Kenalkan ini adalah pak Tubagus Purnama lahirkan di Jakarta, 07 Maret 1966, bapak usia 54 tahun ini masih semangat berjualan plastik keliling untuk menghidupi keluarganya meski kakinya dalam kondisi patah.

Cerita pak Tubagus dimulai tahun 2010 setelah kena PHK pulang ke kampung halaman di daerah Cililin kabupaten Bandung. Bapak dua orang anak ini memulai hidup baru dengan berjualan plastik yang di jajakan ke warung-warung kecil atau para pedagang bakso dan lainnya.

“Saya terjatuh dari atas genteng pada bln syawal sehabis lebaran, jatuh hingga tak sadarkan diri dari jam 2 siang hingga jam7 malam,” tutur pak Tubagus menceritakan kisahnya terjatuh dari genreng rumah hingga kaki nya patah, dan semenjak itu jualannya terbengkalai.

Karena tidak ada sumber pernghasilan lain, maka aktifitas jualan kresekpun diteruskan sang Istri, namun karena keterbatasan kemampuan istrinya yang hanya berjualan dengan berjalan kaki berkeliling maka hasilnya hanya bisa untuk keperluan sehari-hari menyambung hidup.

Setelah bisa berjalan walau dengan 2 kruk, dengan pemberian uang dari kerabat dan temannya, pak tubagus memulai Kembali jualannya dengan menggumakan motor dimodivikasi menjadi roda 3 dibelakang.

Apa daya semangat dan rasa tanggung jawab Tubagus sebagai kepala keluarga lagi-lagi terhenti dengan adanya wabah covid-19 di Indonesia. Kini penghasilan pak Tubagus dari hasil jualan keliling kantong kresek hanya bisa mendapatkan 75.000/hari. Jumlah yang sangat tidak mencukupi untuk keluarga dengan 4 orang tanggungan didalamnya.

Kini pak Tubagus sudah berusia setengah baya, usianya menginjak 55 tahun, walau semangatnya tak pernah terhalangi oleh kekurangan cacat dikaki, dia sangat membutuhkan uluran tangan kita untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari serta menjalankan aktivitas jualannya.

Mari bantu pak Tubagus agar tetap bisa berjualan, sehinggan bisa menafkahi keluarga ditengah Pandemi sekarang ini.

Klik Donasi Sekarang Untuk Bantu Pak Tubagus,

Share juga agar makin banyak orang yang bantu pak Tubagus seperti kamu.