6 Tahun gadis ini menjadi laki-laki demi adik-adiknya
terkumpul dari target Rp 100.000.000
Windi, seorang wanita muda berusia 20 tahun yang terjebak dalam pusaran kehidupan penuh tantangan dan kesulitan. Setiap langkah yang diambilnya seperti menapak di atas duri tajam, namun Windi tetap berjalan, mengabaikan rasa sakit yang menggerogoti jiwa dan raganya.
Windi, yang dulu seorang gadis kecil yang ceria, kini menjelma menjadi Egi berdandan dan bersikap layaknya Pria muda yang penuh tekad. Keputusan untuk menyembunyikan jati dirinya sebagai seorang wanita dan menyamar menjadi laki-laki semenjak usia 14 tahun bukanlah hal mudah.
Namun dunia yang keras tak memberikan tempat bagi seorang gadis kecil yang lemah. Windi yang sendari kecil di terlantarkan kedua orangtuanya dan terpaksa tinggal bersama mendiang Nenek dan Kakek hanya mampu bersekolah hingga kelas 2 sekolah dasar dan tidak pernah memiliki Ijazah.
Nahas, 6 tahun Lalu sang kakek yang merupakan penjaga dan pelindung bagi Windi meninggal dunia menyusul kepergian sang Nenek. Semenjak saat itu Windi memotong rambutnya pendek, mengganti pakaiannya, dan mulai berperan sebagai laki-laki.Awalnya karena kesulitan mendapatkan pekerjaan. Karena sendari kecil sering membantu sang kakek yang kuli bangunan akhirnya windi merubah identitas menjadi Egi demi mendapatkan pekerjaan sebagai seorang kuli bangunan sepeninggal mendiang Kakeknya. juga Ia merasa lebih aman jika berpura-pura menjadi laki-laki."Kenapa gak mau di panggil Windi" tanyaku. Windi terdiam, "saya Egi kak" matanya berkaca-kaca. "Nggak, benci aja sama nama itu," jawabnya lirih. Nama yang diberikan oleh kakeknya yang kini telah tiada, membuat hatinya terluka setiap kali mendengarnya. "Itu nama dari kakek, kalau sekarang kakek masih ada mungkin hidup kami gakan seberat ini, saya benci kenapa kakek harus pergi juga seperti orang tua kami" Jawab Windi lirih, bersama tangis yang tak bisa Ia bendungCobaan Hidup Windi tak berhenti sampai disitu, sepeninggal mendiang kakeknya, nasib yang hampir serupa dirinya kini dialami oleh tiga orang adiknya Salsabila (11), Nabila (8) dan Iqbal (6). Ketiga bocah ini pun di tinggalkan oleh kedua orangtuanya dan kini sepenuhnya menjadi beban dan tanggung jawab Windi.Berkali-kali Windi beserta ketiga adiknya harus berpindah kontrakan karena terusir akibat menunggak kontrakan terlalu lama.
"Sebetulnya kami tidak bermaksud menunggak, namun penghasilan saya dari kuli bangunan seringkali tak cukup bahkan untuk kami makan, dan tidak selalu ada pekerjaan" Ungkap Windi seraya tertunduk.
"Saya terpaksa kabur malam-malam dari kontrakan karena hutang kami sudah banyak, dan sempat tidur di jalanan. tabungan yang saya kumpulkan tak pernah terkumpul karena terpakai untuk beli beras. Saya tidak tega adik-adik saya pernah 2 hari tidak makan, kami cuman minum air putih saja. Si kecil Iqbal sampai tertidur karena kelelahan menangis" Windi menuturkan kisahnya dengan berlinang air mataNamun akibat sering berpindah kontrakan, kini sekolah Salsa dan Nabila terancam, kedua anak ini sering tidak masuk sekolah karena jarak tempat tinggal mereka semakin menjauh bahkan sangat jauh dari sekolah.
"Kalau masalah bekal, Salsa dan Nabil sudah biasa ke sekolah cuman bawa air putih saja, namun kini mereka sering bolos karena saya tidak punya ongkos untuk ojek mereka ke sekolah karena tidak mungkin mereka jalan kaki ke sekolah dengan jarak sejauh itu. bahkan salsa bisa sampai 2 minggu Ia bolos Padahal saya sudah berusaha agar mereka gak putus sekolah seperti saya dan bisa terus sekolah yang tinggi" Ungkap Windi penuh kecemasan
Terik panas dan beratnya pekerjaan yang harus Ia jalani sebagai seorang kuli bangunan tak pernah Windi hiraukan lagi, wajah ketiga adik yang menyambutnya ketika pulang adalah penyemangat bagi dirinya, yang ada di benaknya kini adalah "saya harus berjuang sekuat tenga demi adik-adik bisa makan, sekolah dan tempat berteduh mereka" Meski cemoohan dan hujatan seringkali meluncur dari lisan orang-orang karena pilihannya merubah penampilan dan nama.Windi adalah pahlawan setidaknya bagi ketiga adiknya. seorang wanita yang berjuang tanpa pamrih, menyembunyikan identitasnya demi melindungi yang ia cintai.Di balik ketangguhan Windi, tersimpan kisah pengorbanan yang luar biasa. Windi, wanita muda yang menyamar sebagai pria demi menghidupi adik-adiknya, telah bekerja tanpa henti sebagai kuli bangunan. Setiap tetes keringatnya adalah harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi ketiga adiknya yang bahkan bukan adik kandung nya.
Insan baik, Jangan biarkan Windi berjuang seorang diri, mari kita bantu Windi mewujudkan mimpinya untuk masa depan Salsa, Nabil dan Iqbal. Jangan biarkan mereka putus sekolah dan kembali tidur di jalanan. Bersama, kita bisa membuat perbedaan nyata dalam hidupmereka.Donasi Anda adalah cahaya di tengah kegelapan, harapan di balik topeng keteguhan.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan kebutuhan pendidikan, tempat tinggal serta modal usaha bagi Windi dan ketiga adiknya.
6 Tahun gadis ini menjadi laki-laki demi adik-adiknya
terkumpul dari target Rp 100.000.000