Temani Yatim Piatu Lanjutkan Hidup
terkumpul dari target Rp 20.000.000
Anak-anak SD pada umumnya tidak memiliki beban sehingga mereka selalu berbahagia dan bermain di setiap harinya. Namun sangat berbanding terbalik dengan Zian, seorang anak yatim berusia 12 tahun yang dimana setiap harinya dia membantu ibunya.
Setelah pulang sekolah, Zian berjualan keripik pisang dan keripik singkong untuk membantu perekonimian keluarganya. Keripik yang Zian jual seharga 20 ribu rupiah untuk satu bungkus keripiknya, untuk keuntungannya Zian mendapatkan 3 ribu rupiah dari satu bungkus keripik.
“Pulang sekolah aku jualan keripik kak, buat bantu mamah biar bisa beli makan atau jajan aku dan adik aku.” Ungkap Zian
Zian memiliki adik perempuan bernama Syifa yang saat ini berusia 6 tahun dan bersekolah kelas 1 SD. Sudah terbiasa bagi Zian ikut bantu mengurus adiknya Syifa seperti mengajaknya berain, menyuapinya makan, dan lain-lain. Hebatnya lagi, Zian juga membantu menyapu, pel, dan cuci piring di rumahnya.
Kegiatan tersebut biasa ia lakukan karena ibunya senjadi seorang buruh setrika pakaian di lingkungan RT nya. Ibunya bernama Iin Rohaeni (46) hanya dibayar 50 ribu rupiah saja seharinya. Dalam satu minggu Bu Iin hanya mendapatkan 3 kali pekerjaan menyetrika dari tetangga sekitar, yang jika dijumlahkan Bu Iin hanya mendapatkan 150 ribu rupiah untuk satu minggu.
Dari penghasilannya menjadi buruh setrika, Bu Iin harus bisa menyekolahkan ketiga anaknya yang masih berada di bangku SMA dan SD.
“Anak pertama ibu baru lulus SMA, dia belum bisa ambil ijazah-nya karena belum bayar iuran bulanan yang terakhir sebesar 250 ribu. Kasian liatnya, temen-temennya udah pada ambil ijazah tapi anak Ibu belum bisa ambil.”
Bu Iin ditinggal suaminya meninggal karena tragedi kecelakaan yang terjadi 5 tahun lalu, yang pada saat bersamaan juga Bu Iin sedang mengandung hamil 6 bulan. Tak muluk-muluk, Zian mengungkapkan bahwa dirinya sangat rindu kepada sosok ayahnya.
Dirinya juga merasakan perbedaan yang dimana pada saat ayahnya masih ada, Zian bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan. Namun sekarang kondisinya sangat berbeda, bahkan untuk jajan atau acara study tour sekolah pun sering tak diikuti Zian karena tidak bisa membayar biaya acaranya.
Jika ada modal, keluarga Bu Iin ingin sekali bisa berjualan untuk bisa mendapatkan penghasilan yang lebih layak lagi. Hal ini dikarenakan keripik yang biasa Zian jual bukanlah miliknya sendiri, namun milik orang lain.
Temani Yatim Piatu Lanjutkan Hidup
terkumpul dari target Rp 20.000.000