Emak dingin..Aku dingin…, Ungkap Fadli (Anak Bungsu Ustadz Riki)

“Impian saya, bisa membangun rumah yang lebih layak untuk keluarga. Bilik kecil ini sudah reyot. Sedih melihat anak-anak kalau malam kedinginan. Jika hujan lebat, semua diliputi khawatir kalau-kalau rumahnya ambruk”, Ungkap Ustadz Riki.

Ustadz Indra Saputra atau dikenal dengan nama Ustadz Riki adalah marbot dan dai yang setiap hari ikhlas mengabdi di Masjid As-Syifa Desa Barung Kersap, Karo, Sumatera Utara. Sedangkan untuk pekerjaan lainya, beliau berjualan cilok keliling. Terkadang sehari bisa mendapat Rp 40.000,- namun terkadang juga kurang dari itu.

Dirumah kecilnya yang berukuran 4×6 inilah, Ustadz Riki tinggal bersama istri, 3 anaknya yang masih kecil-kecil, 1 keponakan, dan ibu mertuanya yang sudah lumpuh kaki. Ustadz Riki ingin sekali membuatkan keluarganya rumah yang lebih layak agar tak khawatir ambruk. Namun, penghasilan beliau dari berjualan cilok baru cukup untuk makan sehari-hari.

Sobat, meski lelah berjuang mencukupi nafkah ke-6 anggota keluarganya, Ustadz Riki tetap memprioritaskan waktu untuk membersihkan masjid dan mengajar ngaji anak-anak di masjid.  Meski tak mendapat imbalan dari tugasnya sebagai marbot dan guru ngaji, beliau selalu ikhlas mencari ridho Allah.

Sobat, pekerjaan sebagai Marbot Masjid dan Da’i adalah pekerjaan yang sangat mulia. Sayangnya, profesi ini masih minim apresiasi.

Ramadhan kali ini, yuk kita berikan hadiah untuk Ustadz Riki dan ustadz lainya. Mereka yang selalu menjaga kebersihan Rumah Allah, namun kondisi rumahnya sendiri sangat memprihatinkan. Donasi darimu akan sangat membantu. Saat kita membantu orang lain yang kesulitan, maka kesulitan kita akan ditolong oleh Allah, insyaaAllah.