Tak Bisa Bernapas, Bayi ini Tidak di Izinkan Pulang
terkumpul dari target Rp 65.000.000
Pada tanggal 20 Mei 2018 lalu, anak ke dua dari pasangan bapak Muhlasin dan Haryanti akhirnya lahir. Namun bayi yang dilahirkan ibu Haryanti mengalami keracunan dan harus dirujuk kerumah sakit Dr. Kariadi Semarang. Di Duga air ketuban masuk ke dalam paru-paru dan sistem saraf otak bayi sehingga bayi tersebut mengalami gangguan pada pernapasannya.
Sampai saat ini bayi ibu Haryanti masih berada mendapatkan perawatan secara intensif di ruang PICCU Rumah Sakit Dr. Kariadi. Sekujur bayi tersebut dipenuhi selang infus dan alat bantu pernapasan sebagai asupan makanan yang berupa ASI pun masuk melalui selang.
Bapak Muhlasin dan ibu Haryanti berasal dari Dukuh Sampit Desa Sidorejo Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Bapak Muhlasin sehari – hari bekerja sebagai buruh bangunan jadi wajar saja jika ia tidak mempunyai kartu jaminan kesehatan. karena terbatasan pengetahuan tentang pendaftaran BPJS akhirnya pak Muhlasin segera meminta bantuan saudaranya untuk mendaftarkan BPJS Kesehatan untuk anaknya.
Namun mengingat pengurusan BPJS Kesehatan tidak bisa langsung jadi, sehingga dari pihak rumah sakit pun tidak bisa segera menerima kartu tersebut. Kabarnya kartu tersebut baru aktif tanggal 7 Mei 2018, Pak Muhlasin pun terpaksa memasukkan anaknya melalui jalur umum yang biayanya harus ditanggung pihak keluarga.
Saat ini pak Muhlasin dan ibu Haryanti hanya bisa berikhtiar dan berdo’a untuk kesembuhan bayinya. Dengan kondisi keluarga yang kurang mampu, sangat berat rasanya jika harus mencari uang untuk membiayai pengobatan bayinya.
Untuk biaya perawatan dan pengobatan bayinya, per hari bapak Muhlasin harus mengeluarkan uang sebesar Rp 65 juta dan ke mungkinan akan terus bertambah karena pada saat ini bayi tersebut masih dirawat dirumah sakit.
Melihat biaya sebesar itu pak Muhlasin sempat berencana membawa bayinya pulang, karena mana mungkin bisa ia membayar dengan kondisi serba kekurangan. Namun pihak rumah sakit tidak mengizinkan karena kondisi bayinya belum siap untuk dibawa pulang kerumah.
Untuk biaya hidup sehari-hari dirumah sakit mereka saat ini mengandalkan bantuan dari tetangga, teman dan saudara yang menjenguk. Bahkan sampai saat ini, bayinya belum juga diberi nama.
Tentu kita sebagai sesame umat muslim tergerak ingin membantu bayi pak Muhlasin untuk bisa sembuh dan berkumpul dengan keluarganya di rumah. Mari sahabat bantu bayi pak Muhlasin dengan berdonasi melalui Sharing Happiness. Berbuat Nyata Berbagi Bahagia Bersama Sharing Happiness!!!
Tak Bisa Bernapas, Bayi ini Tidak di Izinkan Pulang
terkumpul dari target Rp 65.000.000