak yang terpaksa harus putus sekolah. Cita-cita mereka begitu tinggi. Namun karena kondisi ekonomi keluarga, untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang yang lebih tinggi pun sulit.
Tak hanya Yeni, diluar sana masih banyak lagi kisah serupa bahkan lebih menyedikahkan.
Rumah Zakat melalui Sharing Happiness, dalam program “Aksi Peduli Pendidikan Yatim dan Dhuafa” turut serta untuk mendukung anak-anak agar bisa sekolah hingga mereka menggapai cita-citanya.
Mari Sahabat bantu anak-anak yatim dan dhuafa bisa sekolah dan mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Berbuat Nyata, Berbagi Bahagia bersama Sharing Happiness.
Beasiswa Untuk Yatim dan Dhuafa
terkumpul dari target Rp 50.000.000