Pertama lihat ada seorang bapak yang bekerja sebagai pak ogah di jalan dan ada tulisan di punggungnya “Tolong Bantu Saya Kumpulkan Biaya Berobat Anak Saya”. Waktu ditanya ternyata anaknya sakit tumor mata atau proptosis non aksial dan harus operasi.

Muhammad Syandi (12 th) lahir dengan kondisi mata seperti tertutup lemak. Di usia 14 bulan Syandi telah menjalani operasi pada matanya namun ternyata masih ada sisa tumor di matanya.

Saat usia 6 tahun matanya terkena lemparan bola yang mengakibatkan matanya semakin bengkak dan harus menjalani operasi untuk yang kedua kalinya. Pasca operasi sampai dengan saat ini, darah seakan enggan berhenti mengalir dari matanya apabila penutup matanya dibuka.

“Suka ikut nangis saat Syandi kesakitan, nggak tega saya lihatnya”-ibu Syandi.

Walau sakit Syandi masih terus aktif bersekolah. Hanya saja Syandi tak bisa beraktifitas seperti teman-teman lainnya. Di sekolah pun Syandi sering di bully dengan sebutan “Mata Satu” karena satunya matanya yang terus ditutup dengan perban.

“Mau cepat sembuh, sehat biar bisa main sama teman-teman lagi”- harapan Syandi.

Kini Syandi menjalani pengobatan rutinnya di Jakarta dan harus menjalani operasi yang ketiga. Namun penghasilan ayah sebagai pak ogah hanya 60 ribu per hari dan tak mungkin cukup untuk berobat Syandi.

Seringkali pinjam uang agar Syandi bisa menjalani kontrol rutinnya ke Rumah Sakit. Mari sisihkan sedikit rezeki untuk membantu pengobatan Syandi.