Tumor Mata Terus Menjalar, Bantu Ustadz Aceng Sembuh
terkumpul dari target Rp 50.000.000
Siapapun ingin usia senjanya penuh ketenangan. Namun, bagi Ustadz Aceng Ana (53 th), ketenangan itu belum hadir karena ujian ini: sebuah tumor mata yang telah merampas cahaya dari mata kanannya dan menggantikannya dengan penderitaan yang tak berkesudahan.
Guru ngaji di Kampung Cidatar, Garut, ini tak menyangka, apa yang berawal dari sakit mata biasa, kini telah berkembang menjadi ancaman serius terhadap hidupnya.
Tumor merenggut penglihatan kanannya, dan kini sakitnya menjalar ke area mata lain hingga ke kepala. Padahal, beliau masih semangat mengajar Al-Quran kepada anak-anak di kampungnya.
Bagi beliau, sakit ini seharusnya bukan halangan untuk terus mengabdi. Apalagi, pengabdian ini sudah berjalan 25 tahun lamanya. Sudah bergenerasi penduduk Cidatar yang menerima manfaat ilmu agama dari Ustadz Aceng Ana.
Sebagai seorang guru ngaji yang tidak memiliki penghasilan tetap, bahkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, beliau masih berjuang.
Beliau kesulitan membayar pengobatan yang dibutuhkan, terutama yang tidak bisa ditanggung BPJS. Padahal, sakitnya ini membuat Ustadz harus menerima bermacam-macam pengobatan, mulai operasi, kemoterapi, dan pengobatan lainnya.
Sobat Masjid, sosok-sosok guru ngaji seperti Ustadz Aceng Ana ibarat pahlawan tanpa sorotan. Seolah kecil, padahal berkat pembinaan merekalah kita bisa membaca huruf Al-Quran, memahaminya, dan akhirnya membuat kita bisa mengenal Islam lebih baik.
Mari apresiasi pengabdian guru ngaji, dengan membantu membebaskan mereka dari kesulitan. Salah satunya, membantu perjuangan Ustadz Aceng Ana sembuh dari tumor mata, agar bisa kembali mengajar anak-anak dengan mata normal.
Tumor Mata Terus Menjalar, Bantu Ustadz Aceng Sembuh
terkumpul dari target Rp 50.000.000