Pilu! Satu Lengan Hilang, Pak Tatang Ingin Bertemu Sang Anak
terkumpul dari target Rp 65.000.000
Kecelakaan kerja 19 tahun lalu membuat tangan pak Tatang hilang karena terkena gergaji mesin yang ia gunakan untuk bekerja. Fisiknya yang tidak sempurna ternyata membuat hidupnya kian menderita.
Istrinya pergi meninggalkan pak Tatang begitu saja membawa anak semata wayangnya, ia memilih menikah lagi dengan lelaki lain. Seperti jatuh tertimpa tangga, hidupnya timpang tanpa satu lengan, ia harus jalani hidupnya tanpa teman hidup hingga saat ini.
Keseharian pak Tatang yaitu kerja serabutan tanpa pendapat yang jelas, ia harus ikhlas melakukan semua itu semata-mata untuk bisa bertahan.
“Jangankan bertemu anak, saya bisa makan aja udah untung Alhamdulillah, Saya juga takut dia malu punya bapak kayak gini. Meski saya sangat ingin memeluknya"- ujar Pak Tatang tertunduk menahan tangis.
Ada kerinduan yang begitu dalam untuk dapat bertemu Anak tercintanya yang sudah menginjak sekolah menengah itu. Meski begitu, ia tetap menjalani pekerjaan yang datangnya tidak setiap hari tersebut.
Penghasilannya, kalaupun ada, hanya cukup untuk membeli nasi yang dimakan dengan garam. Begitu keras dunia pada Pak Tatang yang awalnya putus asa hingga akhirnya dapat menerima dengan sabar.
Di rumah panggung berdinding bolong, Pak Tatang tinggal dan melepas penat, angin malam yang begitu dingin membuatnya selalu merasa dingin.
Selama belasan tahun Pak Tatang hidup sendiri, sebetulnya ia ingin kembali membina rumah tangga dan mengajak serta putra tercintanya untuk berkumpul bersama.
Namun apa daya impian itu seolah semakin menjauh dari hidupnya, seiring berjalannya waktu kondisinya semakin lemah dan meredupkan impian berikut kepercayaan dirinya.
Insan baik, tak banyak yang Pak Tatang harapkan, memiliki usaha kecil agar dapat memberi sedikit kepastian hidup dibalik keseharian ia yang dipaksa kuat tegak tanpa satu penopang.
"Pami tiasa mah abdi hoyong gaduh modal kanggo icalan atanapi Tatani supados tiasa nyambung-nyambung hirup. Da kirang-kirang na mah ku kaayaan kieu pami mentalna teu kiat mah tos putus asa mung abdi mah narimakeun wae rupina tos takdir (Kalau bisa saya ingin usaha agar bisa menyambung hidup karena dengan keadaan ini kalau mentalnya tidak kuat pasti sudah putus tapi inilah takdir yang harus saya jalani" - jelas Pak Tatang dengan tatapan kosong.
Sedikit akan jadi banyak, semakin banyak semakin berarti. Insan baik, mari sama-sama bantu Pak Tatang menggapai hargadiri dan impianya. karena kepedulianmu bisa jadi jalan kebahagiian bagi pak Tatang.
Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk modal usaha serta untuk memenuhi kebutuhan mak pak Tatang lainnya. Selain itu, akan digunakan untuk implementasi program dan para penerima manfaat lainnya dibawah naungan yayasan amal baik insani.
Pilu! Satu Lengan Hilang, Pak Tatang Ingin Bertemu Sang Anak
terkumpul dari target Rp 65.000.000