TULANG PUNGGUNG KELUARGA HANGUS TERSENGAT LISTRIK
terkumpul dari target Rp 122.715.000
URGENT ! TULANG PUNGGUNG KELUARGA HANGUS TERSENGAT LISTRIK
“Saya masih ingat Pak, saya dikasih tahu sama adik majikan suami saya, kalau Bapak tersengat listrik, saat benerin atap rumah majikannya itu. Wajahnya gosong dan saya sempat tidak mengenali Bapak. Saya langsung nangis histeris. Bahkan, untuk kasih tahu anak saya Nazla yang lagi sekolah, saya gemetaran tidak sanggup liat reaksinya. Sebab Nazla sangat dekat sekali dengan Bapaknya itu”, isak Bu Karminah (40 tahun), istri dari Pak Dindin Komarudin yang hangus sekujur tubuhnya terkena sengatan listrik.
Tak Ada hujan, tiba-tiba terasa seperti tersambar petir, itulah gambaran perasaan Ibu Karminah beserta anak semata wayangnya Nazla (9 tahun) saat diberitahu oleh adik Majikan suaminya bahwa suaminya mengalami kecelakaan kerja. Sekejap tangisan itu pecah, terutama Nazla yang saat itu sedang sekolah, bahkan Nazla harus di tenangkan oleh guru dan teman-teman kelasnya.
Pak Dindin, dihari nahas itu sedang bekerja dirumah majikannya setelah melaksanakan Ibadah Shalat Jum’at. Beliau diminta majikannya untuk memperbaiki atap genteng yang bocor. Namun, secara tidak sengaja, Pak Dindin menyentuh kabel listrik dengan tegangan tinggi, sehingga tersengat sampai tubuhnya terlempar jauh kurang lebih 4 meter dan tersangkut di atap genteng.
Akibat kecelakaan tersebut, sudah 10 bulan beliau terbaring tak berdaya dengan sebagian tubuhnya mengalami luka bakar yang sangat parah. Seperti di bagian wajahnya, terutama bibir bagian atas gosong. Sehingga, bibir bagian atasnya dan hidung bagian lubang sebelah kiri sudah tidak ada. Bahkan, lubang hidung bagian kirinya mengecil dan hanya terlihat satu lubang.
Kondisi demikian menyulitkan Pak Dindin untuk bernafas. Pipi bagian kiri terbakar, mata sebelah kiri mengalami kebutaan. Bahkan untuk awal-awal setelah kecelakaan, kedua mata Pak Dindin mengalami kebutaan, namun beruntung, setelah dilakukan operasi, mata sebelah kanan masih bisa diselamatkan. Sebagian kaki sebelah kanan, bagian bawah juga mengalami luka terbakar dan kaki sebelah kiripun juga ikut terbakar.
Saat kejadian, menurut rekan kerjanya, Pak Dindin langsung tidak sadarkan diri. Bahkan, untuk mengevakuasi tubuhnya saja memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar 2 jam melihat kondisi tubuh Pak Dindin yang begitu sangat parah.
Semenjak kejadian tersebut, Pak Dindin sudah mengalami 6 kali Operasi pencakokan di Rumah Sakit Al-Ihsan Bandung. Operasi pencangkokan ini dilakukan guna untuk menambal bagian tubuhnya yang hilang karena gosong terbakar, seperti bagian bibir atas, bagian kaki kanan serta kaki kirinya.
Dari penghasilan usaha warungnya, Bu Karminah hanya mendapatkan paling besar 80 ribu rupiah/harinya, itupun belum dipotong untuk modal warungnya. Mereka mengaku sangat kesulitan untuk membayar kontrakan sebesar 800rb/perbulan, biaya anak sekolah, membayar sekali kontrol ke Rumah Sakit 350 ribu, serta untuk makan sehari-hari. Sedangkan, untuk biaya pengobatan Pak Dindin, hanya mengandalkan BPJS yang setiap bulannya harus membayar iuran 145 ribu/bulan. Menurut Bu Karminah, sebagian obat-obatan juga harus ia beli sendiri.
Terkadang, rasa bersalah muncul di benak Pak Dindin terhadap keluarganya, “Saya tidak mau menjadi beban buat Istri Anak saya Pak, saya ini kepala keluarga yang harusnya beban mereka Saya tanggung. Saya ingin sekali cepat sembuh biar saya bisa bekerja kembali untuk memenuhi kebutuhan Anak Istri saya”, isak Pak Dindin dengan berlinang airmata.
Harapan untuk sembuh sangat besar bagi keluarganya, terutama Nazla yang sering menangis melihat kondisi Ayahnya, bahkan saat ditanya bagaimana melihat kondisi Ayahnya saat ini?, Nazla hanya bisa menangis tanpa berkata sedikitpun.
SahabatKU Impian Nazla dan ibunya begitu besar ingin melihat Ayah kesayanganya sembuh seperti sediakala. Begitupun yang berharap bisa sembuh untuk kembali bekerja mencari nafkah untuk kehidupan Istri beserta Anaknya. Yuk,,,Kita bantu bersamai wujudkan impian dan harapan mereka dengan menyisihkan sedikit rejeki kita.
Disclaimer : Dana yang terkumpul akan digunakan untuk biaya operasian pengobatan Pak Dindin, pemenuhan penunjang kesehatan Pak Dindin, modal usaha Bu Karminah dan jika terdapat kelebihan dana, akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan para pejuang Nafkah Dhuafa lainnya melalui Warung Nasi Kebaikan GRATIS.
TULANG PUNGGUNG KELUARGA HANGUS TERSENGAT LISTRIK
terkumpul dari target Rp 122.715.000